Pengertian Interaksi Sosial, Ciri, Syarat, Faktor, Jenis, Bentuk dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial menInteraksi sosial menjadi salah satu aspek penting dalam objek kajian sosiologi. Bahkan interaksi sosial secara terendiri menjadi bagian dalam fungsi dan manfaat sosiologi secara umum.

Salah satu alasannya karena proses kehidupan manusia takan terlepas dari interaksi sosial, baik individu dan kelompok. Apalagi manusia sebagai mahkluk sosial yang tidak bisa hidup secara terpisah dari manusia lainnya. Oleh karenanya interaksi sosial adalah kebutuhan hidup.

Interaksi Sosial

Proses sosial dan interaksi sosial kadangkala sering membentuk kesan tentang orang dalam hitungan detik setelah bertemu dan melakukan hubungan sosial. Kesan kepribadian terbentuk dengan cepat dan mudah, tentusaja sangat sulit untuk melupakan kesan tentang seseorang ketika itu telah terbentuk dalam pikiran kita.

Kesan itu terbentuk secara otomatis dan langsung memberi kita informasi penting tentang orang lain. Kemudian, informasi ini memberi kita fondasi di mana kita membuat penilaian tambahan dan efek sikap masa depan tentang seorang individu. Kemampuan untuk membentuk kesan orang yang cepat ini tidak buruk dan juga tidak baik inilah menjadi bagian penting pada proses interaksi.

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah serangkaian hubungan yang berlangsung secara dinamis tanpa adanya batasan tertentu dalam proses mencipatakan hubungan, baik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Adapun untuk proses terbentuknya interaksi sosial berjalan secara langsung, meskipun begitu dalam kejian yang ditekankan pada ilmu sosiologi menitikbertakan pada penerapan tentang nilai sosial dan norma sosial yang terjadi di dalamnya.

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli

Definisi para ahli mengenai interaksi sosial, antara lain dikemukakan oleh;

  1. William F. Oghburn dan Mayer F. Nimkoff, Arti interaksi sosial adalah subjek kajian dalam ilmu sosiologi yang menggunakan penelitian sosial yang menghasilkan sususnan dalam organisasi sosial.
  2. Max  Weber, Definisi interaksi sosial menurut salah satu teori dan tokoh sosiologi ini ialah tindakan yang dilakukan oleh seseorang sehingga dapat berpengaruh pada orang lain yang ada di lingkuangan dimana individu tersebut tinggal, oleh karena itulah interaksi sosial adalah proses dinamis yang dilakukakun oleh manusia di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang dianggap sebagai sikap yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Ciri Interaksi Sosial

Karakteristik interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat sebagai berikut;

  1. Terdapat tujuan yang akan dicapai
  2. Jumlah pelaku dua orang atau lebih
  3. Terdapat komunikasi menggunakan simbol-simbol atau lambang
  4. Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan

Sifat Interaksi Sosial

Sifat dalam interaksi sosial adalah sebagai berikut;

  1. Berulang, artinya interaksi sosial terjadi secara berulang-ulang.
  2. Teratur, artinya interaksi terjadi dengan pola sama dan konsisten.
  3. Disengaja, artinya interaksi terjadi karena sengaja atau direncanakan.
  4. Aksidental atau tidak direncanakan, artinya interaksi terjadi secara spontan.
  5. Resiprokal, artinya interaksi mengandung makna timbal balik dengan pelaku dua orang atau Iebih. Dengan kata lain, interaksi tidak dapat terjadi pada satu orang.

Syarat Interaksi Sosial

Syarat yang harus ada dalam proses terjadinya interaksi sosial dalam masyarakat secara jelas ada bentuknya, diantarnya adalah;

  1. Kontak Sosial

Kontak sosial dalam Bahasa Inggris social contact bermakna ketika dua individu atau kelompok seliang berhubungan, baik secara langsung (primer) atapun secara tidak langsung (sekunder). Terjadinya social contact tidak hanya berlangsung dari tindakan seseorang. Akan tetapi juga berdasarkan tanggapan (respons) seseorang atas tindakan tersebut.

Contoh Kontak Sosial dalam Interaksi Sosial

Dalam kehidupan masyarakat misalnya saja ketika ada seseorang mengajak berjabat tangan, maka respons yang dilakukan oleh orang lain pada umumnya akan datang dari pihak lain yaitu menyodorkan tentang untuk kemudian berjabat tangan.

