4 Contoh Eudemonisme di Masyarakat dalam Keseharian

Diposting pada

Contoh Eudemonisme

Eudemonisme menjadi salah satu paham yang cukup lazim dikenal dalam kajian kefilsafatan. Alasannya karena peristilahan ini sendiri dalam sejarahnya pertamakali dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 384 sampai dengan 322 SM. Adapun secara singkat eudemonisme memiliki arti kebahagiaan yang berasal dari kata eudaimonia.

Disisi lainnya, kasus penerapannya sendiri eudemonisme sangatlah mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau pembuatan rencana bisnis dijalankan oleh pengusaha dalam menjalankan perusahannya.

Eudemonisme

Eudemonisme adalah penegasan bahwa apapun bentuk tindakan sosial yang dilakukan manusia pada akhirnya ialah untuk mengejar tujuan, sedangkan tujuan manusia adalah kebahagiaan yang artinya realitas sosial ini menjadi kondisi disaat seluruh bakat, kemampuan, potensi, dan dimensi manusia dapat dikembangkan dengan baik secara maksimal penuh.

Contoh Eudemonisme

Penerapan eudemonisme di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;

  1. Tenaga Kesehatan

Kasus penggambarannya atas implementasi eudemonisme dalam tenaga kesehatan. Misalnya saja ketika bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit pemerintah. Kerapkali meihat adanya ruang tunggu pengambilan obat di rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien yang akan mengambil obat.

Disinilah, kita sebagai manusia menjadi memiliki visi yang jelas pada setiap tindakan atau kegiatan yang dilakukannya yaitu untuk menemukan kebahagiaan dengan mengusulkan untuk menata ulang bangku tempat tunggu pasien untuk mengambil obat dengan mengedepankan kenyamanan dan daya tampung yang lebih banyak.

Melalui pola pikir semacam ini, maka hal akan menjadikan manusia lebih fokus dengan tindakan-tindakan yang dilakukannya.

Selain itu dengan tujuan akhirnya yang ingin dicapainya ini, maka secara langsung juga memotivasi manusia untuk dapat melakukan kegiatan secara maksimal tanpa adanya rasa pantang menyerah terhadap kondisi yang ada. Tujuan akhir tentusaja berupa kebahagiaan bersama yang berhasil diperolehnya nanti akan menimbulkan suatu kepuasaan dan penghargaan tertentu dalam diri seseorang itu sendiri maupun dalam lingkungan sosial yang ada.

  1. Bisnis

Ranah bisnis penerapan eudemonisme ialah membuar businer plan maupun perancanaan usaha dengan membuat analisis SWOT. Sehingga hal ini menjadikan segala kegiatan yang dilakukan manusia akan dilakukan penuh dengan perencaan.

Tujuannya tentusaja yaitu agar setiap kegiatan berhubungan dengan bisnis tersebut bisa dilakukan dengan berhasil dan mencapai tujuan akhir yang selama ini sudah impikan. Selain itu kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan juga harus rasional, karena semakin bisa dipikirkan dengan daya pikir yang jelas maka akan semakin mudah untuk mencapai keberhasilan dari setiap kegiatan atau tindakan yang dilakukan manusia.

  1. Tolerasi dalam Kehidupan

Adanya seseorang yang telah fokus pada tujuan utamanya untuk mencari kebahagiaan dalam hidupnya menjadikan menjadikannya memiliki pengamalan atas contoh sikap rasa toleransi dalam bermasyarakat. Karena adanya kecenderung memikirkan inilah semua hal yang baik untuk kepentingannya sendiri, sehingga menjadi menghargai dan menghormati orang lain.

  1. Kehidupan Sehari-Hari

Penggambaran atas keseharian pengamalan atas sikap ini misalnya saja ketika kita beserja sebagai pelayan toko. Suatu hari tanpa sengaja berbuat kesalahan pada pelanggan. Pelanggan mengancam akan melaporkan kelalaian ada atasan.

Dengan adanya kejadian tersebut tentusaja seseorang yang memiliki sikap eudemonisme langsung meminta maaf dan mengkomunikasikan pada atasan. Perwujutan atas tindakan in tentusaja sesuai dengan tujuan mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki.

Meskipun demikian, jikalau manusia hanya memikirkan tujuan kebahagiaan pribadinya sendiri, sehingga menjadikan mereka egois dan lebih bersikap individualis tanpa melihat dan memeperhatikan keadaan sekelilingnya. Pada akhirnya sikap inilah yang sangat disayangkan, karena seseorang menjadi sulit untuk memiliki rasa kepekaan terhadap kondisi sekitar maupun keadaan yang sedang dialami orang lain dengan menutupinya melalu pengucilan terhadap pelanggan.

Itulah tadi artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan contoh perwujutan sikap eudemonisme di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja mampu memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *