15 Contoh Genosida yang Terjadi di Indonesia dan Dunia

Diposting pada

Contoh Genosida

Pembantaian manusia yang terjadi sejak dulu masih membekas untuk para warganya hingga sekarang. Hal ini bisa terjadi karena adanya pembunuhan massal akan selalu terdengar keji dan menyeramkan. Adapun pembunuhan massal atau yang biasa disebut dengan genosida memiliki tujuan yang dimiliki oleh tiap contoh kelompok sosial yang melakukan hal tersebut.

Oleh karena itulah sebagai pembahasan lebih lanjut pada artikel ini contoh genosida yang terjadi di Indonesia dan Dunia.

Genosida

Istilah pengertian genosida atau genocide adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu definisi suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan atau (membuat punah) bangsa tersebut, yang biasanya dilakukan dengan cara-cara yang tidak berkemanusiaan.

Contoh Genosida Terjadi di Indonesia dan Dunia

Adapun untuk beragam contoh-contoh genosida yang terjadi di di Indonesia dan Dunia ini, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Invasi Indonesia atas Timor Timur

Genosida di Timor Timur dimulai pada tahun 1975, di mana saat itu Militer Indonesia menyerang pulau-pulau di Timor. Target utama Militer Indonesia adalah Timor Lorosa’e untuk pendudukan penduduk sipil Indonesia. Peristiwa genosida ini dilakukan segera setelah Indonesia merdeka dan melahirkan pembantaian 200.000 manusia.

Genosida ini dibagi menjadi dua era, di mana fase awal terjadi pada tahun 1975 dan yang lainnya adalah pada tahun 1999. Mayoritas orang Timor Lorosa’e dipindah paksa ke sebuah kamp konsentrasi dan dibantai massal.

  1. Babi Yar

Peristiwa pembantaian yang disebut Babi Yar ini adalah satu contoh pembantaian paling mengerikan dalam sejarah yang membantai sekitar 100.000 sampai 500.000 orang tewas. Babi Yar adalah situs jurang yang bertempat di ibu kota Ukraina .

Tahun 1941, kurang lebih 30.000 orang Yahudi dibawa ke tempat yang terisolasi dan dibantai secara brutal dengan senapan mesin sampai tewas. Orang-orang Yahudi diminta oleh tentara Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler berbaris menuju Babi Yar dengan kondisi yang telanjang,

  1. Pemisahan India

Perang terbesar India melawan Pakistan selama tahun 1947 adalah perang yang paling dikenal masyarakat di seluruh negara bagian, karena pembagian perbatasan antara agama Hindu dan Muslim. Pemisahan di seluruh negara menyebabkan tewasnya sekitar 200.000 sampai 2.000.000 orang termasuk Hindu, Muslim dan Sikh.

Jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan diminta untuk melakukan perjalanan bermil-mil bersama dengan kelaparan yang keras untuk menemukan rumah baru mereka.

  1. Holocaust oleh Nazi Jerman

Setelah berkuasa pada tahun 1933, Partai Nazi Jerman menerapkan strategi penganiayaan, pembunuhan dan genosida yang sangat terorganisir yang bertujuan untuk “memurnikan” Jerman secara etnis. Ini sebuah rencana yang disebut Hitler “Solusi Akhir”.Enam juta orang Yahudi dan lima juta Slavia, Roma, disablitas, Saksi Yehuwa, homoseksual, dan pembangkang politik dan agama tewas selama Holocaust.

Sepanjang malam 9-10 November 1938, kerusuhan di seluruh Jerman, Austria, dan bagian dari Cekoslowakia (sekarang Ceko dan Slavia), yang dikuasai Jerman, menargetkan orang-orang Yahudi dan tempat-tempat bisnis dan ibadah mereka. Malam-malam ini dikenal sebagai Kristallnacht, atau “Malam Kaca Pecah”.

  1. Khmer Merah Kamboja

Ketika kelompok Khmer Merah mengambil alih pemerintahan Kamboja pada 1975, mereka memulai kampanye “pendidikan ulang” yang menargetkan para pembangkang politik.Golongan ini termasuk dokter, guru, dan siswa yang dicurigai menerima pendidikan.

Mereka dipilih untuk disiksa di penjara Tuol Sleng yang terkenal sangat banyak contoh kejahatan yang telah terjadi.Dalam empat tahun setelah mereka berkuasa, antara 1,7 dan 2 juta warga Kamboja tewas dalam “Killing Fields” atau ladang pembantaian Khmer Merah.

  1. Pembantaian di Manila

Genosida yang terjadi di Manila terjadi ketika Perang Dunia II oleh tentara Jepang melawan warga sipil Kota Manila.

Selama pertempuran yang terjadi antara tentara Jepang dan warga sipil Manila, dukungan besar juga diberikan oleh Angkatan Darat Amerika dan Tentara Kekayaan Bersama Filipina, yang menyebabkan kemarahan terhadap tentara Jepang dan pembataian pun terjadi pada warga sipil Manila.

  1. Pembantaian Nanking

Genosida Nanking digambarkan sebagai serangan massa dengan definisi kejahatan yang menakutkan bagi wanita, turutama dalam sejarah umat manusia. Bentrok Nanking terjadi antara orang Jepang dan Cina pada awal 1937. Pembantaian tersebut juga dinamai ‘Pemerkosaan Nanking’ karena peristiwa itu dipenuhi gambaran kekerasan brutal terhadap perempuan. Pembataian ini berlangsung selama enam minggu dengan sekitar 300.000 korban jiwa.

  1. Genosida Rwanda

Genosida Rwanda adalah salah satu pembantaian manusia paling kejam dalam sejarah dengan jumlah korban sekitar 500.000 sampai 1.000.000 orang. Pembantaian itu dilakukan oleh anggota mayoritas Hutu (populasi yang mendiami wilayah Danau Besar Afrika) dan korban utamanya adalah minoritas Hutu dan Tutsi, yang umumnya dikenal lebih rendah daripada mayoritas masyarakat Hutu.

Pada bulan April 1994, sebuah pesawat ditembak jatuh yang dilaporkan membawa Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira dan Habyarimana, yang menyebabkan konflik besar antara mayoritas Hutu dan minoritas lokal.

  1. Perang Saudara Sudan

Lebih dari satu dekade lalu, pemerintah Sudan melakukan genosida terhadap warga sipil Darfuri, membunuh 300.000 dan menyebabkan lebih dari 2 juta orang mengungsi. Selain krisis yang sedang berlangsung di Darfur, pasukan di bawah komando Presiden Sudan Omar al-Bashir telah melakukan serangan terhadap warga sipil di wilayah Abyei yang menjadi sengketa, dan negara bagian Kordofan Selatan dan Nil Biru.

  1. Rohingya di Myanmar

Sebuah laporan oleh Tim Independen Pencari Fakta PBB secara eksplisit menyatakan enam pejabat militer Myanmar menghadapi tuduhan genosida atas kampanye militer mereka terhadap etnis minoirtas Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Dilaporkan Reuters, 28 Agustus 2018, Tim Independen menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar, memberi hukuman kepada para pejabatnya lewat pengadilan ad hoc untuk menuntut para tersangka atau merujuk mereka ke Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag, Belanda.

Setahun yang lalu, pasukan pemerintah Myanmar memimpin tindakan brutal di negara Rakhine Myanmar sebagai serangan balik atas serangan kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) di 30 pos polisi Myanmar dan pangkalan militer. Sekitar 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari serangan brutal militer Myanmar.

  1. Konflik Bosnia

Pada 1991, Yugoslavia mulai pecah akibat konflik etnis. Ketika Republik Bosnia dan Herzegovina (Bosnia) mendeklarasikan kemerdekaan pada 1992, wilayah itu menjadi medan pertempuran.Orang-orang Serbia mengincar warga sipil Bosnia dan Kroasia di daerah-daerah yang berada di bawah kendali mereka dalam kampanye pembersihan etnis.

Perang di Bosnia merenggut nyawa sekitar 100.000 orang. Republik Federal Yugoslavia dibentuk pada akhir Perang Dunia II, terdiri dari Bosnia, Serbia, Montenegro, Kroasia, Slovenia, dan Makedonia. Banyak kelompok etnis membentuk populasi, termasuk Kristen Ortodoks Serbia, Muslim Bosnia, Kroasia Katolik, dan etnis Albania Muslim.

  1. Genosida Armenia

Genosida Armenia adalah salah satu pembantaian paling kejam di dunia dan tidak manusiawi yang menimbulkan korban sekitar 1,8 juta orang pada awal 1920-an. Tragedi ini adalah pemusnahan sistematik oleh Utsmaniyah terhadap penduduk minoritas Armenia di Tanah Air historis mereka, di kawasan yang kini menjadi Republik Turki.

Pemerintahan Turki memutuskan semua orang Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman untuk dihancurkan sampai mati. Mayoritas penduduk Ottoman adalah muslim yang mengamati orang-orang Armenia, yang akhirnya menyebabkan bentrokan dan ketidaksetaraan.

  1. Pembantaian Stalin

Sepanjang masa Uni Soviet pada pertengahan 1920-an, nama Joseph Stalin dikenal sebagai salah satu diktator paling berbahaya. Selama Perang Dunia II kediktatoran brutal berada di tangan Adolf Hitler. Namun, Stalin berhasil menyumbang secara komprehensif dan ikut membunuh besar-besaran di negara tersebut sampai di hari wafatnya pada tahun 1953.

Stalin membantai 20 hingga 25 juta orang untuk mengisi setiap sudut negara dengan mayat dan bau busuk sebagai bentuk kebijakan pertanian yang gagal.  Stalin mampu membunuh tanpa ampun dan hebatnya mampu mengubah negara sebagai satu kesatuan budak dan menciptakan sebuah sejarah luar biasa dengan pembantaian massal.

  1. Pembantaian Great Leap Forward

The Great Leap Forward merupakan bentuk kampanye yang diprakarsai oleh Komunis Bagian dari China (CPC). Tujuan utama di balik lompatan besar itu untuk mempercepat laju industrialisasi dan untuk menyediakan Penekanan besar pada jenis tenaga kerja.

Namun, hal ini melahirkan pembantaian manusia yang meluas di seluruh negara akibat kegagalan industri pertanian. Selama periode ini, fenomena kelaparan terjadi sangat tinggi, pembunuhan massal terjadi di seluruh negara bagian sampai pada angka 20-35 juta jiwa.

  1. Genosida VOC di Pulau Banda

Pada 1617 Heeren Zeventien menunjuk Jan Pieterzoon Coen sebagai Gubernur Jenderal. Sebelumnya Belanda tak mampu melakukannya karena harga jual pala mereka lebih mahal ketimbang Inggris, bahkan penduduk lokal. Monopoli pala, hanya dapat dilakukan dengan mengusir dan melenyapkan penduduk asli Banda, alhasil dari 14.000 rakyat Banda, hanya tersisa 480 orang penduduk asli kepulauan Banda setelah peristiwa pembantaian itu.

Demikianlah penjelasan mengenai contoh genosida yang terjadi di Indonesia dan dunia. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai ‘genosida’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *