Pengertian Distribusi, Ciri, Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Distribusi

Distribusi adalah serangkaian langkah yang diperlukan suatu produk untuk sampai ke tangan pelanggan atau konsumen utama. Tanpa adanya kegiatan produksi maka produk yang dihasilkan produsen tidak akan sampai ke tangan konsumen. Ada jenis distribusi juga bisa fisik atau digital, tergantung jenis usaha dan industrinya. Secara sederhana distribusi merupakan kegiatan menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

Ciri distribusi terdiri dari beberapa hal seperti misalnya time utility, place utility dan lainnya. Tujuan utama kegiatan ini adalah adalah memperlancar dan memepermudah arus barang dari produsen ke konsumen. Fungsi kegiatan distribusi adalah pembelian, klasifikasi, promosi, dan penyaluran dari perusahaan kepada masyarakat dalam lingkungan sosialnya. Contoh kegiatan distribusi yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah toko kelontong.

Ditribusi

Distribusi merupakan hal yang sangat penting. Seringkali perusahaan meremehkan distribusi karena mereka berpikir bahwa produk atau layanan yang baik akan secara otomatis membuat distribusinya. Meskipun hal tersebut mungkin saja terjadi, namun distribusi perlu dibuat dengan perencanaan strategis dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pelanggan.

Strategi distribusi tradisional melihat 4 Ps klasik (product, promotion, price, and placement). Hal tersebut merupakan bahan utama untuk menumbuhkan pendapatan bisnis, dengan cepat dan berkelanjutan. Distribusi pada dasarnya berkaitan dengan memastikan bahwa produk mencapai pelanggan sasaran dengan cara yang paling efektif dna efisien. Dalam kasus layanan, distribusi pada prinsipnya berkaitan dengan akses.

Meskipun distribusi sebagai sebuah konsep yang relatif terlihat sederhana, dalam praktiknya manajemen distribusi dapat melibatkan beragam aktivitas dan disiplin ilmu termasuk, logistik terperinci, transportasi, pergudangan, penyimpanan, manajemen inventaris serta manajemen saluran termasuk pemilihan anggota saluran dan lain sebagainya.faktor perusahaan, luas wilayah, sarana angkutan, dan lain sebagainya.

Pengertian Distribusi

Distribusi adalah penghubung aktivtas produksi dan konsumsi, yang berarti menyebarkan produk dari produsen ke seluruh pasar sehingga banyak orang dapat membelinya. Kegiatan distribusi tersebut meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan seterusnya sehingga produk dari produsen bisa sampai di tangan konsumen.

Sedangkan untuk kata distribusi berasal dari Bahasa Inggris yaitu “distribution” yang artinya suatu bentuk tindakan sosial berupa proses pengiriman sesuatu dari satu phak kepada pihak lain.

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Adapun definisi distribusi menurut para ahli, diantaranya yaitu:

  1. Kotler (1991), Distribusi merupakan sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak kepemilikian atas produk  atau memabantu memindahkan hak kepemilikian produk dari tangan produsen ke konsumen.
  2. Warren J. Keegan (2003), Distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang produksinya agar sampai pada pemakai industri atau konsumen.
  3. Ilmu ekonomi, Pengertian distribusi merupakan upaya sistematis untuk menjelaskan pembagian pendapatan nasional di antara para pemilik faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal.

Dari definisi yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa ada biaya faktor-faktor ini dan ukuran balas jasa yaitu sewa, upah dan laba yang telah ditetapkan dari kegiatan distribusi. Sedangkan dalam konteks pemasaran distribusi artinya menyalurkan.

Ciri Distribusi

Karakteristik yang ada dalam distribusi, diantaranya yaitu:

  1. Place utility, kegiatan distribusi membantu memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain;
  2. Time utility, kegiatan distribusi menyalurkan barang ke konsumen saat dibutuhkan;
  3. Convenience value, kegiatan distribusi menyalurkan barang ke konsumen dalam bentuk, unit, ukuran, gaya dan kemasan yang nyaman.
  4. Possession value, kegiatan distribusi memungkinkan konsumen memperoleh barang dengan hak milik.
  5. Marketing tools, kegiatan distribusi berfungsi sebagai sarana untuk melihat organisasi pemasaran dalam aspek eksternal dan untuk menjembatani kesenjangan fisik dan non-fisik yang ada dalam memindahkan barang dari produsen ke konsumen; dan
  6. Supply-demand linkage, kegiatan distribusi menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen dengan menyelesaikan ketidaksesuaian spasial (jarak geografis) dan waktu (terkait dengan waktu) dalam penawaran dan permintaan.

Jenis Distribusi

Di tingkat yang lebih tinggi, distribusi dapat dibagi menjadi distribusi  langsung, dan distribusi tidak langsung. Hal tersebut terutama tergantung pada berapa lama rantai antara siapa yang membuat produk dan konsumen akhir.

  1. Langsung

Dalam strategi distribusi langsung, seorang produsen dapat secara langsung menjangkau konsumen tanpa diperlukan perantara. Sehingga rantai distribusi lebih pendek dan memungkinkan produsen untuk lebih mudah melakukan kontrol sosial dalam proses distribusi.

Jenis distribusi ini cocok untuk pengusaha kecil, hal tersebut dikarenakan terkait dengan masalah modal karena distribusi langsung membutuhkan biaya yang lebih sedikit. Selain itu alasan produsen menggunakan distribusi langsung adalah jangkauan pasarannya yang sempit sehingga masih bisa ditangani apabila menggunakan dostribusi langsung.

  1. Tidak Langsung

Pada distribusi tidak langsung produsen akan memenuhi permintaan konsumennya melalui pedagang grosir atau pengecer pihak ketiga. Cara ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang memiliki jangkauan pemasaran yang luas dan besar. Selain itu, cara ini biasanya digunakan untuk produk-produk yang bersifat tahan lama karena harus memakan waktu yang lebih lama dalam proses distribusinya.

Jenis distribusi ini juga membutuhkan modal yang lebih besar dibanding dengan distribusi langsung karena melibatkan banyak pihak dan diperlukan promosi sehingga biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.

  1. Semi Langsung

Pada saat yang sama mungkin saja kedua cara distribusi tersebut tidak cukup efektif untuk memungkinkan distribusi yang tepat. Oleh karena itu, perusahaan juga sering menggunakan campuran strategi distribusi langsung dan tidak langsung untuk menentukan bauran pemasaran mereka, hal tersebut dikenal dengan distribusi semi langsung.

Jenis distribusi ini dilakukan dnegan menggunakan jasa penyalur atau dikenal dengan istilah distributor yang memiliki spesifikasi khusus. Distribusi jenis ini biasanya dilakukan oleh produsen  barang mewah, barang khusus atau barang-barang yang memiliki harga yang tinggi yang harus mendapatkan penanganan dari ahlinya untuk mengurangi adanya resiko. Distributor tersebut biasanya adalah milik dari produsen itu sendiri.

Sedangkan secara strategis, ada tiga pendekatan untuk distribusi, yaitu:

  1. Massal

Distribusi massal (juga dikenal sebagai distribusi intensif), yaitu  ketika produk ditujukan untuk pasar massal, pemasar akan mencari perantara yang menarik basis pasar yang luas seperti misalnya retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat.

Distribusi ini biasanya digunakan untuk produk kebutuhan sehari-hari seperti misalnya adalah makanan ringan dan minuman, sembako, detergen, sabun dan lain sebagainya yang dijual melalui berbagai macam outlet termasuk supermarket, minimarket, vending machine, kafetaria dan lain-lain.

  1. Selektif

Distribusi selektif, yaitu distribusi dimana produsen dapat memilih untuk membatasi jumlah outlet yang menangani distribusi produknya.

Misalnya, produsen barang elektronik, pakaian, sepeda dan lain sebagainya dapat memilih untuk berurusan dengan department store dan outlet independen yang dapat memberikan tingkat layanan nilai tambah yang diperlukan untuk mendukung produk tersebut. Dalam strategi distribusi ini biasanya terjadi persiangan antar distributor untuk merebut hati konsumen.

  1. Eksklusif

Dalam pendekatan distribusi eksklusif, perusahaan memilih untuk berurusan dengan satu perantara. Keuntungan dari pendekatan eksklusif adalah bahwa perusahaan memiliki kendali atau kontrol yang lebih besar atas proses distribusi.

Dalam pengaturan eksklusif, distributor diharapkan bekerja sama dengan produsen dan menambah nilai produk melalui tingkat layanan, layanan purna jual, atau layanan dukungan klien.

Definisi lain dari pengaturan eksklusif adalah kesepakatan antara pemasok dan pengecer yang memberikan hak eksklusif kepada pengecer dalam wilayah geografis tertentu untuk membawa produk pemasok. Contoh produk dalam distribusi ini adalah factory outlet, showroom mobil, dan lain sebagainya.

Tujuan Distribusi

Kegiatan distribusi adalah proses menyalurkan barang dari produsen ke kosumen sehingga tujuan utamanya adalah memperlancar dan memepermudah arus barang dari produsen ke konsumen. Secara lebih detail tujuan distribusi adalah:

  1. Membantu penyaluran barang hasil produksi agar dapat dikonsumi oleh konsumen
  2. Memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan, karena ketika tidak ada kegiatan distribusi mungkin akan sulit bagi kita untuk mendapatkan barang seperti misalnya smartphone yang merupakan produk dari luar negeri. Sangat tidak efektif apabila kita harus pergi ke luar negeri untuk membeli smartphone.
  3. Memudahkan produsen dalam menjualkan barang produksinya
  4. Membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat

Fungsi Distribusi

Fungsi distribusi dalam kegiatan ekonomi secara umum adalah sebagai berikut:

  1. Pembelian, Kegiatan pembelian merupakan proses awal dari kegiatan distribusi yang diproduksi produsen. Namun hal ini tidak berlaku untuk jenis distribusi langsung.
  2. Klasifikasi, Setelah proses pembelian maka barang diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsinya agar mempermudah kegiatan perhitungan dan pemasaran.
  3. Promosi, Proses selanjutnya adalah promosi produk, tujuannya adalah memperkenalkan barang kepada khalayak, upaya tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mislanya melalui periklanan di beragai media, display toko, atau menawarkan langsung ke konsumen, dan lain sebgainya.
  4. Penyaluran, Penyaluran merupakan kegiatan utama dari distribusi, yaitu menyalurkan produk dari produsen ke konusmen.

Contoh Distribusi

Contoh Distribusi

Contoh kegiatan produksi sangat mudah kita temui pada kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;

  1. Pemilik Kebun

Adanya tindakan seorang pemilik kebun yang menjual langsung hasil panennya kepada konsumen. Hal tersebut termasuk dalam distribusi langsung.

Hal tersebut dilakukan karena keuntungan yang didapaat relatif kecil sehingga akan semakin mengurangi pendapatannya apabila harus menggunakan jasa distributor. Contoh lain adalah toko kelontong yang sering kita temui. Toko kelontong merupakan salah satu distributor karena menyalurkan produk dari agen atau pabrik kepada konsumen secara eceran.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh distribusi langsung. Eksportir merupakan suatu bentuk distribusi yang besar karena berkaitan dengan jual beli antar negara. Sehingga keberadaanya harus mendapatkan legalitas resmi.

Demikinlah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian distribusi menurut para ahli, ciri, jenis, tujuan, fungsi, dan contohnya yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *