19 Contoh Keteraturan Sosial di Masyarakat dalam Keseharian

Diposting pada

Contoh Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial disebut sebagai sebuah kondisi yang dinamis, dimana setiap elemen kehidupan bermasyarakat berjalan teratur mengikuti norma sosial dan nilai sosial yang berkembang dalam kehidupan, sehingga setiap tujuan bermasyarakat dapat menghasilkan daya guna bagi khalayak luas. Keteraturan sosial identiknya dengan kondisi hubungan dalam syarat interaksi sosial antar individu atau masyarakat yang harmonis, stabilitas, dan regularitas.

Disisi lainnya, terdapat banyak contoh keteraturan sosial yang ada di masyarakat. Baik diterapkan di sekolah, keluarga, maupun dalam ruang lingkup pertemanan.

Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial adalah suatu kondisi sosial yang dimana pada masing-masing anggota masyarakat menjalani kehidupan mereka dengan senantiasa menaati norma-norma maupun nilai sosial yang berlaku dalam lingkungan sosial.

Contoh Keteraturan Sosial

Adapun contoh penerapan keteraturan sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;

  1. Pola hubungan Santri yang mencium tangan ketika bertemu Kyai
  2. Pola hubungan antara penjual dan pembeli di pasar tradisional
  3. Pola hubungan antara setiap individu beragama Hindu dengan setiap Pemangku/Sulinggih di Pura
  4. Pola hubungan interaksi dengan rekan disabilitas
  5. Seorang anak yang rutin pergi ke sekolah untuk belajar
  6. Seorang pegawai yang rutin pergi ke kantor untuk melayani masyarakat
  7. Seorang hansip yang rutin melakukan jaga malam keliling kampung
  8. Seorang dokter yang rutin melakukan pembersihan alat-alat kesehatan sebelum memulai praktek
  9. Perilaku pendatang yang melapor kepada ketua RT setempat sebelum keliling kampung meminta sumbangan pembangunan masjid
  10. Perilaku pengendara yang mematikan motor ketika masuk gang kecil saat jam belajar masyarakat
  11. Perilaku mahasiswa yang beradaptasi dengan cara hidup masyarakat di pedesaan pada saat menjalani program KKN
  12. Perilaku umat beragama yang beradaptasi dengan keberadaan kelompok masyarakat yang beragama lain dalam satu perkampungan
  13. Masyarakat saling membantu membangun kembali rumah tetangga yang tertimpa musibah
  14. Masyarakat desa yang melakukan kerja bakti membersihkan got atau selokan di kampungnya
  15. Warga kampung yang bergotong royong mengecat gapura dalam perayaan 17 Agustus.
  16. Adanya seorang siswa yang mencerminkan keteraturan sosial keajegan dengan memakai dasi setiap pergi ke sekolah
  17. Terlihatnya APIL (Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas) sebagai bagian daripada tertip sosial di masyarakat dengan perwujutannya seperti ketika Lampu Berwarna Merah mencerminkan seorang berkendara untuk berhenti, Lampung Hijau seorang berkendara haruslah berjalan, dan Lampung Warna kuning seorang berkendara haruslah berhati-hati.
  18. Terbentuknya pola dalam keteraturan sosial yang bisa dilihat ketika ingin mendahulu pengendara lain lewat jalur kanan, adapun ketika ingin berkendara dengan pelan meilih jalur kiri
  19. Adanya ketaatan masyarakat dalam membayar Pajak sehingga hal ini akhirnya mendorong pembangunan yang dijalan online sistem sosial dalam keperintahan. Baik bajak bangunan, pajak usaha, dan lain sebagainya.

Unsur Keteraturan Sosial

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam keteratura sosial adalah:

  1. Pola, Pola diartikan sebagai sebuah corak hubungan, gambaran perbuatan atau perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
  2. Ajeg, Ajeg merupakan suatu hasil interaksi sosial yang melahirkan keadaan dengan kondisi teratur yang berlangsung tetap atau ajeg secara terus menerus.
  3. Tertib sosial, Diartikan sebagai kondisi selaras antara tindakan masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku.
  4. Order, Diartikan sebagai suatu sistem atau tatanan norma dan nilai yang dipatuhi dan diakui oleh masyarakat.

Langkah Terwujudnya Keteraturan Sosial

Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Adanya kesadaran yang tinggi dari setiap diri individu untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan bersama.
  2. Adanya pranata-pranata seosial yang saling mendukung.
  3. Norma sosial yang berlaku dalam masyarakat sudah teruji dalam segi fungsinya, sehingga dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
  4. Adanya aparat penegak hukum yang menjalani tugas menegakkan peraturan secara konsisten.
  5. Kepedulian terhadap sesama untuk saling membantu dan mengingatkan agar tidak melakukan pelanggaran norma dan nilai sosial yang berlaku.
  6. Bersatu padu mewujudkan lingkungan sosial yang bebas dari adanya pelanggaran nilai dan norma, maupun meminimalisir terjadinya konflik.

Faktor Penghambat Terwujudnya Keteraturan Sosial

Berikut merupakan faktor penghambat terwujudnya keteraturan sosial:

  1. Adanya perbedaan pendapat antara individu satu dengan individu lain yang dapat menimbulkan terjadinya konflik.
  2. Konflik antar kelompok akan terjadi apabila konflik antar individu tidak segera diatasi.
  3. Perbedaan adat istiadat, budaya, maupun perbedaaan latar belakang yang lainnya, yang kemudian dapat memicu terjadinya beragam contoh konflik sosial di masyarakat.
  4. Adanya peraturan yang tidak jelas, sehingga menimbulkan kekacauan dalam lingkungan masyarakat.
  5. Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok yang berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial maupun dalam definisi budaya. 

Syarat Keteraturan Sosial 

Adapun syarat terciptanya keteraturan sosial adalah sebagai berikut:

  1. Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menciptakan keteraturan.
  2. Adanya norma sosial yang sesuai dengan kebutuhan serta peradaban manusia.
  3. Adanya aparat penegak hukum yang konsisten dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya.

Demikianlah penjelasan mengenai keteraturan sosial secara umum. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai ‘keteraturan sosial’. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *