Proses pembuatan proposal penelitian yang berkulitas haruslah di dasarkan pada sejumlah langkah-langkah panjang yang harus dijalankan. Metode penentuan langkah ini sendiri bertujuan agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari apa yang di bahas dan masalah yang dimunculkan.
Dalam berbagai bentuknya salah satu langkah ialah membuat kerangka pemikiran yang disebut juga sebagai kerangka teori/teoriritis. Oleh karena itulah pada artikel ini akan mengemukakan tentang contoh kerangka pemikiran dan cara membuatnya dengan mudah.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran seringkali juga dikenal sebagai kerangka teori/teoriris. Kerangka ini memiliki arti proses jalannya penelitian dari sejumlah keseluruhan penelitian yang akan dilakukan hingga mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
Sehingga adanya kerangka pemikiran ini memiliki peran penting untuk mengarahkan proses penelitian atau bagian analisisnya karena biasanya dibentuk untuk membantu peneliti aagar memahami isu-isu yang relevan.
Contoh Kerangka Pemikiran
Kerangka teori ialah jenis matode penelitian kualitatif dengan pendekatan contoh studi kasus dalam penelitian dengan sub judul “Penuntasan Prisonisasi di Lembaga Permasyarakatan”. Berikut adalah contoh pembuatan kerangka teoritis tersebut;
Kerangka pikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk bisa memberikan jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah disebutkan. Sedangkan membahas prisonisasi pada dasarnya merupakan salah satu cara referentif yang bisa dijadikan untuk memaksimalakan bonus demografi dengan kolaborasi semangat proklamasi sebagai bentuk perjuangan.
Suatu tindakan perlu dilakukan untuk meminimalisir prisonisasi di lembaga pemasyarakatan. Tindakan ini barangkali bisa dilakukan diantaranya dengan memberikan semangat perjuangan, nasionalisme dan keterampilan peberdayaan untuk mewujudkan kesejahteraan NKRI.
Untuk mempermudah studi leteratur dalam pembentukan rekonsiliasi media islami dengan wacana diskusi, disajikan skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini;
Skema #1;
Studi kasus tingginya prisonisasi di lembaga pemasyarakatan yang ada di Indonesia.
Skema #2
Prisonisasi tersebut secara langsung menjadi ancaman keutuhan NKRI sekaligus bonus demografim hal ini lantaran banyaknya bentuk prilaku kriminal yang akan muncul sebagai akibat daripada aturan-auran yang terjadi di lembaga pemasyarakatan
Skema #3
Pencegahanya adalah dengan rekonsiliasi dilembaga pemasyarakatan dengan dua pendekatan: pendekatan konstitusi dan pendekatakan kebangsaan (didalamnya menyangkut proklamasi) sebagai upaya menanamkan sikap nasionalisme kepada generasi muda
Skema #4
Dampak penelitian ini menjadi solusi imejenatif untuk menciptakan cita-cita bangsa dan negara yaitu kesejahteraan bagi masyarakat indonesia seutuhnya. Selain itupula memberikan dampak nyata bagi kesetaraan HAM (Hak Asasi Manusia).
Contoh Kerangka Teori
Penulisan serta tahapan yang ada dalam penyusunan di dalam kerangka teori ini tidak jauh beda dengan kerangka penelitian. Sejatinya bahkan dapat dikatakan sama saja, hal-hal yang membedakan barangakali dari segi istilah seta aturan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
Oleh karena itulah pada tulisan selanjutnya akan membagikan contoh kerangka teori dengan judul “Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi (MCK): Sebagai Upaya Meningkatkan Pengguna Alat Kontrasepsi Di Perdesaan Tulang Bawang”
Kerangka teori pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk bisa memberikan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Sedangkan membahas alat kontrasepsi pada dasarnya merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama yang harus didapatkan keluarga melalui kebijakan-kebijakan pemerintah pro-kerakyatan.
Suatu tindakan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengguna alat kontrasepsi dipedasaan menginggat akan rendahnya pengguna alat kontrasepsi yang ahirnya berimplikasi pada kegagalan menekan tingginya pertumbuhan penduduk.
Pemecahan masalah tersebut barangkali dapat diatasi dengan kebijakan Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi yang didesaigt untuk menjangkau daerah-daerah terdalam yang masyarakatnya kurang mendapat sosialisasi serta pentingnya alat kontrasepsi.
Untuk mempermudah studi leteratur dalampenerapan kebijakan Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi, disajikan skema kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut;
Skema #1
Studi kasus rendahnya pengguna alat kontrasepsi di perdesaan Tulang Bawang
Skema #2
Mejadi ancaman gagalnya program keluarga berancana nasional yang menjadi hak kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi sebuah keluarga
Skema #3
Kebijakan tentang Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi tersebut merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dengan BKKBN sebagai lembaga non departemen yang menangani kekeuargaan.
Skema #4
Pada ahirnya kebiajakan Motors Clinic Kontrasepsi yang dilakukan akan berpengaruh pada tingginya pengguna alat kontrasepsi pada daerah Tulang Bawang.
Contoh Kerangka Teoritis
Bagian yang terakhir sebagai pelengkap daripada contoh kerangka penelitian penting bagi tulisan ini untuk memberikan gambaran acuan kerja penulisan.
Oleh karenannya judul dalam tulisan ini sendiri ialah “Membentuk Generasi Emas: Meningkatkan Kualitas Bahasa Inggris Dengan Kebijakan GABAH sebagai Responsi MEA Ditingkat Perdesaan” dengan kerangka teoritisnya sebagai berikut;
Kerangka pikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk bisa memberikan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Sedangkan membahas kapasitas dan kualitas bahasa ingris di Indonesia pada dasarnya penuh delematik dari tahun ketahun seperti tiada perkembangan.
Hal ini didasarkan pada kebijakan pemerintah yang kurang univsersal dalam membangun wilayah yang sudah maju dan berkembang, akibatnya perbedaan mencolok antar wilayah sangatlah jelas termasuk penguasaan bahasa ingris sebagai ladasan dasar menghadapi MEA 2015.
Penerapan kebijakan pendidikan dengan GABAH (Guru Bantu Daerah) yang didistribusikan diwilayah-wilayah terpencil diharapakan mampu menjadi cara referentif yang bisa dijadikan rujukan didalam meningkatkan kapasitas dan kualitas bahasa ingris di Indonesia.
Untuk mempermudah studi leteratur dalam pembentukan kebijakan guru bantu bahasa ingris di daerah sebagai responsi MEA, disajikan skema kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut;
Skema #1
Studi kasus tentang ketertinggalanya bahasa ingris di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.
Skema #2
Bahasa Ingris menjadi syarat utama dalam komunikasi di Negara-negara yang masuk dalam lingkaran MEA 2015.
Skema #3
Penerapan kebijakan GABAH diharapkan sebagai solusi imajenatif dalam menciptakan pembelajaran bahasa Inggris secara aktif dan komunikatif sehingga bisa membentuk generasi emas dalam memaksimalakan persaingan di era pasar global
Bagian Kepenulisan Kerangka Pemikiran
Setidaknya ada 4 hal yang harus ada dalam kerangka pemikiran, antara lain;
-
Alasan Penelitian Dilakukan
Penyampaian alasan penelitian dilakukan menjadi tolak ukur yang harus ada dalam kerangka teoritis ini. Pastikan sebelum menentuka alasan penlitian kalian haruspula mengetahui topik penelitian, agar yang dikemukakan dalam karangka teori tidak menyimpang dari sub-sub bahasan dalam penelitian.
-
Menjelasakan Proses Penelitian
Berjalannya proses penelitian menjadi syarat wajib bagi pemenuhan kerangka pemikiran. Syarat ini terbentuk dari metode penelitian sosial yang menjadi pilihan, dalam bahasan jenis penelitian kualititatif dan kuantitatf memiliki proses yang berbeda, maka terlebih dahulu kamu pahami tentang proses penelitian ini.
-
Hasil Penelitian
Tahapan selanjutnya dalam membuat kerangka pemikiran yang haruslah memahami tentang hasil penelitian, penyampaian hasil penelitian dalam bab kerangka pemikiran bertujuan untuk memberikan nilai kebermanfaatakan penelitian yang akan di peroleh pembaca/masyarakat.
-
Dampak Penelitian
Prosesisasi yang harus terkandung dalam kerangka pemikiran yang terakhir berhubungan erat dengan dampak yang dilakukan. Dampak ini sendiri bisa menganalisa kondisi masyarakat serta kebermanfaatkan penelitian tersebut dilakukan.
-
Gap Penelitian
Kepenulisan kerangka pemikiran sering dipergunakan untuk mengidentifikasi gap penelitian atau kekurangan pengetahuan yang ada dalam bidang yang sedang diteliti. Hal ini tentu saja dapat memberikan dasar untuk justifikasi penelitian dan memberikan kontribusi baru kepada literatur yang sesuai dengan topik penelitian.
Cara Membuat Kerangka Pemikiran
Tentang tata cara pembuatan kerangka penelitian yang berkulitas. Antara lain;
-
Membuat Identifikasi Penelitian
Pembuatan identifikasi masalah dalam kerangka penelitian akan lebih mempermudahkan si peneliti dalam menyampaikan garis besar tentang kejelasan penelitian yang dimaksudkan, Bagian ini bisa di letakan pada tahapan pertama atau bagian daripada tujuan penelitian.
-
Oprasionalisasi Variable
Membagi dalam variabel-variabel penting dalam penelitian bisa memperbudakan mendapatka garis acuan peneliian sosial. Variable ini sendiri bertujuan agar kejelasan mengenai pook bahasan dan materi tambahan akan lebih terlihat, bisa melakukannya dengan metode penarikan penelitian umum ke khusus atau sebaliknya.
-
Penyampaian Teori
Cara membuat kerangka pemikiran yang mudah dilakukan ialah dengan penyampaian teori. Teori atau landasan ini penting pada bagian kerangka pemikiran, hal ini disebabkan pada teori sebagai fungsi bahwa penelitian yang dijalankan berkaitan erat dengan penelitian sebelumnya.
-
Menyertakan Bukti Empiris
Proses pembuatan kerangka teori yang terakhir ialah menyampaikan bukti empiris. Bukti ini sendiri dituliskan dalam upaya membawa pembaca memahami masalah-masalah yang disampaikan sehingga ada anggapan bahwa pentingnya penelitian tersebut dilakukan.
Dari penjelasan mengenai cara membuat kerangka pemikiran tersebut bisa dilakukan tanpa adanya sistemasiasi, lantaran sifatnya yang konvensional. Dari awal dan akhir yang pasti haruslah menyampaikan gagas atau topik penelitian tersebut dialankan.
Disisi lainnya adanya kerangka pemikiran dapat bervariasi tergantung pada jenis penelitian atau analisis yang dilakukan, dan sering kali dikembangkan melalui pembacaan literatur, kajian sebelumnya, observasi, atau pemikiran kritis.
Demikianlah penjelasan dan pembahasan mengenai contoh kerangka pemikiran dan cara membuatnya. Semoga dengan adanya artikel ini bisa mempermudah pembaca dalam memahami materi tentang “penelitian sosial“. Trimakasih,