6 Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial dan Contohnya

Diposting pada

Faktor Interaksi Sosial

Interaksi sosial bisa dikatakan sebagai dasar dari keseluruhan adanya keteraturan sosial, alasannya karena setiap bentuk kelompok sosial adalah produk dari interaksi sosial yang telah terjadi dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itulah interaksi menjadi fondasi nyata dari semua proses sosial, struktur sosial, kelompok sosial dan pengendalian sosial.

Adapun disisi lainnya bentuk interaksi sosial yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Yaitu seperti sugesti, imitasi, identifikasi, simpati, empati dan motivasi.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah tindakan atau praktik yang terjadi antara dua orang atau lebih yang saling berorientasi pada diri masing-masing, yaitu setiap perilaku yang mencoba mempengaruhi atau memperhitungkan pengalaman subjektif atau niat masing-masing.

Penjelasan ini menunjukan bahwa pihak-pihak dalam syarat terjadinya interaksi sosial harus menyadari satu sama lain, tapi bukan berarti terlihat atau secara langsung berperilaku terhadap satu sama lain.

Faktor Interaksi Sosial

Terjadinya interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor mempengaruhi pembentukan sikap. Yakni;

  1. Sugesti (Suggestion)

Sugesti adalah istilah yang berkaitan dengan proses mempengaruhi psikis atau pikiran seseorang agar tergerak untuk mengikuti suatu ide atau melakukan suatu tindakan. Sugesti juga dapat diartikan sebagai gagasan yang disarankan, atau dikatakan baik untuk diikuti orang lain.

Beberapa orang mungkin setuju, dan beberapa mungkin tidak setuju. Jika mereka tidak setuju atau memiliki ide yang berbeda, orang yang pertama kali menyarankan ide tersebut biasanya akan berdiskusi dengan orang lain dan menemukan kesimpulan yang baik yang memuaskan keduanya dan baik.

Sugesti merupakan salah satu faktor dalam proses interaksi sosial karena sugesti dapat menjadi pendorong terjadinya interaksi sosial, yang dapat terjadi melalui interaksi secara sosial, fisik, maupun verbal.

Perlu kita ketahui bahwa, dalam memberikan contoh sugesti dapat dibedakan menjadi dua, yaitu auto sugesti dan hetero sugesti. Auto sugesti atau sugesti dari dalam adalah bentuk sugesti yang berasal dari diri sendiri dan untuk diri sendiri. Sedangkan hetero sugesti atau sugesti dari luar adalah sugesti yang berasal dari orang lain atau objek di luar diri seseorang.

Contoh Sugesti

Contoh sikap yang menjadi faktor interaksi sosial misalnya;

  1. Sikap seorang guru yang dapat mensugesti para siswa-siswinya. Apabila seorang guru mempunyai sikap dan tindakan yang baik, maka siswa-siswinya akan tersugesti dan terpengaruh untuk melakukan hal yang serupa. Begitu pula sebaliknya, apabila guru tersebut mempunyai sikap dan tindakan yang kurang terpuji, maka ada kemungkinan besar bahwa siswa-siwinya juga akan meniru hal itu, sebab sugesti memiliki pengaruh besar terhadap kejiwaan seseorang.
  1. Imitasi (Imitation)

Imitasi adalah perilaku tingkat lanjut di mana seorang individu mengamati dan meniru perilaku orang lain. Kemampuan untuk meniru melibatkan proses mengenali tindakan orang lain yang sesuai dengan bagian fisik yang sama dari tubuh pengamat dan gerakan mereka. Beberapa orang berpendapat bahwa kemampuan ini bersifat naluriah, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk pembelajaran tingkat tinggi.

Imitasi juga termasuk faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial, karena agar seseorang bisa meniru tindakan orang lain, tentunya ada proses interaksi yang terjadi. Selain itu, terjadinya contoh imitasi juga dipengaruhi oleh adanya sikap terbuka, menerima, dan mengagumi, serta adanya minat atau perhatian yang cukup besar terhadap sesuatu atau seseorang yang akan diimitasi atau ditiru.

Misalnya adanya anak muda yang mengidolakan seorang artis terkenal, kemudian dia melakukan imitasi atau peniruan terhadap artis idolanya tersebut, mulai dari meniru gaya rambutnya, gaya berpakaiannya, cara berbicara, dan lain sebagainya.

  1. Identifikasi (Identification)

Identifikasi adalah sebagai bentuk tindakan sosial seseorang yang cenderung sama dengan orang lain yang diidolakan. Proses identifikasi dapatt berlangsung secara sadar maupun tidak sadar sebagai bentuk lanjutan dari proses imitasi dan sugesti yang berpengaruh sangat kuat dalam diri seseorang.

Meskipun demikian, ada perbedaan antara imitasi dan identifikasi. Proses imitasi hanya membuat orang meniru apa yang dilakukan oleh orang yang diidolakan, sedangkan dalam proses identifikasi, dia menganggap bahwa dirinya adalah idolanya.

Sedangkan dalam contoh terjadinya identifikasi mempunyai lebih banyak nilai negatif bagi diri seseorang karena dapat mengakibatkan seseorang kehilangan jati diri dan tidak memiliki karakter. Terlebih lagi jika hal yang ditirunya adalah hal yang negatif.

Contoh identifikasi misalnya seorang pria yang berasal dari Filipina, bernama Hubert Chavez yang telah melakukan operasi sebanyak 23 untuk mengubah wajahnya menjadi superhero yang dia idolakan yaitu superman.

Dia sangat terobsesi dengan tokoh tersebut sejak berusia 5 tahun. Bahkan dia juga ingin menyuntikkan barang illegal pada bagian otot dadanya agar seperti superman, tapi dokter memberitahunya bahwa superman membentuk otot dadanya melalui olahraga dan diet yang teratur, sehingga dia tidak jadi melakukan suntikkan.

  1. Simpati (Sympathy)

Simpati adalah perasaan tidak enak pada orang lain karena sesuatu yang telah terjadi pada mereka. Merasa simpati terhadap seseorang merupakan hal yang positif karena itu adalah pengakuan tingkat permukaan atas perasaan seseorang atas situasi yang mereka alami.

Simpati terutama tentang pengamatan dan penerimaan bahwa orang lain sedang melalui pengalaman yang menantang. Hal ini bisa berarti “merasa kasihan” pada seseorang atas situasi yang mereka alami tersebut. Tapi perlu kita ketahui bahwa simpati bukan konsep yang mengharuskan seseorang untuk mengalami emosi yang dialami orang lain secara mendalam.

Contoh Simpati

Contoh simpati misalnya saja dengan turut berbela sungkawa atau berduka cita terhadap teman kita yang kehilangan anggota keluarganya karena sudah lama sakit parah. Ungkapan duka cita tersebut dapat disampaikan dengan memberikan penguatan kepada orang yang ditinggalkan agar bisa sabar dan tabah, serta mendoakan orang yang telah meninggal agar bisa diterima di sisi-Nya.

  1. Empati (Empathy)

Empati adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan berbagi pikiran serta perasaan orang lain atau objek lain seperti halnya hewan atau karakter fiksi. Mengembangkan empati sangat penting untuk membangun hubungan dan berperilaku penuh kasih.

Empati melibatkan pengalaman sudut pandang orang lain, bukan hanya milik sendiri, dan memungkinkan perilaku prososial atau membantu yang datang dari dalam diri seseorang, bukan paksaan.

Adapun untuk contoh empati di masyarakat misalnya saja menjadi sukarelawan untuk membantu korban bencana alam. Rasa empati tersebut dipengaruhi oleh kondisi para korban bencana alam yang telah kehilangan keluarga dan harta benda, mengalami luka-luka, bahkan trauma.

  1. Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah sebagai suatu proses yang menjelaskan tentang intensitas, arah, dan ketekunan yang dimiliki seseorang dalam upayanya untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, tiga elemen kunci dari definisi motivasi, yaitu intensitas, arah, dan ketekunan. Berikut penjelasannya:

  1. Intensitas, berkaitan dengan seberapa keras seseorang berusaha
  2. Arah, yaitu orientasi yang menguntungkan organisasi
  3. Kegigihan atau ketekunan, yaitu ukuran seberapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya
Contoh Motivasi

Contoh motivasi misalnya seorang ayah yang memberikan motivasi kepada anaknya agar belajar lebih giat saat memperoleh nilai yang jelek dalam pelajaran. Adapun untuk contoh lain misalnya seorang bos yang memotivasi karyawannya dengan memberikan bonus gaji ketika mereka dapat bekerja dengan baik dan sesuai target yang ditentukan oleh perusahaan.

Nah, itulah saja artikel yang bisa kami berikan pada semua kalangan berkenaan dengan faktor yang menjadi penyebab adanya interaksi sosial berupa sugesti, imitasi, identifikasi, simpati, empati, motivasi dan contohnya di masyarakat dalam keseharian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *