Ontologi pada dasarnya adalah kajian yang dilakukan bidang studi filsafat dengan memberikan bahwasan terkait dengan sifat dan wujud. Kajian terkait tujuan ilmu sosial dan manfaat ilmu sosial dalam keterangan ini tentusaja berkaitan dengan kenyataan dan sering disajikan dengan pertanyaan seperti ‘apa arti keberadaan?‘ atau ‘apa yang bisa dikatakan ada?‘.
Atas dasar itulah yang sekalgus menjadi cabang pertama adalah ontologi, yaitu ‘studi tentang keberadaan‘ yang senantiasa berkaitan dengan apa yang sebenarnya ada di dunia di mana manusia dapat memperoleh pengetahuan.
Ontologi
Ontologi dalam bahasa Yunani, berarti ‘studi, teori, atau ilmu wujud‘, terkait dengan sesuatu yang ada. Oleh karena demikian ontologi adalah cabang filsafat yang kehadirannya permaka kali untuk memastikan ilmu pengetahuan. Atas dasar itulah sebabnya semua filsuf Yunani Kuno berurusan dengan ontologi.
Bahkan filsuf pra-Socrates adalah ahli ontologi yang mencoba menentukan apa yang ada dan apa yang tidak. Misalnya, Empedocles (yang hidup dari tahun 490 hingga 430 SM) mengatakan bahwa ada empat elemen universal (bumi, air, api, dan udara) yang digerakkan oleh kekuatan, cinta dan kebencian. Semua hal di dunia lahir dari hubungan enam entitas ini.
Sedangkan ahli ontologi Aristoteles (yang hidup dari tahun 384 sampai dengan 322 SM) dan Plato (yang hidup dari tahun 428 hingga 348 SM) mengklasifikasikan entitas-entitas ini ke dalam kelompok-kelompok dan mencoba untuk mengidentifikasi karakteristik yang sama.
Pengertian Ontologi
Ontologi adalah cabang fundamental dari filsafat yang senantiasa mempelajari ada atau tidak ada sesuatu hal dan terlebih lagi bagaimana benda-benda yang ada berhubungan satu sama lain.
Oleh karena itulah seperti semua cabang filsafat dapat berhubungan dengan berbagai bidang pengetahuan. Misalnya saja dalam hal ini seperti ontologi kedokteran melihat secara mendalam apa itu penyakit, karakteristik apa yang dimilikinya, dan bagaimana kita mengartikannya.
Ontologi hukum mengkaji ciri-ciri hukum dan apa yang membedakannya dari sistem lain, seperti adat istiadat. Akhir-akhir ini ontologi ilmu komputer semakin berkembang pesat. Ini mempelajari entitas yang ada dalam bidang ilmu komputer dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain.
Pengertian Ontologi Menurut Para Ahli
Adapun definisi ontologi menurut para ahli, antara lain:
- Aristoteles, Ontologi adalah rangkaian pembahasan tentang hal ada sebagai hal ada (hal ada sebagai demikian) mengalami perubahan dalam, sehubungan objeknya.
- Bakhtiar, Pengertian ontologi adalah sebagai ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, sebagai suatu ultimate reality baik yang mempunyai bentuk jasmani atau konkret maupun tentang rohani ataupun abstrak.
- Suriasumantri , Arti ontologi adalah ilmu pengetahuan tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan kata lain suatu pengkajian terhadap teori tentang ada.
Konsep Pertanyaan dalam Ontologi
Adapun rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ontologi adalah beberapa pertanyaan tertua yang diajukan oleh umat manusia. Misalnya saja untuk beberapa konsep sebagai berikut;
- Apakah Tuhan itu ada?
- Apakah ada ide, ingatan, dan emosi?
- Apakah angka itu ada?
- Dan, jika Tuhan, ingatan, atau angka ada, bagaimana hubungannya dengan pohon atau batu?
Pertanyaan semacam ini bukanlah pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Sehingga untuk mempelajari konsep-konsep ini, ontologi membagi semua hal menjadi dua kelompok besar:
- Entitas Konkrit: seperti pohon atau batu
- Entitas Abstrak: seperti Tuhan atau gagasan
Sehingga dari daftar pertanyaan tersebutlah secara logika tidaklah mungkin untuk mempelajari kedua jenis entitas tersebut dengan cara yang sama karena keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Jenis Kajian Ontologi
Setidaknya ada dua posisi dominan yang ada di dalam ontologi. Yaitu;
- Realisme: Peneliti memandang dunia sebagai sesuatu yang terpisah dari manusia dan interpretasi manusia terhadapnya.
- Nominalisme: Peneliti percaya bahwa interpretasi mereka tentang dunia didasarkan pada subjektivitas batin mereka dan ‘lensa’ pribadi yang mereka lihat.
Contoh Ontologi
Contoh kajian dalam kaitannya dengan kebahasaan dan ontologi. Antara lain;
-
Ontologi dan bahasa
Beberapa filsuf berpendapat bahwa pertanyaan “Apa itu?” adalah (setidaknya sebagian) masalah pertanyaan tentang fakta. Perspektif ini disampaikan oleh analogi yang dibuat oleh Donald Davidson:
Misalkan seseorang mengacu pada ‘cangkir’ sebagai ‘kursi’ dan membuat beberapa komentar yang berkaitan dengan cangkir, tetapi menggunakan kata ‘kursi’ secara konsisten daripada ‘cangkir’. Orang mungkin langsung mengerti bahwa orang ini menyebut ‘cangkir’ sebagai ‘kursi’ dan keanehannya dijelaskan.
Secara analogi, jika kita menemukan orang yang menyatakan ‘ada’ ini dan itu, dan kita sendiri tidak berpikir bahwa ‘ini dan itu’ ada, kita mungkin menyimpulkan bahwa orang-orang ini tidak gila (Davidson menyebut asumsi ini sebagai ‘charity‘), mereka hanya menggunakan ‘ada’ secara berbeda dari kita. Pertanyaan apa itu? setidaknya sebagian merupakan topik dalam filsafat bahasa, dan tidak sepenuhnya tentang ontologi itu sendiri.
-
Ontologi dan geografi manusia
Dalam geografi manusia ada dua jenis ontologi: “o” kecil yang menjelaskan orientasi praktis, mendeskripsikan fungsi menjadi bagian dari kelompok, dianggap terlalu menyederhanakan dan mengabaikan aktivitas utama. “O” yang lain, atau “O” besar, secara sistematis, logis, dan rasional menggambarkan karakteristik esensial dan sifat universal.
Konsep ini berkaitan erat dengan pandangan Plato bahwa pikiran manusia hanya dapat melihat dunia yang lebih besar jika mereka terus hidup dalam batas-batas “gua” mereka. Namun, terlepas dari perbedaan tersebut, ontologi bergantung pada kesepakatan simbolik di antara anggota. Konon, ontologi sangat penting untuk kerangka bahasa aksiomatik.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahawa ontologi adalah spesifikasi eksplisit dari sebuah konseptualisasi. Sehingga dalam hal ini ontologi membantu para peneliti mengetahui seberapa yakin mereka tentang sifat dan keberadaan objek yang mereka teliti.
Misalnya, ‘klaim kebenaran‘ apa yang dapat dibuat oleh peneliti tentang realitas? Siapa yang memutuskan keabsahan dari apa yang ‘nyata’? Bagaimana para peneliti menghadapi ide-ide realitas yang berbeda dan bertentangan?
Sebagai ilustrasi ontologi realis berkaitan dengan keberadaan satu realitas tunggal yang dapat dipelajari, dipahami dan dialami sebagai ‘kebenaran’ dunia nyata ada terlepas dari pengalaman manusia. Sedangkan ontologi relativis bertumpu pada filosofi bahwa realitas dikonstruksi dalam pikiran manusia, sehingga tidak ada realitas yang ‘benar’. Sebaliknya, realitas (kenyataan) adalah ‘relatif’ menurut bagaimana individu mengalaminya pada waktu dan tempat tertentu.
Demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian ontologi menurut para ahli, konsep, jenis kajian, dan contohnya yang ada di dalam berbagai bidang. Semoga memberikan wawasan untuk semuanya.