Diakui ataupun tidak, adanya tingkat kemajuan wilayah dan perwilayahan desa sejatinya mempengaruhi pola kehidupan masyarakat. Desa yang letaknya lebih dekat dengan kota akan mempunyai adat istiadat, gaya hidup, nilai, dan percepatan pembangunan yang tentunya berbeda dengan desa yang letaknya jauh dari kota. Sehingga atas dasar inilah setidaknya dalam objek kajian geografi dan telaah sosiologi pedesaan memberikan klasifikasi desa berdasarkan tingkat perkembangan. Yakni desa tradisional, desa swadaya, desa swakarya, dan dan desa swasembada.
Khusus untuk contoh adanya Desa Swadaya, Swakarya, dan Swasembada ini juga dapatlah dengan mudah ditemukan di masyarakat.
Desa Swadaya, Swakarya, dan Swasembada
Penjelasan terkait dengan pengertian desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Yaitu;
-
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah wilayah desa yang sejatinya masih memiliki kekurangan dalam hal SDM (Sumber Daya Manusia) atau tenaga kerja serta modal maupun dana, sehingga tidak memiliki kemampuan dalam mengelola potensi yang dimiliki.
-
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang lebih maju dibandingkan desa sawadaya. Dimana prihal bentuk desa yang satu ini memiliki fondasi yang lebih kuat dan berkembang lebih baik serta lebih kosmopolitan. Penduduk desa “swakarya” mulai beralih mata pencaharian dari sektor primer ke sektor lain.
-
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang memiliki kemandirian yang lebih tinggi dalam segala bidang yang berkaitan dengan aspek sosial dan ekonomi. Dimana untuk desa swasembada mulai berkembang dan maju, serta tidak terikat pada adat atau pola tradisional. Infrastruktur dan fasilitas yang lengkap dengan ekonomi yang lebih mengarah ke industri barang dan jasa.
Contoh Desa Swadaya, Swakarya, dan Swasembada
Adapun untuk contoh adanya desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada di Indonesia. Yaitu;
- Contoh Desa Swadaya
Antara lain;
-
Desa Kanekes
Salah satu contoh desa swaadaya adalah Desa Kanekes yang letaknya di Provinsi Banten dan dihuni oleh suku Baduy. Masyarakat di desa ini masih sangat berpegang teguh pada kebudayaan, misalnya pemilihan Kepala Desa yang lebih mementingkan adat istiadat, bukan berdasarkan prinsip demokrasi.
Desa Kanekes letaknya sangat terpencil jika dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada disekitarnya. Jumlah penduduknya hanya sekitar 4.000 jiwa, dengan mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah bertani di area sawah dan tanah perkebunan.
-
Desa Sugihwaras
Contoh lain dari desa swadaya yang ada di Indonesia yaitu Desa Sugihwaras yang terletak di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di Desa Sugihwaras bermata pencaharian sebagai petani dan mengandalkan hasil pertanian tersebut mempertahankan kehidupan.
Masyarakat Desa Sugihwaras masih sangat menjunjung tinggi nilai gotong-royong ketika melakukan atau membangun sesuatu, misalnya saat mereka bersedia menyumbangkan dana dan tenaga mereka untuk membangun berbagai fasilitas minim di desa mereka secara sukarela, seperti jembatan, jalan setapak dan sebagainya.
-
Kampung Bena
Kampung Bena merupakan salah satu perkampungan megalitikum yang berada di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Kampung Bena terletak di puncak bukit dengan pemandangan Gunung Inerie. Salah satu penciri khas dari masyarakat lama Kampung Bena adalah memuja gunung yang diyakini sebagai tempat para dewa.
Masyarakat Kampung Bena meyakini keberadaan Yeta, yaitu dewa yang bersinggasana di gunung tersebut dan melindungi kampung mereka. Sebagian besar masyarakat Kampung Bena bermatapencaharian sebagai peladang. Para wanita yang ada disana juga melakukan aktivitas menenun.
Kampung Bena sama belum tersentuh kemajuan teknologi sama sekali. Arstitektur rumah penduduk Kampung Bena masih sangat sederhana yaitu hanya mempunyai satu pintu gerbang untuk masuk dan keluar.
-
Desa Jangkang Lama
Jangkang Lama terletak di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Desa Jangkang Lama bisa dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian Timur dan Barat dari Sungai Kapuas.
Di desa yang satu ini juga belum tersedia fasilitas penerangan, karena sumber listriknya hanya didapatkan dari genset-genset yang dimiliki oleh warga desat. Ketersediaan fasilitas pendidikan di desa ini terletak di sisi barat dari desa, sedangkan fasilitas kesehatannya seperti Puskesmas Pembantu dan Poskesdes terletak di sisi timur dari Sungai Kapuas.
- Contoh Desa Swakarya
Diantaranya yaitu:
-
Desa Gunung Rajak
Desa Gunung Rajak terletak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Penduduk desa Gunung Rajak sebagian besar adalah Suku Sasak, yang berdomisili di bagian timur Pulau Lombok.
Adat-istiadat di Desa Gunung Rajak masih cukup kental, dan hingga saat ini masyarakat desa masih melestarikannya. Hal itu tercermin dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang tetap mempertahankan beberapa kegiatan tradisi, dan ritual keagamaan. Meskipun demikian, pada dasarnya, kehidupan masyarakat telah mengalami proses modernisasi.
-
Desa Sukarara
Desa Sukarara terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Seperti halnya penduduk Desa Gunung Rajak, penduduk Desa Sukarara sebagian besar juga berasal dari Suku Sasak.
Desa Sukarara terkenal dengan produksi kain tenun songketnya yang sudah mendunia. Selain itu, desa yang satu ini sudah mulai memiliki aksesibilitas yang baik, sehingga desa mengalami perkembangan yang semakin meningkat, terutama dalam sektor pariwisata.
Hal itu bisa dilihat dari banyaknya tempat-tempat wisata yang ada di sekitar wilayah desa. Keunikan lain yang dimiliki oleh desa yang satu ini yaitu adanya adat-istiadat bahwa setiap perempuan harus memipunyai keterampilan menenun, sebelum siap menikah.
-
Desa Rensing
Desa Rensing terletak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Sebagian besar penduduk Desa Rensing adalah Suku Sasak, sedangkan beberapa yang lainnya merupaka pendatang yang berasal dari Pulau Jawa, Sumbawa, Bima, Dompu, Sulawesi, dan lain-lain.
Desa Rensing atau yang lebih dikenal dengan Rensing Bat dapat dibagi menjadi beberapa dusun, diantaranya yaitu Dusun Lepok (Lepok/Dayen Kubur/Loker), Dusun Timuk Rurung (Gubuk Baru/Gubuk SD/Kebon baru), Dusun Rensing Bat (Gubuk Tengak/Gubuk Masjid/Gubuk Bat Masjid), Dusun Tibu Jae (Tibu Jae/Tibu Sekuh/Tibu Gerung), Dusun Tembok Gading (Paok Gading/Gubuk Madrasah/Darussalam).
-
Desa Bungtiang
Desa Bungtiang terletak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Seperti halnya ketiga desa yang telah disebutkan di atas, penduduk Desa Bungtiang sebagian besar penduduknya bersuku daerah Sasak.
Secara administratif, Desa Bungtiang dapat dibagi menjadi beberapa dusun, diantaranya yaitu Dusun Bungtiang Barat, Dusun Bungtiang Timur, Dusun Bungtiang Utara, Dusun Bungtiang Selatan, Dusun Montong Mesir, Dusun Montong Perapen, Dusun Gerisak Pendem, Dusun Bungambar.
-
Desa Sukamaju
Desa Sukamaju adalah salah satu wilayah pedesaan yang termasuk dalam kategori desa swakarya. Desa ini sendiri berada di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Untuk daerahnya sendiri dekat dengan Pasar Unit 2 Tulang Bawang.
- Contoh Desa Swasembada
Antara lain:
-
Desa Wotsogo
Desa Wotsogo terletak di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Desa Wotsogo menjadi ibukota kecamatan karena di desa itulah letak kantor kecamatan berada. Fasilitas yang dimiliki oleh Desa Wotsogo bisa dibilang cukup lengkap ada sekolah- sekolah mulai dari TK hingga SMP/MTS dan MA, karena untuk SMA N berada di desa lainnya yang cukup jauh dari kota kecamatan. Ada pula fasilitas rumah bersalin, bank, pasar, kantor desa, dan lain-lain.
Mata pencaharian penduduk Desa Wotsogo sangat heterogen, mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, pedagang atau wiraswasta, TNI/Polri, petani, dan lain-lain. Lahan pertanian yang ada di Desa Wotsogo sangat minim luasnya, karena hamper semua wilayah telah menjadi areal terbangun untuk rumah, kantor, dan pertokoan.
-
Desa Hanura
Desa Hanura terletak di Teluk pandan Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung. Wilayah Desa Hanura dibagi menjadi 4 yang dikepalai oleh kepala dusun. Letak Desa Hanura dari Ibu kota Kabupaten sekitar 60 Km, sedangkan letaknya dari Ibu kota Provinsi sekitar 12 Km.
Desa Hanura telah mengalami perubahan selama lebih dari empat dasawarsa, mulai dari sebuah desa yang pada awalnya hanya berupa blue print daerah transmigran, saat ini sudah mengalami perkembangan sehingga tata wilayah dan tata kelola desa yang satu ini menjadi salah satu yang terbaik di wilayah Kabupaten Pesawaran. Mata pencaharian penduduk desa juga sudah beragam, diantaranya yaitu PNS, Karyawan, Wiraswasta, TNI, Pensiun, buruh, tani, dan lain-lain.
-
Desa Tamansari
Desa Tamansari terletak di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa yang satu ini cukup dikenal sebagai Desa Wisata berbasis Smart Kampung sejak awal tahun 2016. Tak salah jika Desa Tamansari dinobatkan sebagai desa wisata terbaik dalam kategori jejaring bisnis.
Desa Tamansari memiliki potensi yang terdiri atas wisata alam, UMKM dan Tradisi. Aspek wisata Desa Tamansari mempunyai salah satu ikon yang terkenal hingga ke manca negara, yaitu Wisata Kawah Ijen. Dalam kaitannya dengan aspek UMKM, Desa Tamansari mempunyai peternakan sapi perah, Kebun Kopi, Peternakan lebah madu, oleh-oleh rumahan, warung Osing, dan Homestay yang dikelola oleh Bumdes
-
Desa Pujon Kidul
Desa Pujon Kiduo terletak di Kecamatan Pujon, Kota Malang, Jawa Timur. Jaraknya dari pusat kota sekitar 30 km atau kurang lebih dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari pusat kota, dengan aksesbilitas yang baik karena dapat dijangkau melalui beberapa jalur alternatif.
Desa Pujon Kidul menjadi desa wisata yang menyajikan beragam hiburan berupa tempat-tempat yang menarik untuk berfoto, kuliner, hingga nuansa pedesaan yang sejuk dan asri. Letaknya yang berada di dataran tinggi menyebabkan desa yang satu ini memiliki udara yang sejuk dan banyak pemandangan alam yang indah terpelihara.
-
Desa Seigentung
Desa Seigentung terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa yang satu ini dikategorikan sebagai desa wisata terbaik dalam kategori ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dimana sistem sosial kepemerintahan DIY telah menjadikan Desa Seigentung sebagai desa yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan perekonomian warga sekitar destinasi wisata Gunung Kidul.
Nah, demikinalah artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan beragam contoh desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada di Indonesia. Semoga saja mampu memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.