3 Pengertian Difusi Kebudayaan Menurut Para Ahli dan Teorinya

Diposting pada

Pengertian Difusi Kebudayaan Menurut Para Ahli

Pengalaman seseorang memutuskan untuk melintasi batas dalam arti masyarakat, maka ia akan dibiasakan dengan berbagai bentuk interaksi sosial dengan orang-orang yang berasal dari budaya yang berbeda dan interaksi semacam itu menjadi sangat penting bagi pertumbuhan dan keberhasilan moral.

Disisi lainnya fenomena sosial tersebut sebagian besar dilakukan secara organik melalui perdagangan, perjalanan, dan imigrasi. Tak terkecuali di Indonesia Banyak kebudayaan asing yang berpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia. Bahkan proses difusi kebudayaan telah terjadi sebelum, selama, dan setelah masa kemerdekaan Indonesia sekalipun. Oleh karena itulah penting bagi artikel ini untuk menjelaskan tentang pengertian difusi kebudayaan.

Difusi Kebudayaan

Difusi merupakan serangkaian proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang dimulai dari ide-ide, keyakinan, hasil-hasil dari wujud kebudayaan, dan sebagainya. Yang biasanya dimulai dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.

Pengertian Difusi Kebudayaan Menurut Para Ahli

Adapun definisi difusi kebudayaan menurut para ahli, antara lain:

  1. A. Haviland

Difusi kebudayaan ialah kebiasaan atau adat istiadat yang disebarkan ke kebudayaan lain. Dimana untuk serangkaian proses sosial dan interaksi sosial ini dapat dilakukan dengan cara meniru atau imitasi dari adanya kebiasaan masyarakat lainnya.

  1. Koentjaraningrat

Difusi budaya ialah proses penyebaran kebudayaan yang disertai dengan adaptasi fisik dan sosial budaya manusia dalam jangka waktu yang sangat lama.

Difusi budaya terjadi saat ada penyebaran sifat-sifat budaya dan norma-norma dari satu masyarakat / lingkungan ke yang lain. Saat ini, difusi budaya telah menjadi proses utama dan memainkan peran besar di seluruh dunia dengan aplikasinya mulai dari bisnis hingga teknologi.

  1. Thought

Difusi juga dikenal sebagai difusi budaya, adalah proses sosial di mana unsur-unsur budaya menyebar dari satu masyarakat atau kelompok sosial ke yang lain, yang berarti, pada dasarnya, adalah proses perubahan sosial budaya.

Ini juga merupakan proses dimana arti inovasi diperkenalkan ke dalam organisasi atau bentuk kelompok sosial, kadang-kadang disebut difusi inovasi. Hal-hal yang disebarkan melalui difusi meliputi ide, nilai, konsep, pengetahuan, praktik, perilaku, bahan, dan simbol.

Teori Difusi Budaya

Ada banyak bentuk teori difusi budaya yang berbeda yang telah ditawarkan oleh antropolog dan sosiolog, tetapi unsur-unsur umum yang dapat dianggap sebagai prinsip umum difusi budaya yaitu sebagai berikut;

  1. Masyarakat atau kelompok sosial yang meminjam unsur dari yang lain akan mengubah atau mengadaptasi unsur-unsur itu agar sesuai dengan budaya mereka sendiri.
  2. Biasanya, hanya unsur budaya asing yang cocok dengan sistem kepercayaan budaya tuan rumah yang sudah ada yang akan dipinjam.
  3. Unsur-unusr budaya yang tidak sesuai dengan sistem kepercayaan budaya tuan rumah yang ada akan ditolak oleh anggota kelompok sosial.
  4. Unsur budaya hanya akan diterima dalam budaya tuan rumah jika mereka berguna di dalamnya.
  5. Definisi kelompok sosial akan senantiasa meminjam unsur budaya lebih mungkin untuk meminjam lagi di masa depan.

Dalam konteks inilah, setidaknya teori sosiologi dan antropolog percaya bahwa difusi budaya adalah cara utama masyarakat modern mengembangkan budaya yang mereka miliki saat ini. Lebih lanjut, mereka mencatat bahwa proses difusi berbeda dengan masuknya unsur-unsur budaya asing secara paksa ke dalam masyarakat, seperti yang dilakukan pada waktu penjajahan.

Bentuk Difusi Kebudayaan

Berdasarkan banyak literature yang telah didapatkan. Difusi dalam arti kebudayaan dapat dibedakan menjadi macam. Antara lain yaitu;

  1. Difusi Intramasyarakat (Intrasociety Diffusion)

Yaitu difusi unsur kebudayaan yang terjadi antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

  1. Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
  2. Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
  3. Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
  4. Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
  5. Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.
  1. Difusi Antarmasyarakat (Intersociety Diffusion)

Yaitu difusi unsur kebudayaan yang terjadi dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Difusi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

  1. Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
  2. Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
  3. Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
  4. Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
  5. Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
  6. Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.

Contoh Difusi Kebudayaan

Sebagai pelengkap untuk beragam contoh difusi dalam kebudayaan ini, misalnya saja ketika melihat pesta pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang notebene secara tradisional tidak mengenakan hijab. Akan tetapi sebagai umat Islam kemudian pesta pernikahan tersebut dilakukan dengan mempergunakan jilbab.

Makan jilbab inilah sebagai intisari dari difusi kebudayaan dengan tidak menghilagkan arti representasi masyarakat akan keagamaan yang dianutnya.

Nah, itulah tadi artikel yang memberikan penjelasan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian difusi kebudayaan menurut para ahli, teori, dan contohnya di masyarakat dalam keseharian. Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan mandalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *