7 Contoh Paradigma Perilaku Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Contoh Paradigma Perilaku Sosial

Paradigma perilaku sosial salam sejarahnya sendiri dikenalkan oleh B F Skiner dengan lebih mendekatkan pada contoh psikologi sosial terkait dengan kebiasaan (behaviorisme). Sehingga dalam kajian tentang paradigma ini mengungkapkan bahwa terdapat semacam dorongan yang mampu menimbulkan reaksi sosial secara langsung bagi setiap individu terkait dengan respon yang dihasilkan.

Oleh karena itulah terdapat pengulangan serta perulangan yang dilakukan setiap individu dan kelompok dalam memperkenalkan eksistensi atas realitas sosial yang terjadi.

Paradigma Perilaku Sosial

Paradigma perilaku sosial yang dalam objek kajian sosiologi dikenal dengan contingencies of reinforcement adalah
serangkaian pusat studi yang mengedepankan tentang tingkahlaku individu akibat adanya perubahan terkait dengan tingkah laku selanjutnya, sehingga secara tegas dalam hal ini prilaku manusia ada perulangan.

Contoh Paradigma Perilaku Sosial

Adapun untuk memperjelasanya. Berikut ini adalah arti paradigma perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;

  1. Budaya

Budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan akal budi serta yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang. Disini terlihat bahwa dalam arti nilai sebuah budaya dilestariakan masyakarat sebagai salah satu bagian daripada kehidupannya. Adapun untuk contoh kebudayaan dalam masyarakat ini misalnya saja seperti;

  1. Bahasa
  2. Sistem Pengetahuan Berkaitan dengan Flora dan Fauna
  3. Sistem Pengetahuan Berkaitan dengan Waktu
  4. Organisasi Sosial
  5. Organisasi Kemasyarakatan
  6. Transportasi Tradisional
  7. Rumah Tradisional
  8. Pakaian Tradisional
  9. Alat Musik Tradisional
  10. Sistem Religi
  11. Kepercayaan Kejawen
  12. Sistem Nilai
  13. Kesenian
  14. Senjata Tradisional
  1. Pendidikan Formal Lebih Diakui Ketimbang Pendidikan Non Formal

Kasus lainnya yang berkaitan dengan kajian dalam paradigma perilaku sosial ini misalnya saja adanya pengakuan negara yang lebih menghargai dan mengakui adanya ijazah yang dikeluarkan oleh pendidikan formal seperti contohnya sekolah dan perguruan tinggi, daripada hasil pendidikan non formal seperti adanya ijazah lulusan pondok pesantren.

Aturan ini tentusaja dapat terlihat dalam beberapa kasus penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negari Sipil) yang disayaratkan minimal lulusan SMA atau S1, S2, dan S3.

  1. Pemberian Hukuman Pada Pelanggar Norma

Aturan yang dijalankan oleh masyarakat sejatinya bagian daripada contoh kongrit tentang adanya paradigma perilaku sosial.

Bagimana tidak pasalnya hukuman dianggap sebagai cara pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paling tegas yaitu memberikan sanksi secara nyata baik berupa hukuman denda, pidana, maupun fisik kepada para pelanggaranya.

  1. Terjadinya Interaksi Sosial Antar Masyarakat

Selanjutnya untuk paradigma perilaku sosial juga terlihat daripada adanya proses interaksi sosial dalam masyarakat yang setidaknya dalam hal ini terjadi hubungan sosial yang teradi secara dinamis antara seorang individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang lainnya dengan model yang sama.

Misalnya saja untuk mengirimkan pesan pada zaman dahulu dilakukan dengan tulisan akan tetapi pada saat ini dilakukan via email yang juga berbentuk tulisan.

  1. Proses Pengendalian Sosial di Masyarakat

Lain halnya dengan bentuk pengendalian sosial di masyarakat pada dasarnya bisa dilakukan paradigma perilaku sosial dengan berbagai cara atau tahapan. Akan tetapi secara prinsip modelnya selalu sama, yakni tahapan pengendalian sosial ini bisa dilakukan dengan cara tanpa kekerasan (persuasive) dan dengan paksaan (coercive).

  1. Ketimpangan Sosial Terjadi Karena Banyaknya Kasus Korupsi

Bagian daripada paradigma perilaku sosial yang terjadi di masyarakat ialah adanya ketimpangan sosial yang terjadi di berbeagai daerah karena banyaknya korupsi. Penilaian ini muncul karena sebelumnya terjadi efek priming yang artinya pemrosesan informasi sebelumnya terhadap respons individu terhadap stimulus yang baru.

Prihal ini ketika informasi korupsi disebarluaskan kepada masyarakat pada akhirnya mampu mempengaruhi persepsi dan evaluasi lembaga sosial kepemerintahan dalam menjalankan tugas-tugasnya.

  1. Fungsionalisme

Paradigma fungsionalisme adalah bagian dari adanya pendekatan dalam sosiologi yang menekankan pada bagaimana elemen-elemen dalam masyarakat saling berinteraksi untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas sosial. Paradigma ini melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan berkontribusi terhadap kelangsungan fungsinya secara keseluruhan.

Fungsionalisme berpendapat bahwa setiap elemen masyarakat memiliki peran atau fungsi tertentu yang berkontribusi pada kelangsungan sistem sosial. Perubahan dalam satu bagian masyarakat dapat berdampak pada bagian-bagian lainnya, dan masyarakat cenderung bergerak menuju keseimbangan baru jika terjadi gangguan.

Paradigma fungsionalisme ini sendiri membantu dalam memahami bagaimana kebudayaan, norma-norma sosial, dan institusi-institusi berinteraksi untuk memelihara stabilitas dan integrasi sosial. Meskipun kritik terhadap pendekatan ini menyatakan bahwa fungsionalisme cenderung kurang memperhatikan konflik dan perubahan sosial, pendekatan ini tetap menjadi alat penting dalam analisis masyarakat.

Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua pembaca berkenaan dengan berbagai contoh paradigma perilaku sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja mamberi wawasan bagi kalian semuanya yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *