Pengertian Produksi, Ciri, Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Produksi

Produksi merupakan serangkaian proses menghasilkan barang dan jasa  guna memenuhi keinginan atau kepuasan konsumen dengan menambah arti nilai guna suatu barang. Dalam proses produksi diperlukan faktor-faktor produksi yang dikombinasikan dengan sedemikian rupa oleh perusahaan sehingga menghasilkan output dengan biaya yang paling efisien. Faktor produksi tersebut terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja dan kewirausahaan.

Disisi lain, kegiatan produksi terbagi menjadi 3 jenis yaitu primer, skunder dan tersier selian itu produksi juga dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan aliran produksinya yaitu job shop, batch production, mass production dan continuous production. Kegiatan produksi dalam ekonomi dikenal istilah fungsi produksi yaitu persamaan yang menyatakan hubungan antara jumlah faktor produksi (seperti tenaga kerja dan modal) yang digunakan dengan jumlah produk yang diperoleh.

Produksi

Setiap aktivitas yang berhubungan dengan perolehan uang dan pengeluaran uang disebut aktivitas dalam sistem ekonomi. Produksi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang sangat penting, yaitu kegiatan menghasilkan atau menciptakan suatu output berbagai macam barang dan jasa ekonomi.

Dalam proses tersebut diperlukan adanya suatu input (masukan) yang sering dikenal dengan istilah faktor produksi yang digabungkan dengan berbagai cara yang dilakukan oleh  perusahaan atau produsen untuk menghasilkan barang dan jasa.

Pengertian Produksi

Produksi adalah proses menggabungkan berbagai input material dan input non-material (rencana dan pengetahuan) untuk membuat sesuatu untuk dikonsumsi (output). Produksi juga bisa diartikan sebagai bentuk tindakan sosial yang menciptakan keluaran, barang atau jasa yang memiliki nilai dan berkontribusi pada kegunaan individu. Atau dengan kata lain, produksi adalah tindakan memproduksi, penciptaan, pembuatan sesuatu yang diproduksi atau dsebut dengan produk.

Produksi merupakan ‘konversi langkah-demi-langkah dari satu bentuk bahan menjadi bentuk lain melalui proses kimia atau mekanis untuk membuat atau meningkatkan kegunaan produk bagi pengguna‘. Jadi, produksi adalah proses penambahan nilai guna. Pada setiap tahapan pengolahan akan terjadi penambahan nilai.

Produksi juga bisa mengacu pada proses dan metode yang digunakan untuk mengubah input berwujud (bahan mentah, barang setengah jadi, subassemblies) dan input tidak berwujud (ide, informasi, pengetahuan) menjadi barang atau jasa. Sumber daya digunakan dalam proses ini untuk menghasilkan keluaran yang sesuai untuk digunakan atau memiliki nilai tukar.

Dalam bidang ekonomi konsep yang berfokus pada produksi disebut sebagai teori produksi, yang dalam banyak hal mirip dengan teori konsumsi (atau konsumen).

Pengertian Produksi Menurut Para Ahli

Adapun definisi produksi menurut para ahli, diantaranya yaitu:

  1. Bates dan Parkinson, Produksi adalah aktivitas terorganisir untuk mengubah sumber daya menjadi produk jadi dalam bentuk barang dan jasa ang bertujuan untuk memenuhi permintaan akan sumber daya yang diubah tersebut.
  2. R. Hicks, Produksi adalah aktivitas apa pun yang diarahkan untuk memenuhi keinginan orang lain melalui pertukaran. Definisi ini memperjelas bahwa, dalam ilmu ekonomi, kita tidak sekadar membuat benda sebagai produksi. Namun apa yang dibuat harus dirancang untuk memenuhi suatu keinginan atau memeneuhi kepuasan.

Ciri Produksi

Karakteristik yang ada dalam produksi, diantaranya yaitu:

  1. Produksi adalah kegiatan yang terorganisir, sehingga setiap sistem produksi mempunyai tujuan.
  2. Produksi merupakan sistem mengubah berbagai input menjadi output yang berguna.
  3. Terdapat umpan balik tentang kegiatan, yang penting untuk mengontrol dan meningkatkan kinerja sistem.
  4. Adaya kegiatan perusahaan membuat barang yang akan diproduksi.
  5. Menghasilkan barang dan jasa yang di produksi.
  6. Bertujuan untuk meningkatkan nilai guna barang dan jasa.

Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

Setiap faktor mendapatkan reward atau balas jasa atas dasar kontribusinya pada proses produksi. Secara umum, faktor-faktor produksi terbagi menjadi:

  1. Tanah

Tanah mengacu pada seluruh sumber daya alam yang diambil manusia baik dari bumi ataupun dari lautan yang tidak berubah dari kondisi aslinya seperti misalnya emas, air, besi, dan lain sebagainya yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang. Reward atau balas jasa yang didapatkan dari faktor produksi yang satu ini dinamakan sewa. 

  1. Tenaga kerja

Tenaga kerja mengacu pada sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu proses produksi. Faktor produksi ini mendapat balas jasa berupa upah.

  1. Modal

Modal pada hakikatnya mengacu pada semua peralatan yang digunakan untuk proses produksi, hal tersebut termasuk agungan, peralatan kantor, program perangkat lunak, mesin, dan lain sebagainya yang diangap sebagai modal. Uang dapat digunakan untuk membeli peralatanp-peralatan tersebut namun uang tidak dapat digunakan langsung untuk proses produksi.

  1. Wirausaha

Wirausaha merupakan hal yan penting dalam proses produksi, karena dalam proses produksi produsen harus mencari tahu apa yan dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Pemikiran modern menjadikan faktor produksi kewirausahaan sebagai faktor produksi tak berwujud. Dalam hal ini perusahaan berusaha untuk menarik pelanggan dengan berinovasi untuk meningkatkan proses yang ada.

Jenis Produski dan Contohnya

Untuk tujuan umum, perlu untuk mengklasifikasikan produksi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

  1. Primer

Produksi primer merupakan produksi yang dilakukan oleh industri ‘ekstraktif’ atau industri yang memanfaatkan bahan baku yang telah tersedia di alam, seperti kegiatan pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan dan ekstraksi minyak.

Industri seperti ini terlibat dalam kegiatan seperti mengekstraksi karunia Alam dari permukaan bumi, dari bawah permukaan bumi, dan dari lautan.

  1. Sekunder

Produksi primer merupakan produksi yang termasuk dalam industri manufaktur, yaitu kegiatan menghasilkan barang yang setengah jadi dan barang yang sudah jadi dari bahan mentah dan barang yang setengah jadi.

Contohnya yaitu konversi tepung menjadi roti atau konversi bijih besi menjadi baja jadi. Mereka umumnya digambarkan sebagai industri manufaktur dan konstruksi, seperti pembuatan mobil, perabotan, pakaian dan bahan kimia, serta teknik dan bangunan.

  1. Tersier

Industri di sektor tersier menghasilkan semua layanan yang memungkinkan barang jadi diserahkan ke tangan konsumen. Faktanya, layanan ini dipasok ke perusahaan di semua jenis industri dan langsung ke konsumen. Contohnya mencakup pedagang distributif, perbankan, asuransi, transportasi dan komunikasi. Layanan pemerintah, seperti hukum, administrasi, pendidikan, kesehatan dan pertahanan juga termasuk di dalamnya.

Macam Produksi Ditinjau dari enis produk

Selain klasifikasi di atas, jenis produksi yang paling umum diguankan bisa dibedakan menjadi 4 macam. Jenis produksi apa yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan tergantung dari jenis produk yang diproduksi, permintaan produk serta pasokan bahan baku. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, berikut adalah 4 jenis produksi, yaitu:

  1. Job shop production (Unit produksi) 

Job shop meripakan jenis aliran proses produksi untuk suatu produk yag jumlahnya sedikit namun memiliki banyak varian. Jenis produk ini disesuaikan dengan keinginan konsumen sehingga desainnya unik dan spesifik untuk konsumen tersebut.

Tujuannya adalah untuk emmenuhi kebutuhan khusus konsumen, dengan kata lain jenis produksi ini merupakan jenis produksi yang dosesuaikan dengan pesanan konsumen.

Contohnya adalah model pakaian yang disesuaikan yang dibuat sesuai keinginan konsumen, kue yang dibuat seperti yang diinginkan konsumen, percetakan menerima desain poster-poster tertentu yang jumlahnya terbatas dengan desian khusus sesui keinginan konsumen, pembuatan seragam dengan desain yang telah ditentukan biasanya.

Jenis unit produksi merupakan salah satu jenis produk yang paling umum digunakan karena umumnya digunakan oleh bisnis kecil seperti restoran, penyedia produk individu, atau penyedia layanan individu.

  1. Batch production

Batch production merupakan sistem produksi yang merupakan produksi berulang atau produksi produk dengan proses secara bersma-sama satu ukuran lot atau batch setaip kali proses.

Standarisasi produk jenis ini lebih baik dan lebih tinggi dibanding dengan job shop namun volumenya rendah dan tidak terstandarisasi sebagaimana flow shop. Pada dasarnya metodeproduksinya hampir mirip job shop hanya saja volume yang diproduksi lebih banyak dan berulang sehingga memakan waktu dan biaya yang lebih redah disbanding dnegan job shop.

Contohnya yaitu industri manufaktur seperti industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi ini, tinta dan cat, disebut dengan teknik colour-run, dilakukan dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, misalnya kuning muda, lalu dilanjutkan dengan warna yang lebih tua misalnya jingga, lalu merah dan seterusnya sampai warna hitam dan proses tersebut terus berulang.

  1. Mass production (flow shop)

Mass production merupkaan jenis produksi yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau  produk rakitan atau diproduksi dalam jumlah banyak dna berturut-turut (continue) sehingga semua produk mempunyai proses dan standar yang sama, atau dengan kata lain produk yang di produksi secara massal, sehingga memiliki volume produksi yang tinggi.

Contohnya yaitu produksi pada pakaian yang jadi, mobil, produk elektronik seperti TV, Smartphone, laptop, komputer dan lain sebagainya.

  1. Continuous production

Continuous production merupakan proses produksi yang terhadi secara berkesinambungan dan berulang. Fasilitas disusun secara berurutan sesuai dengan operasi pertama hingga menjadi produk jadi dengan aliran yang relatif konstan. Jenis produksi ini memiliki biaya per unit rendah karena volume prooduksi yang tinggi.

Contohnya yaitu produksi bir. Dalam pembuatan bir, produksi berlangsung 24 jam sehari dan 365 hari setahun. Ini karena pembuatan bir membutuhkan banyak waktu dan produksi itu penting. Akibatnya, ada masukan bahan mentah secara terus menerus seperti malt atau air, dan ada keluaran terus menerus dalam bentuk bir atau minuman beralkohol lainnya.

Faktor kunci dalam hal ini adalah bahwa proses pembuatan bir dan fermentasi itu sendiri memakan waktu, dan waktu maksimum dihabiskan dalam fermentasi yang merupakan proses berkelanjutan. Contoh lainnya yaitu industri penyulingan minyak dan produk-produk pertambangan.

Tujuan Produksi

Kegiatan produksi memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen
  2. Untuk memperoleh keuntungan yang besar
  3. Menghasilkan barang setengah jadi untuk menghasilkan produk selanjutnya
  4. Meningkatkan produksi nasional dalam upaya untuk meningkatkan kemakmuran rakyat
  5. Memacu tumbuhnya usaha produksi laindapat menyerang pegangguran
  6. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan negara
  7. Memproduksi barang ekspor yang meningkatkan sumber devisa negara.

Fungsi Produksi

Fungsi produksi, dalam ilmu ekonomi merupakan persamaan yang menyatakan hubungan antara jumlah faktor produksi (seperti tenaga kerja dan modal) yang digunakan dengan jumlah produk yang diperoleh. Hal tersebut menyatakan jumlah produk yang dapat diperoleh dari setiap kombinasi faktor, dengan asumsi bahwa metode produksi yang paling efisien yang tersedia digunakan.

Sehingga fungsi produksi dapat mengukur produktivitas marjinal dari faktor produksi tertentu (yaitu, perubahan output dari satu unit tambahan dari faktor tersebut). Ini juga dapat digunakan untuk menentukan kombinasi termurah dari faktor produktif yang dapat digunakan untuk menghasilkan output tertentu.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian produksi menurut para ahli, ciri, jenis, faktor, tujuan, fungsi, dan contohnya yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberikan edukasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *