Pengertian Budaya Politik, Ciri, Macam dan Contohnya

Diposting pada

Budaya Politik

Budaya politik bisa dikatakan sebagai suatu pola dalam pengertian masyarakat yang berorientasi pada ranah politik, yang dimana dalam politik terdapat penyelenggaraan administrasi negara, sistem sosial kepemerintahan, hukum, norma, dan adat istiadat yang dipegang teguh oleh masing-masing individu dalam bermasyarakat.

Namun yang pasti, berdasakan tipikalnya sendiri budaya politik ini terbagi atas budaya politik parokial, kaula, dan budaya politik partisipan yang kesemuanya menjadi ranah dalam penerapan nilai-nilai yang berkembang dan dipraktikkan oleh masyarakat tertentu dalam berpolitik.

Budaya Politik

Budaya politik bisa dikatakan sebagai arti paradigma maupun pandangan yang dilakukan oleh masyarakat dalam suatu negara yang di presentasikan melalui beragam bentuk sikap atas peristiwa politik yang sedang berlangsung atau yang akan berlangsung dikemudian hari.

Pengertian Budaya Politik

Definisi budaya politik adalah dimensi psikologis dalam sistem politik yang dimana menjadi kesatuan lingkungan psikologis terselenggaranya dinamika politik dan proses perancangan dan enetapan kebijakan politik yang dibuat oleh pemerintah.

Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

Berikut definisi budaya politik menurut para ahli, antara lain;

  1. Albert Widjaja, Budaya politik adalah aspek politik yang terdiri dari sistem nilai, ide, pengetahuan, kepercayaan, dan adat istiadat. Budaya tersebutlah yang memberikan pemikiran yang rasional untuk menolak atau menerima nilai dan norma lain.
  2. Austin Ranney, Pengertian budaya politik merupakan sebuah pandangan terhadap politik dan pemerintahan negara yang menjadi pedoman bersama terhadap sebuah orientasi objek politik.
  3. Alan R. Ball, Pengertian budaya politik adalah susunan yang terdiri dari sikap, emosi, kepercayaan, dan budaya dari masyarakat yang berhubungan dengan sistem dan isu-isu politik.
  4. Miriam Budiardjo, Budaya politk adalah keseluruhan dari beberapa pandangan politik seperti orientasi terhadap politik dan norma-norma yang berlaku.
  5. Rusdi Sumintapura, Budaya politik ialah pola tingkah laku individu yang ada dalam masyarakat dan berorientasi terhadap dinamika politik.
  6. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, Budaya politik merupakan sikap individu terkait sistem politik serta peran individu tersebut dalam sitem politik tersebut.
  7. Moctar Massoed, Budaya politik yaitu sikap dan pandangan masyarakat terkait pemerintahan negara dan politik.

Ciri Budaya Politik

Budaya politik memiliki karakteristik yang melekat, diantaranya;

  1. Keberadaan legitimasi selalu berkaitan dengan budaya politik itu sendiri.
  2. Ikut andil dalam penyusunan kebijakan pemerintahan.
  3. Mengatur jalannya pemerintahan negara.
  4. Berafiliasi dengan kegiatan partai politik.
  5. Mengatur perilaku lembaga hukum.
  6. Sering terjadi gejolak dalam masyarakat terkait sikap terhadap pemerintah.

Objek Orientasi Budaya Politik

Objek orientasi budaya politik yaitu meliputi sekelompok masyarakat yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung terkait politik. Adapun keterlibatan tersebut melingkupi hal-hal sebagai berikut:

  1. Sistem politik secara keseluruhan. Hal tersebut meliputi pengetahuan politik, intensitas, yang ditandai dengan adanya apresiasi terhadap sejarah, kekuasaan, sistem politik, dan konstitusi yang berlaku dalam tata negara tersebut.
  2. Proses input. Yaitu meliputi intensitas dan perilaku terkait proses politik secara keseluruhan terhadap segala tuntutan yang diajukan oraganisasi dalam masyarakat.
  3. Proses output. Meliputi intensitas pengetahuan serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pemerintahan. Hal tersebut berkaitan pula dengan penerapan dan pelaksanaan keputusan serta kebijakan yang sifatnya otoritatif.
  4. Pola pikir dan cara pandang masyarakat. Hal ini dinilai dari beberapa aspek seperti pengetahuan masyarakat terhadap politik secara luas maupun sempit, kemudian keterikatan maupun keterlibatan masyarakat terhadap politik, serta penilaian masyarakat terkait peristiwa-peristiwa politik yang sedang terjadi.

Sedangkan menurut Parson dan Shils, orientasi budaya politk mengandung tiga komponen objek, yaitu sebagai berikut:

  1. Orientasi afektif, Yaitu orientasi yang berupa pengetahuan tentang kepercayaan masyarakat terkait politik.
  2. Orientasi kognitif, Orientasi yang berupa perasaan terhadap politik, peranan, aktor politik serta berbagai sistem didalamnya.
  3. Orientasi evaluatif, Orientasi yang berfokus pada keputusan dan pendapat terkait objek politik yang secara spesifik menitik beratkan standar nilai.

Macam Budaya Politik

Tipe budaya politik terbagi menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:

  1. Budaya Politik Kawula

Budaya politik kawula ialah budaya yang di dalamnya terdapat masyarakat lebih maju dalam perekonomian maupun sosial. Meskipun dalam pelaksanaanya, masyarakat relatif pasif dalam kegiatan politik, namun sebagian besar masyarakat paham mengenai sistem politik dan patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Adapun budaya politik kawula memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Masyarakat bersikap pasif terhadap permasalahan politik.
  2. Masyarakat mudah menerima keputusan yang telah dibentuk oleh pemerintah.
  3. Masyarakat sadar terhadap otoritas pemerintahan.
  4. Masyarakat telah paham dan memperhatikan sistem politik yang sifatnya khusus maupun umum, namun kesadaran sebagai aktor politik masih rendah.

Contohnya saja

  1. Masyarakat perkotaan yang sering memberi masukan kepada pemerintah melalui jejaring sosial.
  2. Masyarakat mengetahui akan permasalahan yang terjadi dalam pemerintahan, namun tidak mengambil sikap riil dan memilih untuk berkomentar saja.
  3. Memilih sikap golput saat pemilihan umum.
  4. Masyarakat yang menyerahkan segala kepercayaannya terhadap pemerintah, meskipun kebijakan yang akan dibuat nanti tidak sepenuhnya berpihak.
  1. Budaya Politik Parokial

Pengertian budaya politik parokial adalah budaya politik yang dimana tingkat partisipasi politik masyarakatnya masit tergolong sangat rendah. Budaya politik seperti ini sering ditemukan pada masyarakat tradisional.

Adapun budaya politik parokial memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Memiliki ruang lingkup yang sempit.
  2. Masyarakatnya memiliki sifat apatis.
  3. Pengetauan mengenai politik sangat rendah.
  4. Cenderung tidak peduli dan menarik diri dati masalah politik.
  5. Adanya perasaan enggan untuk ikut campur dengan politik.
  6. Kesadaran yang rendah terkait peran serta kewenangan politik dalam sistem pemerintahan.

Contohnya

  1. Masyarakat yang tidak mengikuti pemilihan umum.
  2. Tidak melaksanakan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
  3. Tidak mengambil sikap ketika aturan yang ditetapkan tidak sesuai dengan keadaan.
  4. Selalu meyalahkan pemerintah ketika terjadi kekacauan.
  5. Tidak mengikuti perkembangan kinerja pemerintahan dalam pemberitaan maupun dalam diskusi kecil.
  6. Budaya Politik Partisipan
  1. Budaya Politik Partisipan

Budaya politik partisipan merupakan budaya yang masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran politik yang tinggi. Dalam budaya politik patisipan, masyarakat berperan aktif dalam kegiatan perpolitikan.

Adapun budaya politik partisipan memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan politik.
  2. Kesadaran terhadap hak dan kewajiban sangat tinggi.
  3. Berperan dalam perumusan serta mengkoreksi kebijakan yang diselenggarakan oelh pemerintahan.
  4. Peran politik dalam kehidupan masyarakat dianggap sebagai sarana transaksi.
  5. Kesadaran masyarakat sebagai warga negara yang berkewajiban berperan dalam politik.

Contohnya

  1. Masyarakat yang tergabung dalam partai politik dengan maksud tujuan agar segala aspirasi dan kontribusi sebagai warga negara dapat secara langsing tersampaikan kepada pemerintah.
  2. Masyarakat yang mengadakan unjuk rasa terkait perumusan undang-undang yang membatasi penyampaian kritik atas kinerja pemerintahan.
  3. Mengikuti pemilihan umum presiden dan pemilihan umum lainnya secara rutin sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan badan pelaksanaan pemilu.
  4. Membuka diskusi kecil terkait kinerja pemerintahan di sebuah warung kopi.
  5. Mengapresiasi kinerja pemerintahan dengan cara mematuhi peraturan yang telah dibentuk oleh pemetintah.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian budaya politik menurut para ahli, ciri, macam, dan contohnya. Semoga melalui tulisan artikel ini, bisa menjadikan penambahan wawasan dan sumber inspirasi bagi segenap pembaca, terutama yang membutuhkan materinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *