Pengertian Norma Adat, Ciri, Tujuan, Manfaat, dan 5 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Norma Adat

Manusia senantisa membutuhkan norma sosial dengan tujuan untuk membimbing dan mengarahkan perilaku setiap individu dan kelompok yang ada. Proses dalam memberikan keteraturan dan prediktabilitas dalam hubungan sosial ini menjadi bagian daripada fungsi adanya norma. Disisi lainnya, ada banyak jenis norma sosial yang berkembang di masyarakat. Salah satunya yaitu norma adat.

Norma adat adalah tata kelakuan atau kebiasaan yang dianggap sakral dan penting oleh suatu masyarakat tertentu. Norma adat berkaitan dengan pola perilaku masyarakat dan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar bagi anggota masyarakat tempat berkembangnya norma tersebut, serta memiliki sanksi yang keras bagi yang melanggar. Di Indonesia sendiri, banyak norma adat istiadat yang berkembang. Salah satu contoh adat istiadat yang ada di Indonesia misalnya tradisi kerik gigi bagi Bagi suku Mentawai Sumatera Barat.

Norma Adat

Istilah penjelasan yang berhubungan dengan norma adat istiadat mengacu pada cara tradisional dan diterima secara luas untuk bagian berperilaku ataupun dalam melakukan sesuatu yang khusus untuk masyarakat, tempat, atau waktu tertentu.

Oleh sebab itu, bagian adanya norma adat dapat diartikan sebagai aturan yang memandu perilaku masyarakat tertentu di suatu tempat atau waktu tertentu pula, yang bersumber dari cara-cara tradisional yang telah berlangsung dalam waktu lama.

Pengertian Norma Adat

Norma adat adalah bagian daripada adanya pedoman dalam suatu arti masyarakat yang digunakan untuk mengatur tingkah laku anggota masyarakat, yang ditetapkan berdasarkan adat atau kebiasaan yang telah lama berkembang di masyarakat tersebut.

Pengertian Adat Menurut Para Ahli

Adapun definisi adat menurut para ahli, antara lain:

  1. Cambridge Dictionary

Noram adat adalah istilah yang mencerminkan atau mampu menunjukkan cara berperilaku atau keyakinan yang telah mapan untuk waktu yang lama di antara sekelompok orang.

  1. Collins Dictionary

Arti norma adat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang biasanya dilakukan orang dalam masyarakat tertentu atau dalam keadaan tertentu.

Ciri Norma Adat

Untuk mengetahui ciri-ciri norma adat, yaitu;

  1. Sumber norma
  2. Sifat norma
  3. Sanksi norma

Dalam kaitannya dengan norma adat, berikut ini kita ulas satu-persatu masing-masing ciri tersebut.

  1. Sumber Norma Adat

Norma adat bersumber dari kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan secara turun-temurun dan mengakar. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat berasal dari kepercayaan, budaya, dan tingkah laku yang dianggap normal oleh suatu masyarakat. Kebiasaan tersebut juga dapat diturunkan antar generasi secara non-formal.

Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa kebiasaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain dapat memiliki perbedaan yang sangat signifikan, sehingga norma adat yang dihasilkan pun dapat berbeda satu sama lain.

  1. Sifat Norma Adat

Norma adat memiliki sifat yang tidak kekal dan dapat berubah seiring waktu karena berasal dari kebiasaan yang sudah melekat dalam masyarakat tertentu. Akan tetapi, karena kebiasaan tersebut telah melekat dalam diri masyarakat dan membudaya dengan kuat, maka norma tersebut tidak mudah berubah.

Selain itu, perlu kita ketahui pula bahwa norma adat juga tidak berlaku secara universal di semua wilayah dan setiap komunitas karena perbedaan nilai dan kebiasaan, sehingga norma adat dapat berbeda-beda pula di setiap daerah.

  1. Sanksi Norma Adat

Aturan-aturan yang berkaitan dengan adat biasanya bersifat tidak tertulis. Akan tetapi, sanksi-sanksi sosial yang diberikan jika melanggar norma adat pada umumnya sangat nyata dan diterapkan dengan ketat oleh masyarakat yang menganutnya. Sanksi yang diberikan dapat berupa sanksi fisik maupun sanksi sosial, tapi, tidak bisa diberikan sanksi hukum dan administratif.

Sanksi fisik dapat berupa pembatasan layanan dalam komunitas adat tersebut, ganti rugi material, hingga hukum cambuk, potong tangan, ataupun hukuman mati. Adapun sanksi sosial dapat berupa pengucilan, rasa malu, dan juga penilaian buruk dari para tetangga dan orang sekitar.

