Pernahkah anda mendengar istilah proses sosial dalam kehidupan sehari-hari? Tentunya pernah, karena proses sosial dan interaksi sosial ini secara umum berkaitan dengan kehidupan manusia. Dimana proses sosial merupakan merupakan hubungan sosial yang terjadi secara timbal balik antara satu individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok.
Jenis proses sosial juga dibedakan dalam dua hal yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. Akan tetapi yang pasti, dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai proses sosial disosiatif yang cenderung mengarah pada perpecahan dan konflik.
Proses Sosial Disosiatif
Proses sosial disosiatif merupakan hubungan sosial yang terjadi karena dipengaruhi oleh adanya konflik sosial, sehingga realitas sosial semacam ini justru dapat membuat kehidupan masyarakat yang awalnya tenang dan damai menjadi kacau.
Namun seringkali proses sosial disosiatif ini dilakukan untuk memenuhi tujuan yang hendak dicapai walaupun harus dengan jalan kekerasan atau perpecahan antar kelompok masyarakat.
Contoh Proses sosial Yang Mengarah Kepada Perpecahan (Disosiatif)
Proses sosial disosiatif yang mengarah kepada perpecahan di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;
-
Perlombaan lari marathon yang diikuti oleh banyak orang
Contoh ini masuk dalam kategori kompetisi atau persaingan untuk mencapai tujuan yang sama yaitu kemenangan. Apabila sebuah kompetisi ini tidak diimbangi dengan rasa sportif yang tinggi maka bisa saja antara individu satu memiliki rasa makna persaingan yang begitu tinggi dan membuat mereka menghalalkan secara cara untuk mendapatkan kemenangan tersebut.
-
Terjadi tawuran yang dilakukan antar masyarakat daerah satu dengan masyarakat daerah lainnya karena masalah seperti saling ejek mengejek
Permasalahan ini juga dianggap sebagai salah satu proses sosial yang mengarah pada perpecahan. Alasannya karena tawuran merupakan sebuah pertengkaran yang menimbulkan konflik sosial. Sehingga setiap orang atau individu bisa saling terpancing emosi satu sama lain dan melupakan bentuk kekerabatan antara yang satu dengan yang lainnya.
-
Aksi demo yang dilakukan mahasiswa akibat kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat hingga aksinya menduduki gedung DPR
Tindakan seperti ini bisa saja berujung pada sebuah konflik sosial yang merugikan banyak hal. Terlebih lagi jika demo tidak dilakukan dengan aturan-aturan yang sudah seharusnya dilaksanakan. Apabila demo terjadi dengan banyak pelanggaran dan merusak berbagai fasilitas umum, maka kerugian yang diperoleh suatu negara juga besar.
Bukan hanya masalah kerugian secara fisik, akan tetapi hubungan antara pemerintah dengan masyarakat secara luas juga bisa saja semakin renggang apabila tidak ada titik terang atau suatu kesepakatan secara bersama dari aksi demonstrasi yang telah dilakukan para mahasiswa.
-
Terjadinya konflik bersenjata yang dilakukan antara dua pasukan militer pada suatu bentuk negara
Konflik semacam ini merupakan salah satu bukti terjadinya proses sosial disosiatif. Karena hubungan yang dibangun antar kelompok ini bukanlah hubungan timbale balik yang mampu meningkatkan rasa persatuan, akan tetapi memberikan perpecahan dan membahayakan banyak orang yang ada disekitarnya.
-
Penyebaran isu buruk yang dilakukan pendukung calon bupati X mengenai perilaku buruk dari calon bupati lawannya yaitu bupati Y
Kasus hoax yang sudah marak terjadi di negara Indonesia juga merupakan salah satu bukti terjadinya proses sosial disosiatif.
Apabila banyak informasi yang disebarkan dalam bukti yang tidak benar dan hanya sebuah isu belaka, maka hal ini berdampak pada pola pikir rakyat cenderung menganggap semua hal terlihat buruk tanpa mereka filter terlebih dahulu berita yang diperolehnya.
Sehingga dengan penyebaran isu-isu yang tidak sesuai fakta tersebut justru bisa saja menimbulkan pertentangan dan perpecahan antara kelompok satu dengan yang lainnya.
-
Penindasan dari suatu kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas di suatu daerah
Aksi semacam ini seringkali terjadi karena adanya rasa ingin berkuasa dan tidak mau menerima perbedaan diantara kelompok satu dengan yang lainnya. sehingga bentuk penindasan dilakukan kepada kaum minoritas yang cenderung memiliki penganut sedikit.
Akan tetapi hal semacam ini justru menjadi sebuah interaksi yang mengarah kepada perpecahan, karena tidak adanya sebuah rasa toleransi, menerima perbedaan, dan menganggap segala sesuatu hanya baik menurut yang mereka anut saja.
Sehingga dengan demikian, kondisi ini akan melunturkan rasa persatuan diantara kelompok satu dengan kelompok lainnya tersebut.
-
Terjadinya persaingan antar siswa yang ada dikelas untuk memperoleh juara satu dikelasnya
Bentuk persaingan atau kompetisi ini akan baik jika dilakukan dengan sportif dan menganggap kawannya sebagai lawan yang sehat. Namun berbanding terbalik jika persaingan dilakukan dengan tidak sportif, karena akan menimbulkan konflik-konflik sosial lainnya untuk mendukung berbagai cara agar mencapai tujuan yang hendak dicapai.
-
Terjadinya perang antar negara yang ada di dunia
Peperangan merupakan bentuk konflik yang sangat buruk dan tidak patut untuk dicontoh. Peperangan juga memberikan dampak yang buruk untuk suatu negara bukan hanya mental maupun fisik warga atau bangsanya. Akan tetapi juga berpengaruh pada berbagai bidang negara tersebut mulai dari ekonomi, sosial, maupun politik.
-
Perdebatan antara hal-hal yang dianggap paling baik diantara individu satu dengan yang lainnya
Perdebatan yang dilakukan secara terus menerus tanpa ada salah satu pihak yang mengalah atau memahami bahwa perbedaan itu perlu. Maka yang akan terjadi yaitu sebuah pertengkaran yang mengarah pada perpecahan, bahkan tak jarang memunculkan konflik berkepanjangan.
-
Kasus sengketa antara negara Indonesia dan Malaysia yang terletak di perbatasan dua negara
Kasus semacam ini menjadi salah satu bentuk proses sosial disosiatif apabila tidak dipecahkan dengan solusi terbaik dan harus memberikan hasil yang imbang diantara kedua negara tersebut. Tujuannya agar tidak terjadi perebutan yang menimbulkan konflik sosial lainnya.
-
Terjadinya Keributan antar Pengendara di Jalan
Bentuk lainnya yang termasuk dalam proses sosial disosiatif berupa kontravensi juga bisa dilihat ketika kita berada di jalan raya yang umumnya banyak kendaraan lalu lalang. Perilaku ini setidaknya ada beberapa orang ataupun individu dengan individu lainnya saling bersenggolan sehingga menyebabkan adanya keributan, maka realitas yang tergambarkan tersebut menjadi bagian dari proses sosial disosiatif.
Nah, itulah saja artikel yang bisa dikemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan beragam contoh terjadinya proses sosial disosiatif yang mengarah pada perpecahan dalam kehidupan sehari-hari.