Pengertian Outsourcing, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Outsourcing

Outsourcing bisa dikatakan sebagai istilah pengalihdayaan dalam praktik bisnis di mana layanan pekerjaan dialihkan pada pihak ketiga. Terdapat beragam jenis tenaga kerja yang dapat dialihdayakan, diantaranya yaitu pekerjaan yang dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama, pekerjaan yang dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung oleh pemberi pekerjaan, dan lain-lain. Dalam hal ini, misalnya dalam teknologi informasi, inisiatif outsourcing dengan penyedia teknologi dapat melibatkan berbagai operasi, dari keseluruhan fungsi TI hingga komponen yang terpisah dan didefinisikan dengan mudah, seperti layanan jaringan, pengembangan perangkat lunak, atau pengujian QA.

Akan tetapi yang pasti, penerapan sistem sosial dalam outsourcing memiliki kelebihan maupun kekurangan. Salah satu kelebihannya yaitu penghematan biaya produksi, sedangkan salah satu kekurangannya yaitu risiko hilangnya data dan rahasia perusahaan.

Outsourcing

Outsourcing kadang kala lebih dikenal sebagai “pengontrakan keluar atau contracting out“. Yang pada intinya terjadi proses mengalihkan tugas, operasi, pekerjaan, atau proses ke tenaga kerja eksternal, dengan membuat kontrak dengan pihak ketiga untuk jangka waktu yang signifikan. Adapun fungsi outsourcing dapat dilakukan oleh pihak ketiga baik di dalam maupun di luar lokasi bisnis.

Pengertian Outsourcing

Outsourcing adalah serangkaian bentuk keputusan strategis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dengan cara mempekerjakan individu dan kelompok atau bahkan perusahaan lain untuk melakukan tugas, memberikan layanan, serta menangani operasi yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan di dalam perusahaan.

Pengertian Outsourcing Menurut Para Ahli

Adapun definisi outsourcing menurut para ahli, antara lain:

  1. Soewondo (2003), Defnisi outsourcing adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa outsourcing).
  2. Business Encyclopedia, Pengertian outsourcing adalah terjadi proses dalam bisnis ketika membayar pemasok luar untuk menyediakan barang dan jasa, daripada melakukan pekerjaan sendiri. Praktik ini dimulai pada 1970-an dan menjadi populer pada 1990-an sebagai cara bagi perusahaan untuk mengurangi struktur biaya internal mereka.

Jenis Outsourcing

Adapun untuk macam-macam pekerjaan yang diperbolehkan untuk dialihdayakan atau diserahkan kepada pihak luar melalui sistem outsourcing, diantaranya yaitu;

  1. Dilaksanakan secara terpisah dari kegiatan utama
  2. Dilaksanakan dengan perintah langsung atau tidak langsung oleh pemberi pekerjaan
  3. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan
  4. Ttidak menghambat proses produksi secara langsung

Selain jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menerapkan sistem outsourcing seperti yang telah disebutkan di atas, jenis-jenis outsourcing juga bisa dibedakan berdasarkan kategori pekerjaan yang dilakukan, diantaranya yaitu:

  1. Outsourcing Profesional (Professional outsourcing)

Pengalihdayaan profesional mencakup akuntansi, hukum, pembelian, teknologi informasi (TI), dan dukungan administratif di antara layanan khusus lainnya. Pekerjaan ini adalah salah satu jenis outsourcing yang paling populer karena ada potensi penghematan biaya yang tinggi.

Perusahaan hanya membayar untuk layanan yang benar-benar disediakan sambil memiliki akses ke sumber daya berkualitas tinggi, yang secara signifikan mengurangi biaya overhead.

  1. Outsourcing Teknologi Informasi atau TI (IT outsourcing)

Salah satu layanan paling umum saat ini, alih daya TI yang melibatkan subkontrak organisasi luar untuk mengurus semua atau sebagian dari kebutuhan TI bisnis, yang berkisar dari pengembangan perangkat lunak hingga pemeliharaan dan dukungan.

Hampir setiap jenis bisnis saat ini memiliki kebutuhan TI atau setidaknya bekerja dengan teknologi pada tingkat tertentu, menjadikannya departemen yang umumnya dialihdayakan.

Bagi banyak perusahaan, pada akhirnya akan lebih murah untuk mengontrak tim manajemen TI pihak ketiga daripada membangun tim internal. Perusahaan akan sering menggunakan alih daya TI untuk menyimpan dan mengelola data, tetapi sebagian besar bisnis besar hanya mengalihdayakan sebagian dari fungsi TI.

  1. Outsourcing Pabrikan (Manufacturing outsourcing)

Layanan outsourcing pabrikan biasanya cukup spesifik untuk industri. Misalnya, produsen mobil mungkin memiliki pengaturan outsourcing terkait pemasangan jendela di semua model produk mobil yang dihasilkan. Pengaturan outsourcing seperti itu dapat menghasilkan pengurangan biaya yang signifikan dan waktu perakitan yang lebih cepat.

Satu-satunya risiko utama dari jenis outsourcing ini adalah masalah kualitas dan mungkin gangguan jalur produksi. Banyak yang percaya bahwa outsourcing pabrikan juga penting bagi usaha kecil dan menengah untuk bertahan dalam persaingan pasar yang tanpa henti saat ini.

Tanpa bantuan perusahaan pihak ketiga, beberapa bisnis tidak memiliki skala ekonomi yang memungkinkan mereka bersaing dengan pesaing yang lebih besar. Lebih sedikit perusahaan yang memiliki kemampuan untuk benar-benar berinvestasi dan terus meningkatkan peralatan, personel, dan teknologi proses yang diperlukan untuk bersaing di pasar di mana siklus hidup produk menyusut.

  1. Outsourcing Proses (Process outsourcing)

Saat ini, sangat umum untuk melakukan outsourcing terkait proses operasi tertentu ke perusahaan atau unit lain yang berspesialisasi dalam layanan tertentu tersebut. Misalnya, toko roti dapat mengalihkan pengiriman kue kemasan ke perusahaan kurir seperti UPS atau FedEx.

Kontrak semacam itu kemudian akan melibatkan perincian tentang jadwal pengiriman, kontak pelanggan, dan biaya, yang memungkinkan setiap perusahaan untuk fokus pada kekuatannya dan meningkatkan layanan pelanggan sambil mengurangi biaya dan waktu.

Outsourcing proses juga digunakan untuk menggambarkan praktik penyerahan kendali atas layanan sektor publik seperti pemadam kebakaran, polisi, angkatan bersenjata, dan lain-lain kepada perusahaan nirlaba.

  1. Outsourcing Proyek (Project outsourcing)

Terkadang perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola salah satu proyek mereka atau bahkan menyelesaikan sebagian dari proyek tertentu. Inilah sebabnya mengapa banyak yang akan melakukan outsourcing proyek ke perusahaan manajemen proyek.

Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin tidak memiliki cukup tenaga kerja internal dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan proyek. Mungkin juga lebih mahal untuk menyelesaikan proyek in-house daripada melakukan outsourcing ke perusahaan lain yang lebih berkualitas.

Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing

Praktik outsourcing seringkali menjadi kontroversi di banyak negara. Bagi negara-negara yang menentang sistem ini berpendapat bahwa praktik outsourcing telah mengakibatkan hilangnya pekerjaan domestik, khususnya di sektor manufaktur.

Akan tetapi, pendukung sistem ini mengatakan bahwa hal itu menciptakan insentif bagi bisnis dan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya di tempat yang paling efektif, dan bahwa outsourcing membantu menjaga sifat ekonomi pasar bebas dalam skala global. Yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Penjelasannya;

Kelebihan Outsourcing

Sistem outsourcing memiliki kelebihan sebagai berikut;

  1. biaya yang lebih rendah (karena skala ekonomi atau tingkat tenaga kerja yang lebih rendah) atau dengan kata lain sistem outsourcing dapat mengurangi biaya operasi, tenaga kerja, dan overhead
  2. peningkatan fokus pada strategi / kompetensi inti, dengan demikian meningkatkan keunggulan kompetitifnya dengan mengalihkan proses yang memakan waktu ke perusahaan eksternal
  3. akses ke keterampilan atau sumber daya
  4. peningkatan fleksibilitas untuk memenuhi perubahan bisnis dan kondisi komersial
  5. mempercepat waktu distribusi produk ke pasaran
  6. menurunkan investasi berkelanjutan di infrastruktur internal
  7. akses ke inovasi, kekayaan intelektual, dan kepemimpinan pemikiran
  8. kemungkinan arus kas masuk akibat pengalihan aset ke penyedia baru
  9. mengurangi berbagai risiko karena ditanggung bersama dengan pihak eksternal, sekaligus membangun kemitraan yang bermakna dengan pihak eksternal
  10. meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi dengan mendelegasikan tanggung jawab yang sulit untuk dikelola dan dikendalikan kepada perusahaan eksternal
Kekurangan Outsourcing

Meskipun penerapan sistem outsourcing memiliki beragam kelebihan seperti yang telah disebutkan di atas, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan atau kerugian dalam praktiknya, diantaranya;

  1. Risiko kehilangan data dan hilangnya kerahasiaan akibat aktivitas atau proses outsourcing kepada pihak eksternal
  2. Hilangnya kendali manajemen dan ketidakmampuan untuk mengendalikan operasi kegiatan atau proses yang dialihdayakan
  3. Perusahaan outsourcing dapat mengenakan biaya tersembunyi atau tidak terduga dengan membuat kontrak perjanjian kontrak yang panjang
  4. Kurangnya kontrol kualitas, karena perusahaan outsourcing sering kali lebih berorientasi pada keuntungan daripada fokus melakukan pekerjaan dengan baik

Contoh Outsourcing

Di bawah ini adalah beberapa contoh bagaimana perusahaan melakukan atau menerapkan sistem outsourcing untuk fungsi tertentu:

  1. Perusahaan A berkembang pesat dan membutuhkan lebih banyak ruang kantor. Namun, perusahaan tersebut terletak di lokasi yang sangat mahal dan tidak ada lagi ruang untuk dibangun atau dikembangkan. Oleh sebab itu, perusahaan dapat melakukan outsourcing beberapa pekerjaan yang memakan ruang kantor (misalnya, entri data atau dukungan layanan pelanggan) untuk mengurangi kebutuhan ruang tambahan.
  2. Perusahaan B menikmati kesuksesan besar selama beberapa tahun terakhir dan saat ini ingin memperluas lini produknya. Namun, perusahaan dibatasi oleh jumlah pekerja yang terbatas. Oleh karena itu, untuk memperluas lini produknya sendiri, Perusahaan B perlu memperlambat produksi beberapa produknya yang sudah ada. Perusahaan dapat melakukan outsourcing pekerjaan ke pabrik lokal eksternal untuk mengurangi kendala tenaga kerja.
  3. Perusahaan C adalah produsen mobil yang menghadapi kenaikan biaya bahan baku dan tenaga kerja. Oleh karena itu, margin keuntungan atas barang-barang manufakturnya terus menurun seiring dengan kenaikan biaya. Perusahaan dapat melakukan outsourcing sebagian dari proses produksinya, misalnya, pembuatan dan pemasangan jendela di mobil mereka. Waktu dan biaya perakitan dapat dihemat dengan mengalihkan proses produksi yang mahal ke perusahaan eksternal yang dapat melakukannya dengan biaya lebih murah.

Itulah tadi artikel yang bisa dikemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian outsourcing menurut para ahli, macam, kelebihan, kekurangan, dan contohnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *