Keberadaan masyarakat dalam sifat kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan, apa yang dilakukan dengan terus menurus dan berjalan secara konsisten mengalami perubahan termasuk juga kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang menyangkut pada politik, salah satu diantaranya ialah politik parokial.
Budaya politik parokial biasanya berlangsung dalam masyarakat tradisional yang menyangkut sistem kehidupan tidak terlalu rumit dan kurang mengenal dengan keberadaan teknologi. Meski demikian penerapan atas kebudayaan ini sendiri memiliki kelebihan dan juga kekurangan di dalamnya.
Politik Parokial
Budaya politik parokial yang dikenal dalam Bahasa Inggris parochial political culture pada hakekatnya mempunyai kecenderungan dimana setiap penduduk tidak memiliki perhatian khusus mengenai apa yang sedang terjadi di dalam sistem politik negaranya, tidak mengetahui seluk beluk pengetahuan tentang sistem politik dan sangat jarang atau bahkan tidak pernah membahas masalah-masalah politik.
Sehingga arti budaya politik parokial ini juga menunjukkan bahwa masyarakatnya sama sekali tidak mempunyai ketertarikan atau minat untuk ikut serta dalam kehidupan berpolitik. Oleh sebab itu, segala bentuk perasaan kompetensi politik maupun keberdayaan politik tidak muncul sama sekali, dan membuat kehidupan politik pada masyarakat ini sangatlah pasif.
Pengertian Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial adalah sistem pemerintahan masyarakat yang masih relatif sederhana dengan identitas tradisional pemerintahan dijalankan meskipun menganggap penting partisipasi masyarakat akan tetapi pada umumnya masyarakat tidak menjalankan peran dan fungsinya. Realitas sosial ini didasari pada sikap masyarakat yang masih apatisme terhadap politik yang terjadi.
Pengertian Budaya Politik Parokial Menurut Para Ahli
Adapun untuk definisi pengertian budaya politik parokial menurut para ahli, antara lain;
- Gabriel Almond
Budaya politik parokial adalah budaya politik masyarakat yang memiliki tingkatab partisipasi rendah, hal ini didasarkan pada penyebab utamanya yakni pengetahuan serta wawasan masyarakat yang kurang, istilah lainnya faktor kognitif. Penyebab adanya tingkatan partisipasi masyarakat yang rendah lantaran pendidikan yang mereka peroleh terbatas serta menutup diri pada perubahan sosial yang terjadi.
Ciri Politik Parokial
Karakteritik yang melekat pada masyarakat dengan sistem penganutan dalam budaya politik parokial ini antara lain;
- Terbentuknya sikap apatisme dalam masyarakat, kondisi ini menyebabkan mereka kurang tahu dan tidak mau tahu terhadap fenoemana sosial yang ada.
- Dilakukan oleh masyarakat tradisional, pada umumnya budaya politik parokial dijalankan oleh masyarakat yang masih menganut sistem tradisional dengan pemikiran polanya belum terpengaruhi dengan berbegai dampak positif dan dampak negatif galobalisasi.
- Banyak dijalankan oleh negara berkembang, karektristik negara berkembang yang hidup dama masyarakat seringkali menjalankan sistem budaya politik parokial ini, lantaran pendidikan mereka kurang hingga menyebabkan adanya sikap kurang tertarik dan ingin mengindari dari dunia politik.
- Belum terlihat peran sosial kepada tokoh pemerintahan, hal ini biasanya di dasari pada sikap masyarakat yang masih merasa kurang peduli terhadap pembangunan yang akhirnya menjadikan mereka tidak mengenai pada tokoh-tokoh dalam dunia politik setempat.
- Budaya politik parokial menjalankan politik identitas yang masih sangat kuat. Pengertian politik identitas ini adalah politik yang ditentukan sesuai dengan kriteria keturunan, jenis kelamin, dan hal-hal lainnya.
Contoh Politik Parokial
Contoh yang nyata terhadap budaya politik parokial ini misalnya saja;
-
Suku Baduy di Provinsi Banten
Masyarakat yang berasal dari Suku Baduy di Provinsi Banten, mereka menutup diri dari kemajuan yang ada, serta tidak ingin terlibat. Masyarakat disana menjalankan politik dari keterunan dan tidak ingin dikenal orang bahkan mengenalkan diri pada orang.
Karektristik masyarakat seperti ini masihl ekat dengan menjelasakan budaya politik parokial, berdasarkan kajian sosial apa yang mereka lakukan ialah bagian realitias sosial yang dipengaruhi terhadap kepercayaan budaya yang berkembang.
-
Politik di Papua
Contoh lainnya mengena fenomena penerapa dalam budaya politik parokial ini juga terjadi di sebagian wilayah yang ada di Pulau Papua dengan kurangnya tingkat pendidikan tinggi wilayah ini saat terjadi proses pemilihan presiden hanya dilakukan secara keterwakilan melalui kepada sukunya.
Padahal hal ini sangat merugikan baik untuk masyarakat sendiri ataupun untuk pemerintahan, hal ini berdasarkan pada kurangnya serta kegagalan pemerintahan dalam memeberikan pendidikan politik.
-
Masyarakat Tidak Menyukai Kegiatan Diskusi Perpolitikan
Adanya penerapan tentang budaya politik parokial ini yaitu masyarakatnya tidak menyukai kegiatan diskusi yang membahas tentang dunia politik. Sehingga tindakan tersebut secara otomatis membuat rendahnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat tersebut tentang dunia perpolitikan.
Alasan lainnya masyarakat tidak menyukai diksusi tentang dunia politik ini karena mereka tidak paham dengan betul dan baik mengenai bidang tersebut. Sehingga dengan pasifnya kegiatan diskusi tentang politik ini justru semakin membuat asing masyarakat terhadap bidang politik dalam negaranya sendiri.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa budaya politik parokialialah kebudayaan masyarakat menyangkut pada tingkatan politik yang rendah yang bisanya didasari atas pengetahuan serta wawasan mereka terhadap kekuarangan edukasi dalam berpolitik.
Disisi lain, budaya politik parokial masih banyak dijumpai pada karakteristik negara-negara berkembang atau miskin, bahkan Indonesia sebagai negara berpendudukan terbesar di Asia Tenggara masih seringkali ditemukan kasus dalam budaya politik parokial.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian budaya politik parokial menurut para ahli, ciri, dan contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami materinya.