Tujuan Norma Adat

Norma adat bertujuan untuk;

  1. Mengatur perilaku seseorang dalam suatu masyarakat agar tidak menyimpang dari hal-hal telah menjadi kebiasaan di masyarakat tersebut
  2. Memberikan ketertiban dalam masyarakat
  3. Menjadi panduan tingkah laku bagi seorang individu dalam suatu masyarakat
  4. Menjaga agar suatu masyarakat tersebut tidak terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan yang dianggap asusila atau melenceng
  5. Menjaga homogenitas budaya dan nilai-nilai dari suatu masyarakat
  6. Menjaga kondisi sosial serta status sosial yang telah mengakar pada masyarakat tersebut

Manfaat Norma Adat

Norma sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan, yaitu;

  1. Memberikan arahan kepada kita tentang bagaimana cara berperilaku sesuai yang diharapkan
  2. Memberikan keteraturan dan prediktabilitas dalam masyarakat. Tak terkecuali norma adat yang juga memberikan pedoman perilaku kepada kita sesuai adat-istiadat yang berkembang di masyarakat.
  3. Sebagai kontekstualisasi suatu budaya, karena norma merupakan bagian penting dari modal budaya yang dimiliki dan diwujudkan oleh masyarakat kita masing-masing.

Contoh Norma Adat

Contoh adanya norma adat istiadat yang ada di Indonesia, diantaranya yaitu:

  1. Ma’Nene

Bagi masyarakat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, orang yang meninggal tidak benar-benar pergi. Tubuh mereka secara alami diawetkan di gua-gua selama upacara besar. Setahun sekali, dalam tradisi Ma’Nene, jenazah almarhum dibawa kembali ke rumah, dimandikan, didandani, dan dirapikan, sebelum dibawa berkeliling desa seperti orang hidup. Mayat tersebut bahkan dikatakan berjalan sendiri.

  1. Ikipalin

Banyak orang yang mungkin merasa bahwa kehilangan orang yang dicintai terasa seperti kehilangan salah satu anggota tubuh. Hal tersebut dipahami secara harfiah oleh orang Dani di Wamena, Papua.

Pada kematian seorang suami, seorang istri harus memotong jarinya. Ini berlaku sebaliknya jika seorang istri meninggal dan kedua orang tuanya meninggal, jika tidak, orang tua dari anak perempuan yang sudah menikah harus memotong jarinya. Amalan ini dipercaya dapat menangkal nasib buruk.

  1. Kerik Gigi

Bagi suku Mentawai Sumatera Barat, keselarasan jiwa dan bentuk tubuh sangat penting untuk kebahagiaan dan pemenuhan.

Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memodifikasi tubuh agar selaras dengan jiwa. Bagi wanita Mentawai, hal itu dilakukan dengan mengasah gigi. Tradisi ini menandai kehidupan dan nilai wanita dewasa. Semakin tajam giginya, semakin cantik wanita itu. Sedangkan pria Mentawai menato tubuh mereka dengan tanda tradisional.

  1. Perang Topat

Umat ​​Hindu dan Muslim Lombok merayakan perdamaian dan kerukunan mereka dengan mengadakan perang yang tidak pernah benar-benar terjadi.

Setahun sekali, kedua kelompok menyiapkan senjata mereka, ketupat atau topat yang tidak berbahaya, pangsit beras tradisional. Perang khusus ini ramah dan menyenangkan. Tawa memenuhi udara saat orang-orang berkumpul di Pura Lingsar sambil membawa ketupat mini mereka dan melemparkannya ke seberang.

  1. Pasola

Dalam tradisi Pasola masyarakat Sumba, laki-laki menunggang kuda dan saling bertarung dengan tombak kayu, bukan untuk kebanggaan mereka, tapi untuk panen yang baik bagi masyarakat. Masyarakat memiliki keyakinan bahwa darah yang tertumpah ketika upacara berlangsung akan menjadikan tanah lebih subur, sehingga panen pun lebih baik.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa norma adat istiadat adalah aturan yang memandu perilaku di antara anggota masyarakat atau kelompok. Sehingga dalam hal ini norma sebagai fakta sosial, yaitu hal-hal yang ada dalam masyarakat terlepas dari individu, dan yang membentuk pikiran dan perilaku kita.

Disisi lainnya, seringkali kita memahami norma sebagai hanya sebagai aturan yang memberi tahu kita apa yang harus atau tidak boleh kita lakukan, sedangkan ada banyak hal lain yang menurut sosiolog lebih menarik dan layak dipelajari. Misalnya, fokus sosiologis sering diarahkan pada bagaimana norma disebarluaskan atau bagaimana kita mempelajarinya.

Dimana proses sosialisasi dipandu oleh norma-norma dan diajarkan kepada kita oleh orang-orang di sekitar kita, termasuk keluarga kita, guru, dan figur otoritas dari agama, politik, hukum, dan budaya populer. Kita mempelajarinya melalui arahan lisan dan tertulis, tetapi juga melalui mengamati orang-orang di sekitar kita.

Oleh karena itulah untuk sebagian besar masyarakat, norma adalah hal yang dianggap remeh dan menghabiskan sedikit waktu untuk memikirkannya, tapi norma menjadi sangat terlihat dan disadari ketika dilanggar. Penegakan sehari-hari dari norma meskipun sebagian besar tidak terlihat, tapi kita tetap mematuhinya karena kita tahu bahwa norma ada dan kita akan menghadapi sanksi jika kita melanggarnya.

Nah, itulah saja penjelasan yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan adanya beragam pengertian norma adat menurut para ahli, ciri, tujuan, manfaat, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *