Korupsi merupakan salah satu contoh penyimpangan sosial yang bagaimanapun diperlukan untuk menekannya, meskipun bentuk tindakan sosial atas penyimpangan ini akan terjadi berulangkali di segala dimensi kehidupan masyarakat yang dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar. Baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Tetapi yang pasti. Sebagai tindakan untuk menyimpang prilaku korupsi menjadi momok tersendiri lantaran berdampak pada ketidakadanya pemerataan bagi pembangunan, hancurnya tatanan keteraturan sosial, dan lain sebagainya.
Korupsi
Rasuah atau umumnya dikenal dengan istilah korupsi adalah kata yang berasal hakekatnya dari bahasa latin “Corruptio”, dari kata kerja “corrumpere”, yang secara memiliki makna rusak, nyogok, memutar balik, ataupun bermakna jelek.
Pengertian Korupsi
Korupsi adalah tindakan seseorang atau kelompok serta pihak lain yang ikut ambil andil dalam tindakan penggelapan dengan menyalahgunakan kepercayaan yang atas untuk memperoleh keuntungan sepihak dengan memperkaya diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang banyak (umum).
Pengertian korupsi Menurut Para Ahli
Adapun definisi korupsi menurut para ahli. Antara lain;
- Kartini Kartono, Pengertian korupsi adalah tindakan dengan menggunakan wewenang yang dimiliki untuk menggali keuntungan pribadi dan merugikan kepentingan umum.
- Monstesquieu, Arti korupsi adalah disfungsional proses, yakni suatu sistem sosial politiknya berbalik menjadi sistem yang buruk.
- Rosseau, Korupsi adanya tindakan dalam sistem politik yang salah.
- Henry Campbell Black, Korupsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberi sebuah keuntungan yang tidak sepantasnya dengan kewajiban resmi serta hak-hak dari pihak yang lain.
- Mubyarto, Korupsi adalah masalah di dalam pengertian lembaga politik yang sampai menyentuh legitimasi pemerintah di pandangan generasi muda, elit terdidik, dan lain sebagainya
- Hornby, Pengertian korupsi adalah pemberian serta penerimaan sesuatu sebagai tindakan suap.
- Prof. Subekti, Arti korupsi adalah tindakan atau perbuatan yang niatnya memperkaya diri dengan merugikan banyak pihak.
- Jacob Van Klaveren, Arti korupsi adalah suatu hal yang dilakukan seseorang dalam pekerjaannya untuk pendapatannya yang dilakukan semaksimal mungkin karena melihat tempat kerja hanyalah suatu pandangan.
- World Bank, korupsi adalah penyalahgunaan dalam jabatan publik untuk keuntungan pribadi.
Ciri Korupsi
Korupsi diartikan sebagai penyimpangan integritas dalam pelaksanaan tugas-tugas publik dengan penyuapan atau balas jasa sejatinya memiliki karakteristik umum, antara lain;
- Perilaku menyimpang ini bisa dilakukan secara Mandiri atau melibatkan lebih dari satu aktornya.
- Tentu sifatnya rahasia
- Ada niat kesengajaan dalam menempatkan kepentingan umum dibawah kepentingan pribadi.
- Sifat perilaku ini melanggar nilai-norma sosial, tugas dan tanggung jawab umum di bawah kepentingan pribadi.
- Korupsi tidak hanya berwujud uang atau harta benda, dan korupsi tidak hanya berwujud
- Sifat perilaku menyimpang ini berwujud uas, juga ada berwujud benda yang tidak hanya berwujud.
- Korupsi ada disekitar kita. Misalnya sengaja datang terlambat ke sekolah atau kuliah.
Jenis Korupsi
Adapun beberapa jenis korupsi, antara lain sebagai berikut:
- Bribery yang artinya penyuapan adalah tindakan penyogokan yang dilakukan lewat uang maupun barang.
- Penipuan dan atau pencurian, yang dilakukan dalam suatu sumber daya oleh pihak tertentu dengan memperoleh untuk keuntungan personal.
- Pemerasan yang dilakukan oleh seseorang. Misalnya, pemerasan dalam penggunaan jabatan.
- Ambil bagian dalam pengadaan.
Faktor Penyebab Korupsi
Terciptanya atau terjadinya aksi korupsi disebabkan oleh beberapa faktor pendorong, antara lain:
- Internal
Penyebab ini adalah yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas;
-
Terpengaruh Gaya Hidup Konsumtif
Manusia adalah sosok yang gampang terpengaruh, prihal ini contoh saja dalam gaya hidup. Seringnya, seseorang tidak menyesuaikan dengan penghasilannya dalam gaya hidup, sehingga pada akhirnya menjadi pemicu terjadinya tindak korupsi.
-
Adanya Sikap Yang Tamak
Sikap tamak yang selalu ingin memperoleh lebih untuk diri sendiri atau mencerminkan ketidakpuasan pada sesuatu yang telah dimiliki. Sehingga hal ini mendorong untuk seseorang mendapatkan lebih, tentusaja tujuannya agar mendapatkan status sosial dan peran sosial yang lebih tinggi.
