Pengertian Koersi, Ciri, Bentuk, Tahapan dan 7 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Koersi

Akomodasi dalam sosiologi merupakan cara yang sering dipergunakan untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah sosial. Penyelesain masalah dapat diselesaikan dengan cara mempertemukan dua belah pihak atau melibatkan pihak ketiga. Banyak cara akomodasi ada yang menggunakan cara yang positif, namun juga ada yang menggunakan kekerasan.

Salah satu contoh akomodasi yang membuat salah satu pihak tertekan ialah koersi. Oleh karena itulah pada artikel ini akan membahas tentang pengertian koersi, ciri, bentuk, tahapan, dan contohnya yang ada di dalam kehidupan masyarakat.

Koersi

Penyelesaian masalah harusnya dapat dilakukan dengan memilih cara yang paling tepat dan untuk kebaikan bersama. Cara koersi merupakan cara yang kurang tepat dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial di Indonesia pada saat ini.

Apabila kita lihat sekilas mungkin akomodasi ini hampir sama dengan kompromi, namun dalam prakteknya sangat berbeda. Kompromi melakukan diskusi dengan hati-hati, sementara koersi dengan tindakan yang kurang baik.

Koersi ini biasanya banyak dipilih seseorang yang merasa memiliki kekuasaan atau kekutan yang lebih. Cara yang tidak begitu memiliki pertimbangan yang terpenting masalah yang dihadapi segera selesai. Hal tersebut disebabkan kurangnya kemampuan dalam mengkontrol emosi seseorang.

Pengertian Koersi

Koersi adalah penyelesaian masalah dengan cara kekerasan atau dilakukan dengan paksaan untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan keinginan. Koersi digunakan untuk kontrol sosial apabila tidak terjadi titik temu dalam penyelesaian masalah.

Koersi biasanya merupakan alternatif pilihan yang paling akhir setelah melakukan segala akomodasi yang ada selain ajudikasi. Cara koersi banyak digunakan untuk kepentingan pribadi dan bukan merupakan masalah yang melibatkan banyak pihak.

Setiap akomodasi yang dilakukan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan yang berbeda pada setiap aspeknya. Kelemahan yang dimiliki cara ini tentu paksaan yang diberikan dan mungkin dapat menimbulkan permasalahan terhadap mental seseorang, sementara kelebihannya permasalahan akan lebih cepat selesai dengan cepat.

Pengertian Koersi Menurut Para Ahli

Berikut merupakan pengertian koersi menurut para ahli, antara lain;

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Koersi adalah proses akomodasi yang menggunakan tekanan kepada salah satu pihak sehingga ada salah satu pihak yang lemah atas bentuk tindakan sosial yang telah dilakukan salah satu pihak. Penyelesaian masalah ini lebih memaksakan kehendak salah satu pihak yang memiliki kekuatan lebih.
  2. Rahmawati & Kusumantoro (2019: 54), Koersi adalah cara yang digunakan untuk memaksa pihak yang bersegketa untuk mengadakan perdamaian. Paksaan dapat berupa fisik maupun psikologi, hal tersebut apabila dilakukan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat.

Ciri Koersi

Berikut merupakan beberapa ciri akomodasi jenis koersi. Antara lain;

  1. Terdapat Permasalah, untuk melakukan kegiatan akomodasi syarat utamanya ialah permasalahan yang akan dihadapi.
  2. Melibatkan dua belah pihak, ketika terjadi konflik pasti ada pihak yang berdebat. Dua pihak ini merupakan pokok masalah yang terjadi. Setiap melakukan akomodasi dengan cara koersi pasti melibatkan pihak tersebut.
  3. Terdapat pihak yang tertindas, penyelesaian masalah dengan cara ini pasti akan ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.
  4. Menggunakan cara kekerasan, alternatif penyelesaian masalah yang meggunakan cara yang dinilai yang kurang baik.
  5. Menggunakan kekuatan fisik, pihak yang ingin memenangkan perdebatan menggunakan kekuatan fisik.

Bentuk Koersi

Berikut merupakan beberapa bentuk koersi yang sering kita temui di lingkungan masyarakat, antara lain;

  1. Koersi Fisik

Salah satu bentuk penyelesaian dengan menggunakan tindakan yang merugikan orang lain untuk memenangkan sebuah permasalah. Hal-hal tersebut tentu bukan solusi yang baik untuk sebuah permasalahan. Banyak tindakan koersi fisik salah satunya ialah hukuman mati, menerima jajahan dari negara lain, dan lain-lain.

  1. Koersi Non Fisik

Ancaman yang diberikan dengan cara menggunakan verbal dan tulisan. Acaman tersebut biasanya memiliki kekuatan tersendiri. Ketika menggunakan tulisan harus dipatuhi dan tidak bisa ditolak misalnya undang-undang. Apabila tindakan yang berbentuk verbal dapat kita ibaratkan ancaman yang secara intens diberikan kepada seseorang.

Tahapan Koersi

Langkah-langkah sebelum dipilihnya cara akomodasi dengan koersi antara lain,

  1. Munculnya permasalahan, ini merupakan tahap awal apabila ingin dilakukan sebuah akomodasi. Dapat dikatakan hal ini penyebab adanya akomodasi.
  2. Pemilihan alternatif penyelesaian masalah, pemilihan jenis akomodasi yang digunakan merupakan hal yang sangat penting berkaitan dengan permasalahan yang akan diselesaikan. Ketika sudah memilih cara yang tepat baru melanjutkan pada tahap selanjutnya.
  3. Mempertemukan dua belah pihak, penyelesaian masalah yang telah terjadi. Penyelesaian masalah menggunakan cara ini biasanya banyak yang lebih pada tindakan yang memaksakan. Paksaan dapat berasal dari sebuah peraturan atau dari pihak yang salah satu pihak.
  4. Pengambilan keputusan, keputusan yang diambil bersifat sepihak yang tidak dapat di tolak. Segala hal yang telah diputuskan harus diterima dengan baik.

Contoh Koersi

Contoh Koersi
Contoh Koersi

Berikut merupakan beberapa contoh koersi yang ada di lingkungan sosial kita,

  1. Mengintimidasi

Cara yang paling cepat untuk membuat seseorang memutusakan suatu hal ialah  dengan memberikan tekanan. Tekanan yang dilakukan secara terus menerus akan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini dimanfaatkan oleh seseorang untuk mendesak memutuskan suatu hal.

Semakin sering didesak maka akan semakin katakutan. Ketakutan yang timbul akan membuat seseorang merasa tersudutkan dan segera lari dari keadaan tersebut. Cara ini sering digunakan dalam sebuah permasalahan secara personal.

  1. Mengancam

Permasalah yang sedang dihadapai biasanya diselesaikan dengan cara yang licik. Cara tersebut berupa ancaman yang ditujukan kepada pihak yang terkait. Ancaman yang dilakukan dapat dengan cara berbagai hal bahkan melibatkan pihak luar.

Ancaman bisa berkaitan dengan pekerjaan, keluarga, lingkungan, keamanan, kenyamanan, dan lain-lain. Atas ancaman yang tekah diberikan diharapkan dapat mencapai kesepakatan yang telah dibuat. Semakin mengerikan ancaman yang dibuat maka diharapkan dapat segera menyelesaikan permaslahan.

  1. Boikot

Cara yang cukup kejam untuk menghentikan suatu konflik yang sedang terjadi. Memboikot salah satu pihak agar mau melakukan beberapa kesepakatan yang diinginkan. Boikot dapat dilakukan dengan cara yang positif dan negatif. Ketika melakukan boikot salah satu pihak akan mengucapkan beberapa ancaman yang diharapkan dapat memunculkan rasa takut kepada pihak terkait dan menyepakati sebuah perjanjian.

Ketika sudah mencapai sebuah kesepakatan maka kegiatan boikot yang dilakukan akan diberhentikan secara perlahan atau secara langsung. Cara boikot kadang membuat pihak lain ikut campur dan membuat segala hal yang dilakukan menjadi terbatas.

  1. Mogok kerja

Bentuk perlawanan seorang karyawan kepada atassan. Kumpulan karyawan akan melakukan penentangan kepada pihak yang memiliki perusahaan dengan cara mogok kerja. Mogok kerja merupakan sesuatu yang cukup ampuh untuk menyelesaikan permaslahan yang terjadi. Mogok kerja yang dilakukan diharapkan dapat membuat pihak atasan merasa tidak nyaman.

Apabila mogok terjadi secara terus menerus, maka akan menimbulkan kerugian yang besar pada perusahaan. Perusahaan akan berusaha menuruti apa yang diinginkan dengan segala pertimbangan agar karyawan mau untuk bekerja lagi.

  1. Undang-Undang

Peraturan perundang-undangan yang mengikat dan tidak dapat diubah begitu saja merupakan contoh riil terjadi penyelesaian masalah dengan cara koersi. Apa yang telah tertulis di undang-undang tidak bisa dihindari bagi seseorang yang melakukan pelanggaran. Koersi jenis ini merupakan koersi yang positif, dengan menjalankan peraturan perundang-undangan yang tepat.

  1. Penjajahan di Masa perjuangan

Penjajah melakukan kegiatan yang semena-mena kepada negara yang dijajah. Mereka akan melakukan segala hal yang menguntungkan tanpa memperhatikan keadaan negara yang dijajah. Banyak contoh akomodasi dengan cara koersi di masa penjajahan. Pihak yag paling merasakan dampaknya adalah masyarakat pribumi atau penduduk asli Indonesia. Segala keputusan dilakukan secara sepihak sehingga banyak yang tidak percaya.

  1. Hukuman Mati

Bentuk hukuman yang tidak dapat di tolak oleh seseorang atas kesalahan yang dilakukan. Hukuman ini biasanya bersifat pemaksaan yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Tindakan ini jelas merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam permasalahan tersebut.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian koersi menurut para ahli, ciri, bentuk, tahapan, dan contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa mengedukasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *