Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan individu lainnya dalam kehidupan sehari- hari. Sebagai makhluk sosial, manusia setiap harinya melakukan beragam macam interaksi sosial, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Terjadinya interaksi kemudian melahirkan adanya kesadaran sosial dalam masyarakat. Kesadaran sosial dapat didefisinikan sebagai suatu kesadaran terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun komunitas yang berbeda dalam menghadapi problematika yang dihadapi masyarakat di kehidupan sehari-hari.
Kesadaran sosial merupakan upaya yang dapat dicapai dengan proses interaksi serta didukung dengan pendidikan. Kesadaran sosial terkonstruksikan oleh suatu kesadaran diri atau Self Awareness yang menjadi struktur dasar sebagai pendukung sistematika di dalamnya. Kesadaran sendiri dapat dibedakan ke dalam 3 dimensi atau bentuk. Menurut perspektif dari Sheldon yang mengemukakan bahwa kesadaran sosial memiliki tiga dimensi, yaitu tacit awareness, focal awareness dan awareness content.
Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial dapat digambarkan sebagai kondisi dimana individu memiliki kemampuan lebih dalam berempati, sehingga individu tersebut kemudian mampu mengangkap sinyal-sinyal sosial yang tersirat, yang mengisyaratkan sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Dengan kesadaran sosial individu lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap apa yang sedang dirasakan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan serta menerima pendapat orang lain.
Kesadaran sosial dapat pula menumbuhkan suatu ketertiban di masyarakat serta menjadikan kehidupan menjadi lebih harmonis dan selaras, dengan berdasarkan pada nilai sosial dan norma sebagai pedoman di masyarakat.
Sheldon (1996) menjelaskan bahwa setiap individu di dalam masyarakat memiliki kebiasaan atau perilaku tertentu dalam memperhatikan informasi yang didapatkan dari lingkungan sosialnya. Dalam hal ini terdapat perspektif yang mengidentifikasikan suatu aspek kognitif yang dimiliki individu yang satu berbeda dengan individu lainnya, serta dapat mempengaruhi kesadaran sosial mereka dalam berinteraksi sosial dalam suatu lingkungan masyarakat (Emmons,1989).
Selain dari aspek kognitif, Franzoi, Davis, dan Markweise (1990) menambahkan adanya pemahaman bahwa kesadaran sosial dapat dipengaruhi oleh tujuan dan motif. Tujuan dan motif tersebut merefleksikan beragam informasi sosial yang dibutuhkan oleh individu dalam masyarakat, dalam berbagai alur yang berlainan.
Contohnya, orang yang seringkali memposisikan dirinya sebagai orang lain demi mengerti apa yang dirasakan oleh orang lain akan memiliki kecenderungan melakukan hal tersebut karena kebutuhan yang tinggi akan keakraban atau keintiman. Dalam contoh ini terlihat aspek empati yang begitu kentara.
Kemudian juga dijelaskan, berdasarkan hal-hal yang mempengaruhi kesadaran sosial dalam masyarakat, Sheldon (1996) mengatakan bahwa kesadaran terhadap lingkungan sosial dapat membantu seseorang untuk mengakses informasi sosial yang dibutuhkan dalam membangun pertengahan antara diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat sehari- hari dalam lingkungan sosial.
Pengertian Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial (social awareness) adalah cara yang diupayakan individu untuk menganalisa, mengingat serta menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa social, sehingga individu dapat lebih peka terhadap kejadian yang terjadi di sekitar. Selain itu, dapat meningkat tingkat inisiatif yang lebih besar dalam diri individu dalam bertindak di lingkungannya.
Kesadaran sosial adalah kesadaran secara penuh dalam diri seseorang terhadap hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat. Kesadaran sosial perlu dibangun pada diri tiap individu dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satunya dapat diupayakan dengan membangun kesadaran sosial bisa melalui penumbuhkembangan rasa empati kepada orang lain.
Pengertian Kesadaran Sosial Menurut Para Ahli
Adapun beberapa pengertian kesadaran sosial menurut pandangan para ahli, sebagai berikut:
-
Goleman
Kesadaran Sosial adalah kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau kesadaran yang menumbuhkan suatu kepedulian, yang kemudian dapat menunjukkan kemampuan empati seseorang terhadap seseorang lainnya yang berada di sekitarnya.
-
Prasolova Forland
Kesadaran sosial adalah kondisi terkait dengan rasa waspada dalam diri individu terhadap situasi sosial yang dialami, baik oleh diri sendiri maupun orang lain, sehingga individu dapat memahami serta menyadari situasi dan kondisi yang terjadi di sekelilingnya, misalnya mengenai apa yang orang lain lakukan, siapa saja yang berada di lingkungan sekitar, ataupun keadaan apa yang sedang terjadi.
-
Wegner & Guiliano
Kesadaran sosial adalah serangkaian proses dalam makna representasi, dimana seseorang menangkap objek dengan indera, kemudian dipikirkan akal, serta dikembangkan ke dalam sebuah konsep/ide yang nantinya akan disampaikan/diungkapkan kembali lewat bahasa. Representasi yang dimaksudkan adalah representasi alam jiwa seseorang, baik menyangkut diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Bentuk Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial dapat dibedakan ke dalam 3 bentuk sebagai berikut:
-
Tacit awareness
Tacit awareness merupakan bentuk kesadaran sosial yang menjadi cara pandang seseorang atau dari perspektif seseorang melihat orang lain di sekitarnya. Tacit awareness dibagi menjadi dua bagian, yaitu perspektif diri dan perspektif orang lain.
-
Focal awareness
Focal awareness merupakan bentuk kesadaran sosial yang dapat didefinisikan sebagai suatu perspektif akan objek yang dilihat atau dirasakan dengan indera. Focal awareness dibagi menjadi dua bagian, yaitu persektif diri sendiri sebagai objek dan juga perspektif orang lain sebagai objek.
-
Awareness content
Awareness content merupakan bentuk kesadaran sosial dengan berdasarkan perspektif penampilan secara visual atau yang nampak dari suatu lingkungan masyarakat yang dapat diobservasi dan pengalaman yang tidak dapat di observasi.
Contoh Kesadaran Sosial
Social awarness dapat dicontohkan dalam beberapa kasus yang ditemui pada kehidupan sehari-hari, sebagai berikut:
-
Membantu tetangga yang terkena musibah
Dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, tentunya tidak lepas dari keberadaan tetangga sekitar pada lingkungan sosial. Sikap saling membantu sudah sepatutnya ditumbuhkan dalam sesama tetangga, mengingat interaksi yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Suatu ketika, ada tetangga yang kesusahan dikarenakan ditimpa musibah, misalnya saja rumahnya terbakar, selaku tetangga terdekat menunjukkan rasa empati atas musibah yang menimpa tetangganya tersebut dengan menawarkan tempat tinggal sementara dan juga memberikan bantuan berupa pakaian layak pakai serta bahan sembako.
-
Menyumbangkan sejumlah dana ke panti asuhan
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang dapat hidup beruntung dengan tinggal bersama orangtua secara utuh. Seperti halnya yang terjadi pada anak- anak yang harus bernasib tinggal di panti asuhan, dikarenakan sudah tidak ada orang tua yang merawat atau orang tua yang sudah meninggal.
Kesadaran sosial dapat ditumbuhkan salah satunya dengan kepeduliaan kita terhadap anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Dengan dorongan rasa empati kemudian merujuk pada tindakan kemanusiaan dengan menyumbangkan sejumlah dana dan kebutuhan pokok untuk panti asuhan. Hal ini dapat dilakukan secara perseorangan maupun sekumpulan orang.
-
Menggalang dana kemanusiaan untuk korban bencana alam
Dalam kehidupan sehari- hari, terjadinya bencana alam tidak dapat dihindarkan. Mengingat adanya interaksi yang kuat antara manusia dengan keseimbangan alam. Di Indonesia seringkali terjadi bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang, dan lain- lain.
Terjadinya bencana alam tentunya mengakibatkan tidak sedikit korban jiwa. Kerusakan secara materiil maupun infrastruktur yang dialami korban bencana alam tak jarang menimbulkan rasa kepeduliaan yang tinggi oleh masyarakat lain.
Adanya inisatif serta empati terhadap nasib maupun kondisi korban bencana alam yang seringkali memprihatinkan, mendorong masyarakat untuk menyumbangkan sejumlah dana terhadap korban bencana alam tersebut.
Dari inisiatif serta empati kemudian mendorong tindakan penggalangan dana di masyarakat umum demi terkumpulnya dana. Aksi maupun tindakan penggalangan dana dapat dilakukan dengan berkeliling di sekitaran lampu merah yang melibatkan kepeduliaan masyarakat umum.
-
Membuang sampah pada tempatnya
Dari beberapa contoh di atas sudah disebutkan beberapa contoh kesadaran sosial dalam lingkup yang besar atau luas. Kemudian contoh yang berikutnya adalah contoh menumbuhkan kesadaran sosial dari hal- hal kecil atau sederhana.
Sampah pada masa sekarang ini merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam kehidupan sehari- hari. Banyaknya sampah yang tercecer maupun berserakan serta tidak pada tempatnya menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Tumbuhnya kesadaran sosial untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan rapi, yang terbebas dari sampah, nampaknya perlu ditumbuhkan dalam diri setiap individu. Dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dapat menjadi kebiasaan yang baik yang perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari- hari.
Nah itulah tadi serangkain artikel yang sudah kami publikasikan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian kesadaran sosial menurut para ahli, bentuk, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan mendalam.