-
Kekuatan Keimanan Yang Kurang
Individu yang tidak mempunyai keimanan yang kuat atau kirang beriman pasti akan mudah terselip untuk kepincut melakukan korupsi. Sehingga prihal ini diperlukan pemahaman dalam mempelajari proses sosial dan interaksi sosial terhadap pembelajaran terkait nilai agama maupun religius.
- Eksternal
Korupsi juga memiliki penyebab yang berasal dari luar individu, yaitu;
-
Penyebab Umum
Penyebab ini bisa terjadi karena aturan hukum bagi koruptor yang masih lemah. Misalnya saja lemahnya undang-undang hukum di Indonesia membuat individu dan kelompok tertentu semakin liar melakukan korupsi sebagai upaya mendapatkan kekayaan lebih.
-
Penyebab Politik
Dalam dunia politik, kedudukan atau posisi jabatan yang tidak diinginkan, bisa menjadi pemicu korupsi, dan dalam perpolitiklah korupsi berkembang biak dengan pesat. Alasannya bisa saja karena tuntutan membiayai saat kampanye maupun membayar iuran untuk partai politiknya.
-
Penyebab Organisasi
Sifat atau perilaku pemimpin yang tidak bisa dicontoh, juga proyek atau program-program kerja dalam organisasi sosial tertentu bisa jadi pemantik untuk melakukan korupsi. Hal ini bisanya dilakukan karena adanya kesempatan saat memperoleh jabatan maupun kekuasaan.
-
Penyebab Ekonomi
Tidak hanya karena masalah ekonomi yang kurang, bahkan para koruptor yang ekonominya mapan justru masih melakukan tindak pidana korupsi. Sehingga untuk faktor penyebab ini hakekatnya lebih pada ketidakmampuan untuk mengendalikan diri dari penggunaan terhadap sektor ekonomi.
Dampak Korupsi
Penyimpangan perilaku ini memiliki dampak yang merugikan banyak pihak, antara lain sebagai berikut:
- Bagi Pelaku (Koruptor)
Selain dijatuhi hukum pidana, harta benda dan seluruh aset koruptor akan di sita oleh negara sebagai barang bukti, meskipun tidak semua harta tersebut diperoleh lewat korupsi. Hal ini membuat mereka jatuh miskin.
- Bagi Negara
Dampak yang paling mudah kita lihat adalah negara mengalami kerugian dengan skala yang bervariasi, tentunya mempengaruhi keuangan negara tapi menguntungkan para koruptor.
Selain itu, kepercayaan masyarakat mulai terkikis pada pemerintah negara karena kebanyakan para koruptor berasal dari pegawai pemerintah negara, juga kepercayaan dari negara tetangga yang telah bekerjasama sebelumnya.
Bisa disimpulkan, dampak korupsi ini mengakibatkan, antara lain;
- Akses masyarakat jadi semakin menipis
- Kategori pengertian kriminalitas makin tinggi
- Pemerintahan tidak berjalan baik
- Kenaikan harga di segala lini
- Kualitas hidup semakin menurun
Strategi Pencegahan Korupsi
Lantaran korupsi mampu memberikan dampak kegagalan bagi pembangunan nasional maka diperlukan beberapa upaya pencegahan. Antara lain;
-
Fokus dalam sektor yang strategis
Pencagan korupsi terasa lebih efesien jikalau terfokus pada sektor yang strategis, yang hakekatnya memberikan pengaruh besar pada performa pembangunan dan kepercayaan layanan publik kepada Pemerintah, hal ini akan membuat masyarakat sadar beragam bentuk korupsi.
-
Menghilangkan tumpang tindih dan kolaborasi
Pencegahan korupsi lainnya yang bisa dilakukan ialah dengan memberikan penggambaran terkait dengan beban administrasi publik dan ketumpangtindihan yang semuanya dapat dikurangi dengan menjalankan kolaborasi yang lebih baik antara kementerian, tipe lembaga sosial, pemerintah daerah, pemangku kepentingan lainnya, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Contoh Tindakan Korupsi
Adapun untuk contoh yang termasuk dalam tindakan korupsi. Misalnya saja;
-
Korupsi Bansos
Tindakan korupsi yang masih teringat dalam benak kita di Tahun 2020 ialah terkait adanya penyalahgunaan atas Bantuan Sosial pemerintah terkait dengan dana COVID-19 yang dilakukan oleh Mantan Menteri Sosial Republik Indonesia. Yaitu, Juliari Batubara.
-
Tindakan Korupsi pada Lingkungan Pendidikan
Untuk contoh prilaku korupsi yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari, kaitannya dengan pendidikan formal di sekolah. Misalnya adanya seorang tenaga pendidik yang dengan sengaja datang terlambat dalam memberikan mata pelajaran, padahal secara tugas tupoksinya mengharuskan untuk datang tepat waktu.
Demikinalah pembahasan mengenai pengertian korupsi menurut para ahli, ciri, faktor penyebab, dampak, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya penjelasan ini bisa memberikan referensi dan memberikan pemahaman bagi setiap pembaca yang sedang mencarinya.