Pengertian Nilai Estetika, Sifat, Jenis dan 5 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Nilai Estetika

Mendengar kata estetika pasti bukan menjadi hal asing lagi bagi sebagain orang. Terlebih lagi jika diantara individu dan kelompok adalah pekerja seni budaya, maka keberadaan nilai estetika merupakan hal yang amat sangat penting untuk dimiliki. Estetika pada umumnya memiliki nama atau istilah lain yaitu keindahan.

Keindahan tersebutlah yang akan membuat seseorang merasa tertarik terhadap sesuatu yang dilihatnya. Melalui nilai estetika inilah pada hakekatnya banyak manusia mengungkapkannya dengan berbagai contoh apresiasi suatu karya seni.

Nilai Estetika

Secara etimologis kata nilai estetika pada dasarnya tersusun atas dua suku kata. Dimana esetika berasal dari kata Yunani yaitu aistetika dan aesthesis. Aistetika sendiri artinya adalah hal-hal yang bisa diserap oleh panca indra, sedangkan aesthesis yaitu penyerapan panca indra atau sense perception.

Sedangkan pengertian nilai estetika adalah penilaian utama yang akan diberikan pada karya seni, namun bukan hanya terletak pada keindahannya saja melainkan ada banyak aspek di dalamnya. Selain itu estetika adalah hal yang tidak akan pernah usai dan bisa digali setiap saat.

Pengertian Nilai Estetika

Nilai estetika adalah sumber rasa keindahan yang di dalamnya terdapat cinta kasih maupun kasih sayang karena adanya kecintaan yang dirasakan oleh manusia. Sehingga dengan hal ini tidak heran apabila manusia ingin kembali menikmati segala hal yang menjadi kecintaannya.

Rasa cinta ini tidak hanya tertuju pada keindahan, akan tetapi juga pada kebenaran dalam hal ilmu pengetahuan dan rasa kebaikan atau moral.

Pengertian Nilai Estetika Menurut Para Ahli

Adapun untuk definisi nilai estetika menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;

  1. Aristoteles, Nilai estetika adalah seni yang bisa memberikan dampak baik melalui ilmu pengetahuan sehingga dapat diaplikasikannya dan tidak kalah dengan ilmu eksak lain.
  2. Agustinus, Nilai estetika adalah suatu hal yang berupa keindahan dengan adanya kesatuan objek atau unsur seni lain yang sesuai dengan prinsip-prinsip seni serta mengetahui porsinya masing-masing.
  3. Earl of Shaftesbury, Nilai estetika adalah keindahan yang diperoleh dari ide murni abadi sehingga bisa menciptakan suatu hal yang luar biasa, tanpa harus ada campur tangan dari kepentingan pribadi (selera) karena dengan hal tersebut dapat merusak keindahan murni itu sendiri.
  4. Hutcheson, Nilai estetika adalah keindahan yang sifatnya tunggal yaitu kemurnian, serta mempercayai bahwa manusia dapat menciptakan keindahan tersebut karena dalam diri mereka terdapat kemampuan dasar yang sifatnya ekternal maupun internal.

Sifat Nilai Estetika

Beberapa macam sifat estetika tersebut yang diuraikan dibawah ini;

  1. Formil

Sifat formil menunjukkan bahwa keindahan ini bersangkutan dengan pemikiran-pemikiran klasik yang menyangkut persoalan bentuk dan warna suatu karya seni.

Estetika dapat dilihat dari hasil karya yang menunjukkan ketinggian, lebar, ukuran dan warna. Sifat ini memberikan arti bahwa rasa keindahan adalah emosi yang dikeluarkan secara langsung karena adanya bentuk dan tanpa memperhatikan unsur lainnya.

  1. Ekspresionis

Sifat ekspresionis menunjukan bahwa keindahan tidak selalu menjelma dalam bentuk yang megah, akan tetapi dapat dirasakan dari tujuan atau ekspresinya.

Keindahan karya seni bisa dinilai dari apa yang diekspresikannya, sehingga keindahan yang dihasilkan dengan ekspresinya nilainya jauh lebih sempurna. Ekspresi seni yaitu fungsi maupun kegunaan dari karya yang diciptakan, seperti bangunan, gedung dan lain sebagainya yang memiliki manfaat masing-masing.

  1. Psikologis

Sifat seni secara psikologi tergambarkan dalam banyak hal yaitu secara mistik, intelektual, dan emosional. Keindahan bisa terwujud dari emosi yang dikeluarkan melalui prosedur pembuatan karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai rasa puas dari pengamat seni terhadap karya yang dilihatnya.

Jenis Nilai Estetika

Berikut dibawah ini yang termasuk bentuk nilai estetika yaitu;

  1. Bentuk

Bentuk atau dalam bahasa inggris disebut shape merupakan hal yang sangat mempengaruhi jenis nilai estetika. Hal ini karena bentuk sangat berpengaruh terhadap objek atau daya tarik utama suatu karya seni. Secara umum bentuk objek dalam karya seni ada 2 macam yaitu dua dimensi dan tiga dimensi.

Jenis nilai estetika yang dilihat dari bentuk dua dimensi yaitu karya yang tidak mempunyai volume dan bentuk datar, contohnya foto, hiasan dinding, lukisan dan lain sebagainya. Sedangkan nilai estetika yang dilihat dari tiga dimensi yaitu karya yang memiliki volume, ruang, kedalaman dan contohnya adalah patung, guci, keramik serta lain sebagainya.    

  1. Warna

Jenis warna nilai estetika yaitu mengandung unsur yang dipengaruhi oleh warna-warna dalam karya seni itu sendiri. Keindahan seni akan lebih terasa pada saat warna yang ditonjolkan sesuai dengan selera orang yang melihatnya. Misalkan saja masalah warna pakaian yang digunakan anak muda dengan orang tua, pastinya terdapat perbedaan dalam hal penilaian maupun selera.

  1. Tema

Jenis nilai estetika pada tema artinya yaitu keindahan yang dilihat dari sebuah karya seni berdasarkan gagasan yang ingin disampaikan kepada orang lain dari  pembuat seni tersebut. Tema seni itu sendiri banyak macamnya diantaranya ialah nilai budaya, alam, letak geografis dan lain sebagainya.

  1. Motif hias

Motif ragam hias geometris pada seni berati bahwa gambar pada karya adalah suatu hiasan yang wajib untuk dimiliki, karena dengan pola-pola maupun motif tersebut nilai estetika jauh akan lebih meningkat dan menyenangkan seseorang yang melihat.

Contoh Nilai Estetika

Contoh Nilai Estetika
Contoh Nilai Estetika

Adapun untuk contoh nilai estetika yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;

  1. Keindahan lukisan pemandangan

Keindahan lukisan pemandangan bisa dirasakan oleh banyak orang. Akan tetapi rasa indah tersebut tidak dapat disamakan antara individu satu dengan individu lainnya. Hal ini dikarena masing-masing orang mempunyai persepsi tersendiri untuk menilai dari lukisan yang dilihat.

Contoh nilai estika yang dilihat dari lukisan pemandangan mungkin sebagian orang yang melihatnya akan menganggap  bahwa lukisan terlihat indah karena adanya unsur warna. Akan tetapi di lain pihak bisa jadi keindahan tersebut dapat dirasakan karena adanya unsur bentuk yang bagus.

Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai estika bisa dilihat maupun dirasakan dari berbagai hal yang ditunjukkan, dan masing-masing individu memiliki pengalaman estika tersendiri sehingga mereka cenderung menilai karya beradsarkan pengalaman yang telah mereka kantongi. Tidak heran rasanya jika apresiasi setiap orang terhadap karya seni itu berbeda-beda.

  1. Kecantikan

Nilai estetika juga dapat dilihat berdasarkan standar kecantikan yang dimiliki setiap wanita. Ada beberapa orang yang menganggap bahwa seorang wanita tidak begitu cantik, tetapi menarik untuk dilihat. Hal ini dikarenakan kriteria cantik pada masing-masing orang berbeda.

Sebagai informasi bahwa kecantikan pada umumnya bersifat subjektif, sehingga kita tidak dapat memaksakan semua orang harus sependapat dengan yang kita rasakan.

Menurut anda, wanita yang sedang dilihat cantik, tapi bagi orang lain yang melihatnya bisa saja dianggap tidak cantik. Hal ini juag dipengaruhi dari pengalaman estetikanya. Seseorang dapat mengatakan bahwa hal itu indah apabila memiliki pengaruh timbal balik dan menarik imajinasi serta pemikiran orang tersebut.

  1. Pertunjukkan

Nilai estetika juga dapat dirasakan dari suatu pertunjukkan. Sudah pasti bahwa pertunjukkan sebelumnya dirancang dengan begitu baik, tujuannya agar seseorag yang melihat dapat merasakan keindahan yang akan ditunjukkan. Misalnya saja dalam hal ini seperti pertunjukan wayang.

Namun kembali lagi, bahwa petunjukkan sifatnya juga subjektif, sehingga dalam hal ini tidak semua orang dapat merasakan hal yang sama dari pertunjukkan yang dilihat. Bisa jadi sebagian orang menganggap bahwa pertunjukkan yang dilihatnya adalah hal yang begitu menarik dan menguras perasaan.

Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa ada orang yang kurang mendapat nilai keindahan dari pertunjukkan karena tidak adanya rasa yang menarik dalam pertunjukkan sehingga membuatnya merasa biasa saja dalam penilain pertunjukkan tersebut.

  1. Harmoni dalam Karya

Harmoni menjadi peristilahan yang dimaksudkan ialah mencerminkan keselarasan, keseimbangan dan koherensi dalam suatu objek atau karya seni. Sehingga pemaknaannya melibatkan penggabungan elemen-elemen yang berbeda menjadi satu kesatuan yang estetis dan memikat.

  1. Simetri dalam Objek Karya

Simetri adalah bagian dari adanya nilai estetika yang berhubungan dengan kesetaraan dan kecocokan antara dua atau lebih bagian simetris dalam suatu objek atau karya seni. Simetri ini juga setidaknya memberikan kesan keseimbangan dan ketertiban visual yang memikat.

Nah, demikinlah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian nilai estetika menurut para ahli, sifat, macam, dan contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi wawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *