Polybius adalah salah satu tokoh sosiologi klasik yang tentu saja menjadi salah satu pemikiran yang banyak dilakukan kajian secara mendalam. Meskipun dalam ciri khas kajiannya untuk teori-teori yang dicentuskan kebanyakan terkait dengan perebutan kekuasaan ataupun perjalanan kekuasaan.
Namun yang pastinya dengan memahami teori sosiologi klasik dan tokoh sefamiliar Polybius akan lebih memahami bagaimana sosiologi politik khususnya akan mempelajari tentang terbentuknya konflik sosial serta kajian yang ada di dalamnya. Agar lebih memahamkan berikut ini penjelasan tentang biografi Polybius dan contoh teori dan kajiannya.
Biografi Polybius
Polybios setidaknya lahir sekitar tahun 203 SM di megalopolis, Arcadia, Yunani. Beliau meninggal sekitar tahun 118, polybios adalah seorang sejarawan Yunani pada periode helenistik yang dikenal akan bukunya yang berjudul the histories, ia juga dikenal akan gagasan mengenai sistem sosial kepemerintahan yang digunakan dalam l’esprit Des lois montesquie. Polybios adalah putra Lycortas seorang negarawan akhaia.
Teori dan Contoh Kajian Kasus Polybios
Polybios setidaknya dapat menjelaskan teori tentang perubahan sosial dalam pemerintahan antara penguasa dengan rakyat dari waktu ke waktu:
-
Monarki
Monarki adalah bagian penjelasan tentang bentuk negara yang sistem pemerintahannya seperti kerajaan yang dipimpin oleh raja ataupun ratu.
Contoh pada negara Indonesia adalah pada zaman kerajaan Majapahit. Pada masa kerajaan, kepemimpinan negara diwariskan kepada keturunan keluarga kerajaan. Namun keturunan raja ini menjalankan pemerintahan sebelumnya tidak untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan pribadinya. Hal ini membuat pemerintahan tunggal menjadi buruk. Maka terbentuklah negara tirani.
-
Tirani
Tirani adalah bagian dari transformasi dalam struktur sosial kepemerintahan dimana seorang raja yang sebelumnya
terhubung dengan rakyat tiba-tiba memperoleh kekuasaan absolut dan menyalahgunakan kekuasaannya hingga menyebabkan penindasan terhadap rakyat.
Contoh di Indonesia yaitu pada masa keruntuhan kerajaan Majapahit setelah kekuasaan Hayam Wuruk, keruntuhan disebabkan karena perebutan tahta kekuasaan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk rakyat. Maka munculah beberapa orang yang berani dan mempunyai sifat-sifat baik kaum cendekiawan. Setelah kekuasaan beralih di tangan mereka.
Sistem tersebut menjalankan pemerintahan dengan sangat memperhatikan kepentingan umum, maka terbetuklah negara dari tirani menjadi aristokrasi.
-
Aristokrasi
Dalam bentuk pemerintahan aristokrasi, para bangsawan mulai menunjukkan kepedulian terhadap rakyat yang menderita akibat kebijakan yang sewenang-wenang dari penguasa.
Contoh di Indonesia yang berpegangan pada sistempemerintahan Aristokrasi yaitu pada masa penjajahan Jepang. Pada awalnya baik-baik saja, tapi lama-kelamaan, mungkin karena keturunan mereka yang kemudian memegang pemerintahan itu tidak lagi menjalankan pemerintahan yang berkeadilan dan untuk kepentingan rakyat. Tetapi yang diperhatikan adalah kepentingan pribadi.
Maka pemerintahan itu dipegang oleh beberapa orang yang sifat pemerintahannya sangat buruk , negara berubah dari bentuk aristokrasi menjadi oligarki.
-
Oligarki
Oligarki merupakan sistem pemerintahan dimana bangsawan, elit politik, dan golongan atas turut serta dalam penindasan terhadap rakyat bersama dengan raja yang mengakibatkan munculnya sikap etnosentrisme dan feodalisme.
Contoh di Indonesia yaitu pada masa pemerintahan Soeharto. Indonesia mengalami berbagai kemajuan di berbagai bidang, khususnya ekonomi. Tetapi berjalannya waktu, perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Soeharto mencari keuntungan dari perusahaan yang ia pegang, dan ia mengharapkan tidak ada yang dapat menyaingi kekayaan dan kejayaannya selain keluarganya sendiri.
Hal ini menimbulkan kontra bagi masyarakat yang miskin. Dimana yang miskin akan semakin menderita, dan yang kaya semakin berkuasa.Akhirnya rakyat memberontak dan munculah Negara dimana pemerintahannya dijalankan oleh rakyat yang tujuannya untuk kepentingan rakyat, maka terbentuklah Negara Demokrasi.
-
Demokrasi
Menurut Polybius, bentuk negara demokrasi adalah sebuah sistem di mana kekuasaan dipegang oleh rakyat secara keseluruhan atau oleh sebagian besar rakyat, dan pemerintahan dilakukan untuk kepentingan bersama.
Contoh kasus di Indonesia adalah pada masa pemerintahan SbY-Boediono, banyak masyarakat yang tidak etis dalam menyuarakan pendapatnya, mahasiswa berdemonstrasi secara massal untuk menggulingkan SBY, awalnya pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat berjalan dengan baik dan mengutamakan rakyat, namun kemudian kebebasan tidak lagi dihargai. Tidak dihormati lagi, kebebasan dianggap hal biasa, mereka ingin bebas dari aturan yang telah dibuat.
Jadi terjadi kekacauan, korupsi dimana-mana, hukum tidak kuat dan tidak mengikat. Mereka berbuat seenaknya, semua orang ingin menjadi pengatur dan penguasa, yang menyebabkan negara menjadi oklokrasi.
-
Okhlokrasi
Okhlorasi adalah bentuk pemerintahan yang dikuasai oleh orang-orang yang tidak berpengalaman dalam urusan pemerintahan dan hanya memperhatikan kepentingan golongan mereka sendiri saja hingga timbullah korupsi merajalela, maka muncul seseorang yang kuat untuk mengambil alih kepemimpinan negara. Maka dari itu negara kembali lagi ke bentuk monarki.
Nah demikinalah penjelasan dan kajian terkait dengan ketokohan serta teori Polybius yang disertakan dengan contoh kajian di dalamnya. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang membutuhkannya ya.