Pengertian Sosiologi Perkotaan, Ruang Lingkup, dan 9 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Sosiologi Perkotaan

Sosiologi perkotaan tentusaja menjadi gabungan dari kata “sosiologi” yang memiliki makna ilmu yang mempelajari mengenai masyarakat  dan perkotaan yang secara terminologi memiliki arti peradaban manusia yang memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki pengorganisasian dan peradaban yang bereda dari yang lainnya.

Oleh karena demikianlah setidaknya artikel ini akan membahas tentang  pengertian, ruang lingkup, dan contoh dari sosiologi perkotaan. Namun yang masyarakat tipe masyarakat yang ada di perkotaan berbeda dibandingkan dengan pedesaan baik dari nilai sosial yang dianut maupun keteraturan sosial yang diciptakan.

Sosiologi Perkotaan

Sosiologi perkotaan menjadi kajian keilmuan dalam sosiologi yang mengkaji mengenai beragam contoh fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam perkotaan serta mengkaji adanya masalah sosial yang ada pada masyarakat perkotaan.

Dalam perkotaan terdapat berbagai lapisan masyarakat dan memiliki tingkat pendidikan, kebudayaan dan taraf hidup yang berbeda-beda. Pemasalahan sosial yang terjadi di perkotaan pun menjadi kajian dalam sosiologi perkotaan karena di perkotaan itu sendiri memiliki masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan permasalahan yang ada di pedesaan.

Pengertian Sosiologi Perkotaan

Definisi sosiologi perkotaan merupakan salah satu cabang ilmu sosiologi yang mengamati pembentukan dan pertumbuhan kota serta kehidupan penduduknya dengan beragam pengaruh di dalamnya, baik dari sosial, unsur budaya ataupun dari politiknya.

Pengertian Sosiologi Perkotaan Menurut Para ahli

Adapun pengertian sosiologi menurut para ahli antara lain;

  1. Cristaller, Menurutnya, sosiologi perkotaan adalah kajian yang memiliki fungsi untuk menyelenggarakan jasa-jasa bagi daerah di lingkungannya. Dalam artian, kota dalah sebagai pusat pelayanan dalam masyarakat.
  2. Max Weber, Pengertian sosiologi pekotaan menurut Max Weber adalah konsep mengenai kota yang didalamnya terdapat masyarakat yang memenuhi kebutuhan perekonomiannya pada pasar lokal. Adapun kota menurut Weber memiliki ciri seperti adanya pasar, beberapa benteng pertahanan, adanya sistem hukum yang sifatnya kosmopolitan.
  3. Paulus Hariyono, Sosiologi perkotaan adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar manusia, yaitu antara individu maupun kelompok yang tinggal dalam kawasan perkotaan yang memiliki berbagaimacam aspek seperti ekonomi, hukum, kesehatan dan lain sebagainya.
  4. Sapari Imam Asy’ari, Pengertian sosiologi perkotaan adalah ilmu sosiologi yang mengkaji dan menganalisis segi-segi kehidupan masyarakat dalam kawasa perkotaan.
  5. Cholil Mansyur, Kajian sosiologi yang mempelajari mengenai aspek masyarakat kota yang baik karena sebab perpindahan maupu akibat revolusi industri.

Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam sosiologi perkotaan sehingga menjadi objek kajian sosiologi, antara lain sebagai berikut:

  1. Kemiskinan dan ketergantungan sosial

Pengertian kemiskinan merupakan masalah dalam masyarakat yang keberadaannya sangat serius dan membutuhkan penanganan yang berkelanjutan. Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan di lingkup perkotaan adalah kurangnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat, kurangnya minat membaca, dan kesempatan kerja.

  1. Disorganisasi individu

Tidak banyak lingkungan di wilayah perkotaan terdapat pemukiman kumuh. Pada pemukiman tersebut, anggota masyarakat terkadang hidup dalam keadaan saling berdesakan. Dengan lingkungan seperti itu, sangat dipastikan rentan terjadinya beragam contoh konflik sosial antara satu dan lainnya.

  1. Kriminalitas dan kenakalan remaja

Beragam contoh kenakalan remaja dapat terjadi akibat lingkungan sosial yang kurang sehat dan rasa penasaran yang dimiliki remaja terhadap sesuatu. Tidak jarang, keanakalan remaja tesebut dapat mengarah kepada tindakan kriminalitas.

  1. Masyarakat dan kebudayaan

Dalam perkotaan terdapat beragam jenis kebudayaan dan macam-macam masyarakat yang hidup dalam satu lingkup lingkungan sosial. Dari keberagaman tersebut yang kemudian menjadikan perkotaan sebagai tempat yang sangat pluralis.

  1. Pluralitas masyarakat kota

Pluralitas atau keberagaman masyarakat kota ditandai dengan adanya sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama. Keberagaman tersebut meliputi kebudayaan, agama maupun kepercayaan.

  1. Pola perilaku

Pola perilaku yang dimiliki oleh tiap indivudu perkotaan tentulah berbeda-beda. Pola perilaku tersebut dapat terbentuk melalui lingkungan sekitar dan pergaulan yang ada.

  1. Tata kota

Tata kota dala perkotaan sangatlah penting. Bila kota tidak tertata dengan baik, maka yang akan terjadi adalah timbulnya ketidakteraturan dalam lingkungan sosial dan akan berpengaruh pada interaksi sosial.

  1. Manusia dan lingkungan sosial

Manusia dan lingkungan sosial merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Kedua hal tersebut saling berkaitan dan saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya.

  1. Gerakan sosial

Gerakan sosial hadir dalam perkotaan disebabkan oleh adanya permasalahan sosial yang dimana hal tersebut membuat masyarakat bertekad melakukan perubahan melalui gerakan sosial.

  1. Mobilitas sosial

Pengertian mobilitas sosial pada masyarakat perkotaan lebih memiliki sifat dinamis dibandingkan dengan masyarakat pedesaan.

  1. Solidaritas sosial

Solidaritas sosial merupakan pola hubungan antar masyarakat yang dimana pada pola hubungan tersebut mengedepankan persatuan dibandingkan dengan kepentingan yang berorientasi pada untung rugi.

  1. Konflik sosial

Konflik sosial muncul sebagai dampak dari adanya keberagaman yang tidak dibarengi dengan adanya sikap toleransi dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.

Contoh Kajian Sosiologi Perkotaan

Contoh Sosiologi Perkotaan
Contoh Sosiologi Perkotaan

Berikut merupakan contoh kajian sosiologi perkotaan di masyarakat yang mudah ditemukan dalam sehari-hari, antara lain;

  1. Ketidakmerataan penduduk pada kota satu dengan kota lainnya, sehingga terjadi ketimpangan dalam pembangunan di beberapa kota tersebut.
  2. Tingginya tingkat kemiskinan di kota A disebabkan kurangnya penataan tata kota oleh pemerintah setempat.
  3. Banyaknya pengemis dan gelandangan yang disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah terhadap penduduk di kota tersebut.
  4. Munculnya pemukiman kumuh yang berdampak pada kurang tertatanya kota tersebut.
  5. Banyaknya pengangguran akibat kurangnya lapangan kerja serta lahan untuk mendirikan usaha.
  6. Tingkat pendidikan rendah yang disebabkan karena kurangnya pemerintah dalam memberikan bantuan pendidikan kepada maysarakat yang kurang mampu dalam segi perekonomian.
  7. Banyaknya kasus aborsi yang terjadi pada masyarakat perkotaan akibat kurangnya kendali dan pengawasan orang tua dalam pergaulan remaja.
  8. Banyaknya kasus kriminalitas yang terjadi dalam perkotaan yang disebabkan kurangnya lahan pekerjaan di masyarakat.
  9. Tingkat pendidikan formal masyarakat kota yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat desa karena secara fasilitasnya juga didukung.

Demikianlah penjelasan tentang  pengertian sosiologi perkotaan menurut para ahli, ruang lingkup, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui tulisan ini semoga bisa menjadikan wawasan dan sumber inspirasi yang mendalam bagi para pembaca, terutama yang membutuhkan materinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *