Di Indonesia sebagai salah satu karakteristik negara berkembang diakui mempunyai banyak pulau-pulau, tentunya secara geografis juga akan memiliki keragaman unsur kebudayaan berbeda. Karena pada dasarnya Indonesia sangat majemuk atau beranekaragam makna suku bangsa, bahasa, arti ras, adat istiadat, agama, golongan partai politik, profesi dan budaya.
Dari sudut pandang historis kemajemukan masyarakat indonesia oleh salah satu tokoh dari kerajaan majapahit yaitu Empu Tantular menggambarkan dalam ungkapan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Dimana gambaran tersebut termaktub dalam bukunya Sutasoma.
Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk sejatinya ialah masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok-kelompok sosial yang hidup dan tinggal bersama dalam suatu tempat (wilayah atau Negara), namun terpisah secara garis budaya masing-masing.
Disisi lainnya nasikun menyatakan bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang menyetujui serta menganut beragam sistem nilai sosial yang telah menjadi pedoman berbagai sistem kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagian anggotanya adalah beragam sistem sosial sehingga para anggota masyarakat memiliki solidaritas serta loyalitas rendah kepada masyarakat sebagai bagian dari keseluruhan, tingkat homogenitas kebudayaan lemah, atau bahkan kemampuan dasar untuk saling memahami satu sama lain sangat rendah.
Pengertian Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang berangkai, campuran, atau gabungan dari berbagai ragam yang merupakan (membentuk) satu kesatuan. Masyarakat majemuk ialah suatu keadaan masyarakat yang terdiri dari beragam elemen perbedaan (diferensiasi sosial) yang meliputi strata, ras, suku, kelas ekonomi, agama, arti budaya, dan bangsa yang berjalan begitu saja. masyarakat semacam ini biasanya masih terdapat berbagai ragam konflik, pertentangan dan keadaan realitas sosial yang ada.
Masyarakat majemuk terbentuk dari mengelompoknya masyarakat-masyarakat dari berbagai suku bangsa oleh sistem nilai yang disepakati, yang pada umumnya dilakukan secara paksa untuk menjadi tatanan sebuah bangsa dalam bingkai negara.
Sebelum terjadinya Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat di negara bekas jajahan merupakan contoh dari masyarakat majemuk. Sedangkan pasca terjadinya perang Dunia kedua; Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Suriname merupakan contoh-contoh dari masyarakat majemuk.
Pengertian Masyarakat Majemuk Menurut Para Ahli
Adapun definisi masyarakat majemuk menurut para ahli antara lain .
- S. Furnival
Menyatakan bahwa masyarakat majemuk ialah suatu masyarakat yang berada dalam sistem nilai yang dijadikan pedoman oleh beberapa integrasi sosial yang di dalamnya terdapat para anggota kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan.
- Nasikun
Mengatakan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau banyak suatu aturan tertib sosial, komunitas atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik terisolasi, serta memiliki struktur dan kelembegaan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya..
- Clifford Geertz
Mengemukakan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terfragmentasi ke dalam bagian-bagian kecil sistem yang kurang lebih terdiri dari diri sendiri dan terikat ke dalam ikatan-ikatan primordial.
Ciri Masyarakat Majemuk
Dalam mengenali ciri-ciri masyarakat majemuk, penulis membagi ciri tersebut ke dalam ciri umum dan khusus (menurut tokoh). Penjelasannya;
Karakteristik Umum
Antara lain;
- Memiliki struktur kebudayaan yang beragam.
- Nilai ataupun norma yang menjadi kesepakatan bersama sulit untuk tumbuh berkembang.
- Intensitas konflik-konflik sosial sering muncul yang berbau SARA.
- Tatanan Struktur sosial bersifat nonkomplementer.
- Seringnya konflik menghambat Proses integrasi menjadi lambat.
- Banyak dominasi diberbagai struktur sosial ekonomi, politik, dan budaya.
Karakteristik Khusus
Ciri khusus masyarakat majemuk berdasarkan tokoh, Vanderberg Berpendapat bahwa masyarakat majemuk memiliki beberapa ciri-ciri, sebagai berikut:
- Adanya dominasi politik oleh suatau kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.
- Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok yang bersifat nonkomplementer.
- Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
- Kurang mengembangkan konsensus mngenai nilai –nilai yang bersifat dasar.
- Secara relatif mengalami konflik-konflik antara satu kelompok dengan yang lainnya.
- Tumbuh integrasi sosial yang terjadi relatif atas dasar paksaan(coersion) dan saling ketergantungan diberbagai bidang kuhusunya ekonomi.
Jenis Masyarakat Majemuk
Jenis-jenis masyarakat majemuk beraneka ragam, maka dari itu di bawah ini dijelaskan jenis-jenis masyarakat majemuk tersebut.
-
Masyarakat majemuk selalu beriringan dengan kompetisi seimbang
Dalam masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnik yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang. Berkumpulnya atau berkoalisi lintas etnik sangat diperlukan untuk pembentukan pemerintahan yang stabil.
-
Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan
Masyarakat majemuk yang terdiri dari sejumlah komunitas atau kelompok etnik yang kekuatan dalam bersaing tidak sepadan (imbang). Salah satunya merupakan kelompok mayoritas yang memiliki kekuatan yang lebih besar dari kelompok sosial yang lain, sehingga mendominasi politik, ekonomi, atas kelompok-kelompok lain.
-
Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan
Masyarakat yang di antara komunitas atau kelompok etnik yang memiliki bagian kecil kelompok minoritas, namun, kelompok minoritas tersebut memiliki kekuatan kompetitif melebihi diantara yang lain sehingga mendominasi politik dan ekonomi.
-
Masyarakat majemuk dengan fragmentasi
Masyarakat yang terdiri dari sejumlah besar komunitas atau kelompok etnik dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan.
Faktor Kemajemukan Masyarakat
Faktor-faktor yag menyebabkan kemajemukan masyarakat antara lain sebagai berikut;
-
Letak dan Keadaan Geografi Indonesia
Karena luasnya negara indonesia dengan banyaknya pulau besar maupun kecil, tersebar dari barat sampai timur dengan bentangan mencapai 3000 mil, dan dari utara sampai ke selatan mencapai bentangan 1000 mil. Hal ini tak pelak menjadi sebab-musabab munculnya kelompok etnik yang saling terpisah karena mendiami pulau-pulau tertentu yang sangat terbatas hubungan antara satu dengan lainnya.
Selain itu faktor pendukung lainnya ialah letak strategis indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua, sehingga pengaruh dari luar masuk dengan mudah karean kemudahan akses geografis.
-
Keanekaragaman cara hidup masyarakat Indonesia
Karena letak geografis yang berbeda sehingga berpengaruh pada adanya perbedaan curah hujan dan perbedaan kesuburan tanah. Akibatnya perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah menimbulkan dua lingkungan ekologis, antara lain sebagai berikut:
- Pertanian Sawah (wet rice cultivation), di Jawa dan Bali;
- Pertanian tanah kering, pertanian ladang, bahkan pertanian berpindah (shifting cultivation) terdapat di luar Jawa.
Dampak Masyarakat Majemuk
Dampak yang menjadi akibat adanya masyarakat majemuk di Indonesia. Antara lain;
- Adanya beragam etnis, agama, suku, dan ras yang tinggal dan hidup bersama dalam masyarakat dalam satu wilayah.
- Adanya masyarakat dalam suatu Negara yang mendiami pulau-pulau di Negara tersebut.
- Munculnya primordialisme pada masyarakat majemuk. Primordialisme adalah hubungan atau keterkaitan individu dengan kelompok social di masyarakat atas dasar ikatan bahasa, arti adat-istiadat, suku, bangsa, asal daerah, bahkan ikatan keluarga. Sehingga pada akhirnya memunculkan ikatan dalam contoh solidaritas sosial yang berlebih terhadap agama, ras, suku, dan kedaerahan terhadap budaya nasional. Kemunculan sikap ini disebabkan oleh suatu sikap yang kuat untuk mempertahankan budaya suatu kelompok terhadap ancaman dari luar kelompok.
Contoh Masyarakat Majemuk
Contoh yang bisa disebutkan dalam kemajumukan dalam masyarakat, khususnya di Indonesia. Antara lain;
-
Lembaga Agama
Di Indonesia sendiri dengan beragam corak agama dan kebudayaan menjadikannya sebagai Negara yang memiliki masyarakat majemuk. Semisal; umat islam sebagai umat mayoritas dengan beragam kebudayaanya. Sedikit banyak yang memegang kekuasaan dalam kebijakan dan berbagai struktur di pemerintahan tentunya memiliki pengaruh besar terhadap kondisi sosial masyarakat.
Semisal; kebijakan tentang makanan halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan bentuk kehati-hatian bagi umat muslim, jika sedang berkunjung atau berada di tempat yang bukan mayoritas muslim, agar lebih mudah untuk mengetahui mana yang halal dan yang haram.
Sementara bagi non-muslim kebijakan tersebut sebagai dasar dalam mengetahui banyak hal untuk memberi penghargaan terhadap saudara muslim dalam kehidupan kehidupan bersosial, sehingga yang non-muslim mengetahui hidangan yanga mana saja yang halal dan mana saja makanan yang tidak halal bagi saudaranya yanga msuslim.
-
Budaya
Contoh lain diantaranya ialah bisa kita lihat dalam negara Indonesia yang banyak corak dan ragam kebudayaanya. Semisal, dalam budaya Etnis tionghoa yang tidak terlalu menjadi bagian kelompok mayoritas di Indonesia, namun mereka mempunyai peran yang besar dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya di suatu negara.
Adanya peringatan hari-hari besar dalam kalender etnis tionghoa menjadikan kita mengetahui dan menghargai cara keberagamaan mereka, adanya acara kebudayaan dalam acara-acara kebudayaan pada etnis tersebut, menjadikan kita tahu budaya dari etnis tersebut dan memperkaya wawasan kita akan kebudayaan.
Itulah tadi penjelasan dan ulasan lengkap materi sosiologi yang bisa kami tuliskan kepada pembaca terkait dengan pengertian masyarakat majemuk menurut para ahli, ciri, jenis, faktor penyebab, dampak, dan contohnya di Indonesia. Semoga memberikan pengetahuan.