  1. Komunikasi

Komunikasi dalam interaksi sosial diartikan sebagai proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima pesan. Aspek penting yang tidak boleh dilupakan dalam komunikasi ini adalah respons seseorang terhap pesan  atau berita yang diterima.

Adapun untuk beberapa komponen dalam komunikasi yaitu sumber informasi atau  pengiriam pesan (komunikator), pesan yang disampaikan (stimulus), saluran atau media, penerima pesan (komunikan), dan respons atau tanggapan, dan penerima pesan.

Contoh Komunikasi dalam Interaksi Sosial

Ketika adanya calon kepala daerah yang sedang melangsungkan kapanye politik di wilayah tertentu biasanya akan melakukan komunikasi. Terkait masalah apasaja yang perlu dan penting untuk segera diperbaiki, proses ini dinamakan dengan komunikasi secara langsung.

Faktor Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar masyarakat. Antara lain;

  1. Imitasi

Imitasi adalah proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik orang lain di lingkungan sekitarnya secara berlebihan. Imitasi ini menjadi proses yang sangat panjang dijelaskan lebih lanjut, akan tetapi yang pasti imitasi yang dilakukan seseorang akan lebih mudah dilakukan daripada melakukan tindakan lainnya yang ada dalam proses interaksi sosial.

  1. Sugesti

Sugesti adalah proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat orang lain tanpa dipikir ulang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena pandangan atau pendapat berasal dan orang yang berwibawa, memiliki kekuasaan, dan diakui oleh masyarakat.

  1. Simpati

Simpati adalah suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepada pihak lain yang berkaitan perilaku atau penampilannya.

Adapun biasanya simpati dilakukan dalam bentuk tindakan sosial setelah seseorang melihat keadaan yang berbeda dari prilaku sebelumnya, seperti menjadi simpati ketika terkena bencana alam, meninggal anggota keluarganya, atau yang lainnya.

  1. Identifikasi

Definisi identifikasi adalah suatu prilaku mengenai kecenderungan yang berasal dari diri seseorang agar menjadi sama (identik) dengan pihak yang berbeda. Proses identifikasi ini dalam sosiologi akan bersifat lebih dalam daripada proses ientarsi sosial imitasi.

Alasannya karena proses identifikasi sendiri tidak hanya perilaku dan penampilan luar yang saja yang ditiru. Akan tetapi mengenai kepribadian, sifat-sifatnya juga ditiru, dalam upaya bertindak dalam kehidupan sehari-hari yang dialaminya.

  1. Empati

Empati adalah kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakan situasi yang dialami atau dirasakan orang lain. Prisitiwa ini menjadi salah satu fenoman sosial yang seringkali dirasikan setiap manusia atau mahluk hidup yang ada di dunia.

  1. Motivasi

Motivasi adalah dorongan dan dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan yang sama dengan tindakan individu atau masyarakat lainnya. Dorongan ini bisa di dasarkan pada keberhasilan seseorang tersebut ataupun di dorong dengan adanya kepercayaan pada pihak lainnya.

Jenis Interaksi Sosial

Bentuk daripada jenis interaksi sosial, antara lain;

  1. Interaksi antara Individu dan Individu

Interaksi antara individu dan individu berarti individu menyampaikan informasi kepada individu lain. Dengan demikian, subjek dan objek interaksi sosial adalah individu. Contoh nyata dalam bentuk interaksi sosial ini misalnya adalah mengobrol dengan teman sebaya, tetangga, secara face to face.

  1. Interaksi antara Individu dan Kelompok

lnteraksi antara individu dan kelompok berarti individu berperan sebagai subjek atau  komunikator dan kelompok berperan sebagai objek atau komunikan. Sehingga hubungan yang terjadi dalam proses ini terlihat formal seperti halnya ketika sekolah kita diajarkan oleh guru.

  1. Interaksi antara Kelompok dan Individu

Interaksi antara kelompok dan individu berarti kelompok berperan sebagai subjek dan individu berperan sebagai objek. Dimana proses interkasi ini bisa diatur dalam kesepatakan tertentu sehingga melahirkan hubungan yang positif dari keduanya.

  1. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok

Interaksi antara kelompok dan kelompok berarti kelompok berperan sebagai subjek dan kelompok lain berperan sebagai objek. Dalam hal ini hubungannya terlihat dinamis karena menyadari satu sama lain serta mementingkan kelompok.

Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat terbagi menjadi dua bentuk yang berlawanan, yaitu:

  1. Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif merupakan pola interaksi sosial yang mengarah pada integrasi sosial. Asosiatif memiliki peran dan pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat.

Adapun untuk contoh bentuk interaksi sosial asosiatif, yaitu:

  1. Kerja sama

Kerja sama sosial merupakan bentuk interaksi sosial yangmana setiap warga sadar akan pentingnya hidup rukun dan saling berdampingan. Kerja sama terjadi karena adanya kesamaan  tujuan dan kepentingan selaras antara antara individu yang satu dengan lainnya. Sehingga membentuk suatu kelompok kerja agar hasil lebih maksimal.

Kerja sama sosial terbagi menajdi lima bentuk yaitu:

  1. Kerukunan, Sikap saling menghargai serta rasa simpati dan empati terhadap individu atau sekelompok individu lain.
  2. Bargaining, Merupakan perjanjian untuk tukar menukar barang dan jasa.
  3. Kooptasi, Proses penerimaan unsure baru dalam masyarakat yang bertujuan untuk menghindari konflik.
  4. Koalisi, Kerjasama yang terjadi karena dua kelompok atau lebih memiliki visi yang sama.
  5. Join venture, Kerjasama berupa pengusahaan proyek yang biasanya dilakukan oleh pihak yang setara.
  1. Akomodasi

Akomodasi merupakan bentuk interaksi sosial yang mengacu pada usaha untuk mengurangi pertentangan dalam masyarakat. Akomodasi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Koersi, Mengurangi pertentangan dengan proses paksaan.
  2. Arbitrase, Terjadi ketika kedua belah pihak tidak mampu untuk menyelesaikan masalah, sehingga menggunakan pihak ketiga.
  3. Kompromi, Kedua belah pihak yang bertentangan sama-sama saling mengurangi tuntutan.
  4. Mediasi, Penyelesaian masalah dengan menggunakan pihak ketika, namun pihak ketika tidak berwenang untuk mengambil keputusan.
  5. Konsiliasi, Upaya mempertemukan pihak yang bertentangan untuk mendapatkan kesepakatan.
  6. Toleransi, Saling menghargai, kedua belah pihak sama-sama untuk menutup permasalahan.
  7. Stalemate, Kedua belah pihak mengakhiri pertikaian karena memiliki kekuatan yang berimbang.
  8. Adjudikasi, Penyelasaian masalah yang dilakukan melalui lembaga resi yaitu pengadilan.
  9. Segregasi, Saling menghindar untuk mengurangi pertentanagn.
  1. Asimilasi

Interaksi sosial yang dilakukan dalam upaya untuk mengurangi perbedaan. Proses asimilasi melahirkan budaya baru tanpa menghilangkan kebudayaan lama.

  1. Akulturasi

Akulturasi adalah perpaduan dua kebudayan sehingga mengghasilkan kebudayaan baru. Ciri khas dalam kebudayaan lama hilang.

  1. Interaksi Sosial Disasosiatif

Disasosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang mengarah pada pertikaian dan perpecahan. Bentuk interaksi sosial diasosiatif antara lain:

  1. Persaingan, Perjuanagn berbagai kelompok atau individu untuk mendapatkan suatu hal yang sifatnya terbatas.
  2. Pertentangan atau konflik, Upaya untuk saling menyingkirkan dan menghancurkan pihak lawan. Tidak jarang pertentangan disertai dengan tindak kekerasan.
  3. Kontravensi, Proses interaksi yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang masing-masing tidak memiliki kecocokan dalam berbagai hal, namun masing-masing pihak mampu menahan diri untuk tidak terjadi pertikaian.

Contoh Interaksi Sosial

Adapun untuk contoh mengenai interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja;

  1. Media Sosial

Media sosial yang pada saat ini berkembang begitu cepat dalam masyarakat. Dalam media sosial secara tidak langsung kita sudah melakukan interaksi sosial dengan mengirim pesan  atau saling berkomentar dalam branda media sosial seseorang.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa kajian mengenai interaksi sosial yang biasanya kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai subjek sekaligus sebagai objek yang bisa menanggapi dan menilai kepribadian dari proses interaksi sosial.

Sehingga secara jelas proes interaksi Sssial dalam kehidupan bermasyarakat akan semakin heterogen suatu masyarakat, intensitas interaksi sosial semakin tinggi. Dalam kegiatan sehari-hari interaksi sosial menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok.

Demikianlah penjelasan dan tulisan mengenai pengertian interaksi sosial menurut para ahli, ciri, syarat, faktor, jenis, bentuk, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya refrensi ini bisa memberikan wawasan dan juga memberikan pengetahuan bagi setiap pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *